Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanpa Objek Wisata pun Wisatawan Bisa Ramai, Begini Caranya

image-gnews
Kampung bakpia di Patuk mempromosikan bakpia sebagai oleh-oleh khas daerah. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Kampung bakpia di Patuk mempromosikan bakpia sebagai oleh-oleh khas daerah. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi daerah yang tak memiliki objek wisata, namun ingin mengangguk pendapatan dari pariwisata, Yogyakarta bisa jadi rujukan. Kuncinya: wilayah tersebut memeiliki manajemen dan promosi yang kuat, bukan sekadar objek wisata yang dimiliki. 

Misalnya saja kampung-kampung yang ada di Yogyakarta, yang tak memiliki obyek, didorong agar fokus menggarap potensi yang tumbuh tanpa harus iri pada kampung lain yang ditunjang obyek khusus. Contoh nyata Kampung Patuk Kelurahan Ngampilan.
 
Nama Patuk kini bukan sekedar nama kampung yang berada di balik ramainya Jalan Malioboro. Namun sudah terlanjur tenar sebagai kampung penghasil makanan khas Yogyakarta, bakpia.
 
Ratusan rumah tangga mengandalkan hidupnya dengan memproduksi bakpia. Untuk meneguhkan Patuk sebagai sentra bakpia-nya Yogyakarta, tak cukup hanya produksi.
 
Pemerintah Kota dan paguyuban pengusaha bakpia, sejak delapan tahun silam melahirkan sebuah tradisi bernama Merti Bakpia: sebuah hajatan syukuran, sekaligus promosi dalam bentuk arak-arakan budaya mirip Grebeg Keraton, namun membawa gunungan berisi ribuan bakpia untuk dirayah atau diperebutkan warga dan wisatawan yang datang.
 
Seperti terlihat dalam Merti Bakpia yang digelar di Patuk Ngampilan Yogyakarta, Minggu (20/10) sore lalu. Ini adalah tahun ke-8 para pengusaha bakpia di Patuk membagikan bakpia gratis, yang dikemas secara unik dengan acara kirab gunungan bakpia.
 
Dalam acara merti bakpia ini disuguhkan tiga buah gunungan berisi bakpia. Ribuan bakpia itu disiapkan paguyuban pengusaha bakpia, seperti Koperasi Sumekar dan Paguyuban Laris Manis Kecamatan Ngampilan.
 
Dalam acara tersebut, sebanyak 15 kelompok peserta yang berasal dari Rukun Warga (RW) se-kelurahan Ngampilan turut serta.
 
Selain grebeg bakpia juga dimeriahkan berbagai acara kesenian di sepanjang Jalan KS Tubun. Di setiap bungkusan bakpia yang diarak dan dibagikan gratis itu, juga ada voucher untuk mengambil bakpia di tempat pembuat atau pengusaha yang disebut.
 
“Merti Bakpia ini memang sengaja digelar untuk menarik wisatawan juga untuk membantu promosi usaha bakpia yang berskala kecil ke pasaran,” ujar tokoh perajin bakpia Patuk yang juga Ketua Pelaksana Merti Bakpia 2019, Ristituta Nur Hidayati.
 
Nur mengatakan dengan mengenalkan bakpia kepada masyarakat, harapannya menambah daya jual bakpia dan ujungnya meningkatkan ekonomi pelaku UMKM bakpia di Patuk, “Sebagai sentra bakpia, tentu kami ingin terus mengenalkan bakpia sebagai oleh-oleh khas dari Yogyakarta,"katanya.
 
Merti Bakpia seperti acara Grebeg Keraton, pengusaha bakpia membagi-bagian dan mempromosikan bakpia kepada wisatawan namun dikemas seperti festival budaya. TEMPO/Pribadi Wicaksono
 
Rute kirab Merti Bakpia dimulai dari eks Pabrik Tegel menuju Jalan Letjen Suprapto, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Karel Sasuit Tubun, hingga kembali ke eks Pabrik Tegel yang merupakan jalur akses dekat Malioboro yang kerap dilewati wisatawan.
 
Sedangkan rayahan bakpia di acara itu di lakukan tiga titik  yakni di area dan depan kompleks eks Pabrik Tegel dan di depan toko Bakpia 75. Sekretaris Daerah Kota Yogya, Aman Yuriadijaya mengatakan lewat Merti Bakpia menjadi upaya terus branding dan memperkuat Patuk di Kelurahan Ngampilan sebagai sentra bakpia.
 
“Lewat Merti Bakpia juga mengajak para pengusaha bakpia baik kecil dan besar selalu bersyukur,” ujarnya.
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sandiaga Yakin Jabodetabekjur Bakal Dorong Pergerakan Wisatawan Nusantara, Ini Sebabnya

3 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di kantornya pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sandiaga Yakin Jabodetabekjur Bakal Dorong Pergerakan Wisatawan Nusantara, Ini Sebabnya

Menteri Sandiaga Uno menyatakan pembentukan kawasan aglomerasi di Jabodetabekjur itu dapat meningkatkan sektor pariwisata.


Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi, Sandiaga Uno: Belanja di Indonesia Saja

3 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Hotel Fairmont di Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/ Desty Luthfiani.
Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi, Sandiaga Uno: Belanja di Indonesia Saja

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno tanggapi pembatasan barang impor bawaan penumpang.


Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

12 jam lalu

Razia Jam Malam Anak di Kota Yogyakarta digencarkan selama bulan Ramadan 2024 untuk mencegah kejahatan jalanan. (Dok. Istimewa)
Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

Razia jam malam di Yogyakarta untuk mengantisipasi kejahatan dan kekerasan jalanan atau klitih yang berulang, pelakunya sering kali di bawah 18 tahun.


7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

22 jam lalu

Sleeper Bus buatan Laksana tampil di GIIAS 2019. TEMPO/Muhammad Kurniato
7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

Ada beberapa pilihan bus rute Bogor Yogyakarta yang bisa Anda coba. Harga tiketnya mulai dari Rp180 ribu saja. Ini informasi lengkapnya.


Taman Nasional Baluran Ditutup bagi Pengunjung hingga 18 Maret 2024 karena Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Rusa timor (cervus timorensis) beraktivitas di savana Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Taman Nasional Baluran Ditutup bagi Pengunjung hingga 18 Maret 2024 karena Cuaca Ekstrem

Objek wisata alam Taman Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur, ditutup sementara bagi pengunjung pada 16-18 Maret 2024, karena cuaca ekstrem.


Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

2 hari lalu

Sederet menu berbuka puasa di Candi Ratu Boko dan Prambanan. (Dok. Istimewa)
Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

Wisatawan yang menunaikan ibadah puasa di Yogyakarta, ada sejumlah spot menarik untuk ngabuburit dan berbuka puasa yang jadi pilihan. Salah satunya di Candi Ratu Boko maupun di Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta.


Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

2 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

3 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.


Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

3 hari lalu

Sebuah loko kereta api terjebak banjir di  emplasemen Stasiun Tawang Bank Jateng, Semarang, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir melumpuhkan aktifitas di stasiun ini, rute kereta yang melintasi kota Semarang dialihkan ke jalur selatan Jawa Tengah. Foto : Budi Purwanto
Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

Bersamaan dengan surutnya banjir Semarang, Daop 6 kembali menjalankan kereta api yang sempat dihentikan operasinya.


Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

3 hari lalu

Masyarakat berdatangan ke Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Masjid Jogokariyan. Dok. Istimewa
Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

Ini sejumlah tempat menarik di Yogyakarta untuk ngabuburit