TEMPO.CO, Jakarta - Setiap Selasa Wage dalam hitungan kalender Jawa, Jalan Malioboro ada pembatasan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor yang boleh lewat hanya bus kota (Trans Jogja) dan kendaraan inspeksi seperti kendaraan polisi, ambulans, mobil pemadam kebakaran. Di kala senja, suasana Jalan Malioboro sangat eksotis, nyaman dan sangat mengasyikkan.
Hanya sepeda ontel, andong, becak kayuh dan kendaraan yang tidak menggunakan mesin boleh lewat. Suasana sepi kendaraan terjadi sejak pagi. Di saat sepi kendaraan bermotor itulah masyarakat dan wisatawan justru beramai-ramai turun ke Jalan Malioboro.
Ada saja kegiatan para wisatawan dan warga di tengah jalan itu. Ada yang bermain musik, ada yang bermain papan luncur, sepatu roda, sepeda ontel, ada yang pamer kebaya dan kegiatan budaya lainnya.
“Setiap Selasa Wage, saya ke Jalan Malioboro. Asyik karena sepi dari kendaraan bermotor dan ramai kegiatan budaya dan seni,” kata Ridwan A, warga Bantul saat di Jalan Malioboro, Selasa 1 Oktober 2019.
Suasana di jalan yang biasanya pada kendaraan bermotor itu, setiap Selasa Wage dipastikan justru banyak orang. Ada saja tingkah warga. Ada juga yang hanya ingin berfoto di tengah jalan. Ada pula yang “ngedance” di tengah jalan.
Jalan Malioboro bagi para warga dan wisatawan menjadi surga saat sepi kendaraan bermotor. Suasana nyaman itu selalu disambut dengan keceriaan dan gelak tawa mereka.
“Jalan Malioboro justru sangat instagramable saat sepi kendaraan bermotor. Sangat nyaman, tidak ada kendaraan yang bising dan polutif,” kata dia.
Setiap Selasa Wage, suasana Malioboro seperti itu. Setiap 35 hari sekali, Malioboro menjadi area car free day. Menjadi public space yang bebas kendaraan bermesin. Pedagang kaki lima di sana juga meliburkan diri, tidak berjualan dengan suka rela.
Momen tersebut menjadi kesempatan bagi juru foto dan video, baik profesional maupun amatiran sekali pun. Mulai dari kamera berkelas sampai kamera telepon seluler. Bagi para youtuber dan instagramer, Selasa Wage itulah waktu untuk membuat foto dan video yang sebelumnya tidak bisa dibuat.
Warga bermain skateboard saat Malioboro bebas kendaraan bermotor. Tempo/Pribadi Wicaksono
“Suasana sangat instagramable, bebas di tengah jalan dan suasana sangat nyaman,” kata Santi, warga asal Ciamis, Jawa Barat. Di pinggir jalan Malioboro, ada juga seniman yang memajang karya-karya lukis. Fotografer memamerkan karya di bawah pohon beringin dan lain-lain.
Ada juga beberapa pegiat budaya menyediakan tempat spot berfoto. Ada juga yang menggelar lomba fotografi dengan model berpakaian kebaya, “Kami adakan lomba foto dengan model berkebaya. Peserta bebas dan tidak dipungut biaya,” kata Benny Sulistyo, penyelenggara lomba foto.
Di sisi lain, warga atau wisatawan yang tumpah ruah di Jalan Malioboro sejak pagi, senja hingga malam harus tetap hati-hati. Sebab, saat kendaraan yang diizinkan lewat, kadang warga lengah. Para sopir bus pun harus berhati-hati dan membunyikan klakson supaya warga waspada.
MUH SYAIFULLAH