TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan menata kawasan Malioboro, terutama di bagian trotoar yang dipadati pedagang kaki lima atau PKL. Sekretaris DI Yogyakarta, Gatot Saptadi mengatakan, sebagai ikon wisata belanja di Yogyakarta, Malioboro mesti dipoles sedemikian rupa agar lebih rapi dan tidak awut-awutan.
Baca: Mborong di Malioboro dan Pasar Beringharjo, Lanjut ke Pasar Pasty
"Secara bertahap kami akan menata lapak pedagang kaki lima setelah uji coba bebas kendaraan bermotor di Malioboro selesai," kata Gatot Saptadi kepada Tempo, Senin 10 Juni 2019. Untuk langkah awal, dia menuturkan, PKL yang akan ditertibkan adalah yang berada di sisi barat, yang selama ini memadati sepanjang jalur trotoar di depan pertokoan.
Seiring rampungnya jalur pedestrian di sisi barat dan timur Malioboro, Pemerintah DI Yogyakarta akan segera menata deretan PKL dengan cara membuat posisinya hanya menempel pada pilar-pilar depan pertokoan yang menjadi batas trotoar. "Jadi nantinya tidak ada PKL yang menempel di depan pertokoan lagi. Posisinya berubah menghadap dan membelakangi pilar depan toko," ujar Gatot.
Penataan seperti itu dianggap mampu memberi ruang agar wisatawan lebih leluasa saat menyusuri lorong di sepanjang Malioboro. "Pedagang kaki lima juga dilarang menggelar lapak sampai jalur pedestrian. Kami akan menertibkan jika sampai dilanggar," ujar Gatot.
Pedagang di kawasan Malioboro, Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo
Supaya Malioboro menjadi ikon wisata belanja dan seni yang paripurna, Pemerintah DI Yogyakarta akan menerapkan uji coba Malioboro tanpa kendaraan bermotor pada 18 dan 19 Juni 2019. Jika uji coba itu berjalan lancar, maka akan diteruskan hingga dua kali seminggu dan seterusnya.
Selama masa uji coba bebas kendaraan bermotor, Jalan Malioboro hanya boleh dilewati oleh sepeda, andong, dan becak, dan angkutan umum bus Trans Jogja. "Nanti bisa diketahui, apakah saat tidak ada kendaraan bermotor yang melintas maka aktivitas jual beli atau pertokoan menjadi sepi atau bagaimana," kata Gatot.
Baca juga: Jadwal Kendaraan Bermotor Dilarang Lewat Malioboro Yogakarta
Namun logikanya, Gatot melanjutkan, jika Jalan Malioboro menjadi murni pedestrian, maka wisatawan akan lebih leluasa berjalan-jalan dan melihat-lihat di kawasan itu lebih lama. "Kemudian peluang mereka untuk berbelanja akan semakin besar," ucap dia.