Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terpikat Eksotisnya Kerbau Rawa Sumatera

image-gnews
Kerbau rawa mencari makan di Tanjung Senang, Ogan Ilir. Kerbau ini diternak untuk daging dan susunya. TEMPO/Parliza Hendrawan
Kerbau rawa mencari makan di Tanjung Senang, Ogan Ilir. Kerbau ini diternak untuk daging dan susunya. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan
Kerbau Rawa Rambutan dan Tanjung Senai

Selain di Pampangan, keberadaan kerbau rawa banyak dijumpai di Tanjung Senai kabupaten Ogan Ilir (OI), Kecamatan dan desa Rambutan di kabupaten Banyuasin dan kecamatan Pampangan di kabupaten OKI. Jarak antar tiga daerah tersebut cukup jauh sehinga dibutuhkan waktu lebih dari satu hari untuk menelusurinya.

Di hari terpisah, saya berangkat ke Tanjung Senai yang saat ini merupakan pusat perkantoran pemerintah kabupaten. Tiba di sana setelah melakukan perjalanan sekitar 1 jam dari Palembang. Tidak kalah mempesona, kerbau di sini juga hidup berkeloni sehingga dari kejauhan tampak hitam menyemut.

Hari berikutnya mampir di desa Rambutan di Banyuasin. Tiba sore sehingga pas dengan waktu kepulangan kerbau di kandang yang terletak di tengah rawa yang menyerupai sebuah pulau. Dari atas pulau tersebut sejauh mata memandang terdapat bentang alam yang begitu mempesona. Ada perpaduan warna yang pas antara tanah yang memerah, rumput yang hijau dan ada sebagian kekuning-kuningan.

Jelas juga tampak lubang-lubang kecil yang tercetak rapi oleh kaki kerbau rawa. Di sana terdapat hampir seratusan kerbau yang berendam bahkan beberapa di antaranya menyelam sembari memakan rumput bento. Menjelang maghrib, kerbau-kerbau itu beriringan masuk kandang dan langsung mengelilingi perapian.

Eksistensi Kerbau dan Rawa

Kamis lalu, Kepala Badan Restorasi Gambut atau BRG, Nazir Foead terpikat juga mencicipi gulo puan dan susu segar hasil perahan di desa Rambutan. Rasanya manis dan amisnya tak terasa, kata Nazir kepada rombongan yang menyertainya berkunjung ke Swamp Buffalo Centre dan Eduwisata di Rambutan. Di desa Bangsal, BRG juga memiliki demplot pembuatan jelly puan.

Menurutnya, gambut, rawa dan peternak serta ekosistem lain di dalamnya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karenanya BRG berkomitmen menjaga kelestarian tidak kurang dari 1,2 juta hektar lahan gambut yang sebagian di antaranya rawan terbakar. "Masyarakat harus tetap produktif dengan peternakan kerbau rawanya agar mereka tidak lagi membakar lahan," katanya.

Kepala Desa Bangsa, OKI, Muhammad Hasan menunjukkan jelly puan yang diproduksi warga kampunya. TEMPO/Parliza Hendrawan

Bukan Sekedar Susu Segar

Bepergian ke Pampangan cukup banyak oleh-oleh yang bisa dibawa pulang. Selain susu segar kerbau rawa serta turunannya. Tidak salah rasanya bila ikut mencicipi kemplang panggang khas Pampangan yang terdiri atas campuran ikan air tawar tepung dan lain-lain.

Olahan susu segar Kerbau Rawa tetap menjadi pilihan utama. Peternak mulai mengembangkan nilai turunan dari susu segar. Susu yang dalam bahasa setempat disebut sebagai puan sudah bisa dijadikan makanan sehat berupa jelly puan.

Menurut Muhammad Hasan, Kepala desa Bangsal, berkat bantuan Badan Restorasi Gambut, pihaknya memiliki berbagai pilihan dalam mengolah susu segar. Makanan berupa jelly puan yang dibuat oleh para santri di pondok pesanteren Ibnul Fallaah, tidak hanya sehat akan tetapi harganya masih sangat terjangkau yaitu Rp2.500 setiap satu cup kecil.

Sedangkan susu segar dijual Rp15.000/liter. Setelah dimasak menjadi gulo puan harganya menjadi Rp80 ribu/kg, Sagon Puan Rp150 ribu/kg dan Rp200/Kg untuk minyak samin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kebijakan Satu Peta Kurangi 9 Persen Tumpang Tindih Lahan, Setara 29,5 Juta Hektare

30 hari lalu

Presiden Jokowi saat peluncuran geoportal kebijakan satu peta dan buku kemajuan infrastruktur nasional tahun 2018 di Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melaporkan 83 dari total 85 peta tematik dari 19 kementerian/lembaga dan pemerintah daerah di 34 provinsi, telah selesai dilakukan kompilasi dan integrasi. TEMPO/Subekti.
Kebijakan Satu Peta Kurangi 9 Persen Tumpang Tindih Lahan, Setara 29,5 Juta Hektare

Kebijakan Satu Peta 2019-2023 mampu mengurangi 9 persen tumpang tindih lahan di Indonesia. Tahun ini diprediksi mengurangi 8,6 persen.


Bersama Menjaga Lahan Gambut

8 Januari 2024

Bersama Menjaga Lahan Gambut

Semua desa yang wilayahnya menjadi target restorasi BRGM, difasilitasi dengan Desa Mandiri Peduli Gambut


Tiga Titik Panas Kebakaran Lahan Gambut Ditemukan di Pesisir Selatan

6 Oktober 2023

Warga menggunakan masker saat beraktivitas di Padang yang diselimuti kabut asap, Sumatera Barat, Jumat, 13 Sepetember 2019. Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Kototabang mencatat, terjadi peningkatan titik panas di Sumatera sepekan terakhir, kemudian angin bergerak dari timur mengarah ke Sumatera Barat, sehingga menyebabkan menurunnya kualitas udara akibat kabut asap kiriman di Kota Padang dan sekitarnya. ANTARA
Tiga Titik Panas Kebakaran Lahan Gambut Ditemukan di Pesisir Selatan

Kebakaran lahan gambut di Pesisir Selatan sudah terjadi sejak satu minggu yang lalu.


5 Kebakaran Hutan Terparah di Indonesia, Paling Sering di Kalimantan

6 September 2023

Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan lahan gambut yang terbakar di Desa Natai Baru, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin 2 Januari 2023.. Berdasarkan data BPBD Kotawaringan Barat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di desa tersebut mencapai 20 hektare dengan tiga titik lokasi api dan sebanyak lima hektare lahan diantaranya berhasil dipadamkan oleh tim gabungan BPBD, Damkar, PMI serta para relawan. ANTARA FOTO/Ario Tanoto
5 Kebakaran Hutan Terparah di Indonesia, Paling Sering di Kalimantan

Kebakaran hutan di Indonesia menjadi salah satu bencana yang kerap melanda, terutama saat musim kemarau. Biasanya, kebakaran hutan lebih sering terjadi di daerah Kalimantan.


Malaysia Minta Perusahaan Negerinya yang Beroperasi di Indonesia Tak Bakar Lahan

30 Agustus 2023

Ilustrasi - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda kawasan Gunung Ile Mandiri di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, NTT, pada November 2019. (ANTARA/HO-Roland Tuanaen)
Malaysia Minta Perusahaan Negerinya yang Beroperasi di Indonesia Tak Bakar Lahan

Menteri Lingkungan Malaysia minta perusahaan perkebunan Malaysia yang beroperasi di Indonesia menghentikan pembakaran lahan.


Seluas 67,98 Ha Lahan Terbakar, BPBD Palangka Raya Tingkatkan Kewaspadaan Karhutla

16 Agustus 2023

Petugas dari BPBD Kota Palangka Raya memadamkan kebakaran yang terjadi di salah satu kelurahan yang ada di kota setempat, Selasa, 15 Agustus 2023. (ANTARA/Adi Wibowo)
Seluas 67,98 Ha Lahan Terbakar, BPBD Palangka Raya Tingkatkan Kewaspadaan Karhutla

BPBD Kota Palangka Raya menggandeng sejumlah pihak terkait dalam upaya antisipasi dan menangani kebakaran hutan dan lahan.


Asal Usul Kopi Liberika, Kopi Tahan Penyakit dari Liberia

19 Mei 2023

Biji kopi hasil Kebun kopi gambut liberika di desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Domumentasi: Dinas Pariwisata Provinsi Riau
Asal Usul Kopi Liberika, Kopi Tahan Penyakit dari Liberia

Kopi bernama ilmiah coffea liberica var ini diketahui pertama kali tumbuh di daratan Benua Afrika. Kopi liberika berasal Liberia, Afrika Barat, yang kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan tumbuh di Indonesia serta Filipina.


Perubahan Iklim di Riau, Perkumpulan Elang: Pentingnya Menekan Emisi Gas Rumah Kaca

15 April 2023

Perkumpulan Elang selenggarakan diskusi
Perubahan Iklim di Riau, Perkumpulan Elang: Pentingnya Menekan Emisi Gas Rumah Kaca

Persoalan perubahan iklim kini menjadi masalah besar di Riau. Perkumpulan Elang lakukan diskusi seberapa pentingnya menekan emisi gas rumah kaca.


Wisata Kerbau Rawa di Kalsel, Melihat Kerbau Berenang di Tengah Sunset

26 Maret 2023

Kerbau-kerbau berendam di rawa Pemokou, desa Cakat, Tulang Bawang, Lampung, (28/02). Di rawa, ruang gerak  kerbau liar lebih terbatas, sehingga dapat dikendalikan dan digiring oleh warga. TEMPO/Amston Probel
Wisata Kerbau Rawa di Kalsel, Melihat Kerbau Berenang di Tengah Sunset

Habitat kerbau rawa di Kalsel seringkali dikunjungi oleh wisatawan.


Belantara Paparkan Program Agroforestri Lahan Gambut di COP27 UNFCCC

15 November 2022

Belantara Foundation menjelaskan program restorasi gambut di lahan Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan pola agroforestri pada acara COP ke-27, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), yang digelar 6-18 November 2022. (Belantara)
Belantara Paparkan Program Agroforestri Lahan Gambut di COP27 UNFCCC

Keberadaan lahan gambut sangat penting bagi upaya global untuk memerangi perubahan iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.