TEMPO.CO, Nias Selatan - Pemerintah dan Panitia Nasional Sail Nias 2019 berencana mengusulkan Desa Bawomataluo di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, sebagai salah satu situs warisan dunia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pengajuan Desa Bawomataluo sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia sudah disampaikan pada International Seminar Nias Heritage 2019 di Gunungsitoli yang merupakan rangkaian kegiatan Sail Nias 2019.
Baca juga:
"Keindahan dan kekayaan alam di daerah ini tidak perlu diragukan," kata Luhut di Teluk Dalam, Sabtu 14 September 2019. Salah satu agenda dalam International Seminar Nias Heritage 2019 di Gunungsitoli yang menjadi rangkaian kegiatan Sail Nias, adalah mengajukan Desa Bawomataluo menjadi warisan dunia.
Seorang pemuda melompat seusai menampilkan atraksi lompat batu di Desa Bawomataluo, Nias Selatan, Sumatra Utara, 11 Desember 2017. Hombo Batu merupakan tradisi yang muncul dari kebiasaan berperang antar desa, masing-masing desa membentengi wilayahnya dengan batu atau bambu setinggi dua meter. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Penduduk Desa Bawomataluo memegang teguh adat istiadatnya secara turun-temurun, termasuk melestarikan tradisi lompat batu. Luhut meyakini jika Desa Bawomataluo masuk dalam daftar situs warisan dunia, maka jumlah kunjungan wisatawan asing ke Nias akan meningkat.
Pada kesempatan itu, Luhut menyatakan perhelatan Sail Nias 2019 yang bertema 'Nias Menuju Gerbang Wisata Bahari Dunia' ini tidak hanya berhenti di acara puncak. Perhelatan ini menjadi awal proses promosi wisata Kepulauan Nias. "Selanjutnya dapat disusun program pariwisata Nias dalam paket wisata kemudian disosialisasikan melalui berbagai platform," katanya.