Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lamalera, Tradisi Berburu Paus Warga Lembata

image-gnews
Perkampungan di Lamalera. TEMPO/Yohanes Seo
Perkampungan di Lamalera. TEMPO/Yohanes Seo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Desa nelayan di Lamalera, Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, hadir sejak berabad lampau. Seiring dengan tradisi mereka berburu paus saban Mei-November setiap tahun.

Kebiasaan ini diperkirakan bermula pada tahun 1500-an, bersamaan dengan berdirinya kampung nelayan Lamalera di ujung selatan Lembata.

Adat warga setempat memang menunggu paus lewat dan menangkapnya, bukan memburunya. "Mereka hanya menangkap paus sperma—bukan jenis lain—di perairan dekat Lamalera," kata Bona Beding, pria asli Lamalera yang aktif di bisnis penerbitan.

Paus yang ditangkap dibagikan ke semua warga desa—sekitar 3.000 jiwa. Dagingnya seolah-olah persembahan kampung bagi para janda, fakir miskin, dan yatim piatu, yang mendapat bagian lebih dulu. Setelah kebutuhan seluruh desa terpenuhi, sisanya dibarter dengan bahan kebutuhan pokok semacam jagung dan beras dengan desa tetangga. Atau dijual untuk biaya sekolah anak dan kebutuhan lain.

Para nelayan Lamalera menggunakan peledang atawa perahu kayu tradisional tanpa mesin dengan layar yang dibuat dari anyaman daun pandan. Mereka tak menggunakan perahu motor, karena takut baling-baling bakal melukai paus.

Seorang warga menjemur daging ikan paus yang berhasil di dapatnya di pantai Lamalera, Nusa Tengara Timur (22/8). Oscar Siagian/Getty Images

Tali untuk menangkap paus dirajut dari daun pohon gebang dan serat batang waru. Untuk menangkap mamalia laut raksasa itu, para matros alias penangkap paus memakai seutas leo alias tali sakral. Tali ini terbuat dari kapas yang dipintal dan dilumuri getah kulit pohon turi sebelum dikeringkan. Setelah dipakai, gulungan leo disimpan di bilik khusus rumah adat. 

Pagi itu, nelayan Lamalera hendak mengadakan perburuan terhadap paus yang merupakan bagian dari tradisi lokal warga setempat. Perburuan paus diwariskan sejak zaman dahulu kala dari leluhur mereka. Setelah mempersiapkan peralatan, Lamafa atau juru tikam bersama beberapa nelayan lainnya mulai naik perahu kecil, menyusuri wilayah perairan Lamalera.

Syarat jadi juru tombak alias lamafa sangat sederhana: ia harus lelaki baik-baik, prilakunya sopan, dan taat beribadah. Bisa berburu pagi hari, malamnya ia dilarang menggauli istrinya. Bila pantangan itu dilarang, warga meyakini, tak bakalan bisa menangkap satu paus pun.

Warga Lamalera telah menganggap paus sebagai anugerah Ilahi. Sebab itu, mereka tak gegabah atau berburu untuk komersial. Namun seperlunya, bahkan dalam setahun tidak boleh lebih dari 20 ekor. Itupun, hanya paus tua yang tak produktif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka tak akan menyerang paus muda atau paus bunting. Mata mereka sudah sangat jeli melihat tanda-tanda paus yang boleh diburu dan jadi pantangan. Melanggar aturan turun temurun, mereka yakini bakal mendatangkan musibah bagi kampung.

Setelah beberapa menit menyusuri lautan, pandangan nelayan ini tertuju pada segerombolan paus yang melakukan akrobat laut. Sesekali mamalia laut itu meluncur ke udara, dan jatuh ke air laut. Paledang – kapal kayu berlayar anyaman daun pandan yang ditenagai dayung – meluncur kea rah paus. Sang lemafa berdiri di ujung kapal. Saat menemukan sasaran, ia melompat dan mengincar batok kepala paus. 

Desa Berhias Tulang Belulang Paus

Sebagai kampung pemburu paus, tulang belulang paus menghiasi beberapa sudut desa. Bahkan gerbang Desa Lamalera terbuat dari tulang paus. Paus memang menjadi berkah. Paus yang berhasil ditangkap dibawa ke pantai, dan dibagi oleh tetua kampung.

Setiap orang mendapat bagian sesuai dengan jasa mereka dalam perburuan. Tulang-tulang paus dimanfaatkan sebagai kerajinan berupa cincin, bahkan daging dan kulitnya diambil minyaknya untuk lampu minyak.

Mulanya, perburuan paus di desa itu ditentang LSM yang bergerak di bidang pelestarian alam, World Wide Fund for Nature (WWF) dan Greenpeace. Setelah mereka melihat sendiri, aktivitas perburuan yang tak serampangan dan bukan untuk tujuan komersial, suara-suara sumbang itupun berhenti.

Anak-anak Lamalera bermain di pantai di depan kerangka kepala ikan paus, Selasa 10 Mei 2016. Nelayan Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap ikan paus tersebut pada 29 April 2016. Tempo/Nur Haryanto

Tradisi Lamalera diadakan sekitar Mei hingga November, yang merupakan bulan migrasi paus. Mamalia laut itu melintasi Laut Sawu, bermigrasi dari Laut Banda menuju Samudera Indonesia.

Saat itulah paledang diluncurkan ke laut, dengan pendayung 6-10 orang. Sementara dalam berburu, melibatkan tiga hingga empat paledang. Paus yang mereka incar hanyalah paus sperma atau koteklema dalam bahasa setempat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


233 Media Massa Lokal Registrasi Liputan Balap MotoGP Mandalika 2022

14 Maret 2022

Proses pemasangan patung Speed bersosok Presiden Joko Widodo naik motor di gerbang utama Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Ahad dinihari, 13 Maret 2022. (Dok.Nuarta)
233 Media Massa Lokal Registrasi Liputan Balap MotoGP Mandalika 2022

Kementerian Kominfo RI akan mengadakan konferensi pers bersama media lokal pada 16 Maret 2022 sekaligus pembagian kartu liputan MotoGP Mandalika.


Pengungsi Banjir Bandang di Lembata NTT Kekurangan Bantuan

5 April 2021

Sejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu, 4 April 2021. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur
Pengungsi Banjir Bandang di Lembata NTT Kekurangan Bantuan

Pengungsi banjir bandang di Lembata, NTT, kekurangan bantuan, khususnya pakaian dan makanan. Masih bergantung dari kerabat.


Cegah Virus Corona, Kapal Asing Dilarang Masuk Pelabuhan Lembata

2 Maret 2020

Cegah Virus Corona, Kapal Asing Dilarang Masuk Pelabuhan Lembata

Untuk mencegah penyebaran virus corona, pemerintah Kabupaten Lembata, NTT, melarang kapal asing bersandar di Pelabuhan Lewoleba.


Melindungi Siluk Merah dengan Ekoturisme Danau Lindung Empangau

29 Agustus 2019

Danau Lindung Empangau merupakan habitat ikan arwana super red. Foto: @ss.f.rensai
Melindungi Siluk Merah dengan Ekoturisme Danau Lindung Empangau

Arwana super red atau siluk merah kian berkurang di habitat aslinya. Di Danau Lindung Empangau warga melestarikan siluk merah dengan ekoturisme.


Persembunyian Eksklusif nan Fotogenik di Santorini yang Ramai

29 Agustus 2019

Santorini, Yunani (Pixabay.com)
Persembunyian Eksklusif nan Fotogenik di Santorini yang Ramai

Santorini merupakan destinasi wisata utama Yunani. Memiliki reputasi eksklusif namun sudah menjadi destinasi massal yang dipenuhi wisatawan kaya.


Menginap 4 Hari 3 Malam di Kepulauan Derawan Bisa Apa Saja?

29 Agustus 2019

Maratua Paradise Resort di desa Tanjung Harapan, Pulau Maratua, Kep. Derawan, Kab. Berau, Kalimantan Timur, 30 September 2016. TEMPO/ Nita Dian
Menginap 4 Hari 3 Malam di Kepulauan Derawan Bisa Apa Saja?

Kepulauan Derawan menjadi buah bibir karena keindahannya. Kepulauan itu memiliki spot wisata bahari yang tak kalah dengan Maladewa sekalipun.


Liburan Para Wanita ala Nola The Baldys

28 Agustus 2019

Nola bersama putri-putrinya saat berada di Singapura. Foto: @thebaldys
Liburan Para Wanita ala Nola The Baldys

Penyanyi Nola Be3 berlibur bersama dua putrinya. Personel The Baldys itu berbagi kesan berlibur bersama anggota keluarga sesama wanita.


Berlibur ke Bandung Coba Enam Hotel Kapsul Ini

26 Agustus 2019

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Berlibur ke Bandung Coba Enam Hotel Kapsul Ini

Hotel kapsul bisa menjadi alternatif menginap murah, terutama bagi solo traveler. Fasilitasnya yang bersahaja, mampu memenuhi kebutuhan untuk tidur.


Pemkot Malang Tutup Festival Kendaraan Hias, Ini Gantinya

26 Agustus 2019

Peserta dari berbagai instansi menghias kendaraan. TEMPO/Eko Widianto
Pemkot Malang Tutup Festival Kendaraan Hias, Ini Gantinya

Setiap peringatan 17 Agustus Kota Malang menggelar pawai Festival Kendaraan Hias. Namun festival ini bakal ditutup, diganti festival yang lebih seru.


Pangeran William yang Suka Terbang dengan Maskapai Murah

26 Agustus 2019

Maskapai penerbangan asal Inggris, FlyBe. (Pier Marco Tacca/Getty Images)
Pangeran William yang Suka Terbang dengan Maskapai Murah

Lupakan kesan seorang pangeran yang bergelimang kemewahan dan kekayaan. Pangeran William pewaris tahta Inggris itu kerap pergi dengan maskapai murah.