Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Sejarah ke Museum Mini Fosil Purba Bumiayu

image-gnews
Fosil hewan purba koleksi Museum Mini Purbakala Bumiayu - Tonjong (Buton) di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani
Fosil hewan purba koleksi Museum Mini Purbakala Bumiayu - Tonjong (Buton) di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani
Iklan

TEMPO.CO, Brebes - Fosil tulang belulang hewan memenuhi lantai ruangan berukuran 12 x 10 meter persegi. Sebagian benda purba itu mengisi rak bercat hijau. Fosil binatang purba itu di antaranya spesies mamalia bergading besar mirip gajah atau Sinomastodon.

Baca: Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

Ada pula Stegodon atau vertebrata berbelalai yang hidup di benua Asia selama era Pliosen (5.000-an hingga 1,8 juta tahun lalu) dan Pleistosen (2 juta-1.500 juta tahun ke belakang).

Fosil kerbau, banteng, rusa, kuda air, badak, dan kura-kura juga menempati ruangan itu. Hampir semua fosil diberi tulisan kecil di kertas sebagai keterangan. Balai Arkeologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran telah mengidentifikasi sebagiaan fosil yang disimpan di ruangan tersebut.

Rafli Rizal, seorang pelestari fosil purba menamakan ruangan itu sebagai Museum Mini Purbakala Bumiayu - Tonjong atau Buton. Museum mini itu berlokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan, Desa Kalierang, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. Rafli bersama 15 pelestari menjaga setidaknya 1.000 fosil yang sebagian diperkirakan berumur jutaan tahun. "Peneliti dari Sangiran dan Balai Arkeologi ke sini untuk konservasi," kata Rafli Rizal kepada Tempo, Selasa, 9 Juli 2019.

Fosil hewan purba koleksi Museum Mini Purbakala Bumiayu - Tonjong (Buton) di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani

Dia menyebutkan pelestari fosil pernah menemukan Sinomastodon, yaitu spesies mamalia bergading besar mirip seperti gajah. Fosil itu diperkirakan sudah ada sejak 1,5 - 2 juta tahun yang lalu. Fosil Sinomastodon di Sungai Glagah, Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong. Tim Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Sragen, Jawa Tengah) mengangkat fosil Sinomastodon yang terdiri dari rahang, gigi, tulang ekor, dan tulang belulang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Museum mini tersebut berdiri sejak 2017. Rizal sempat menyimpan fosil-fosil itu di toko konveksi miliknya sebelum museum jadi. Jumlah fosil kian bertambah dan menumpuk, kemudian dia menaruhnya di garasi. Museum itu berdiri untuk mengeduskasi masyarakat ihwal dunia paleoantropologi di situs Bumiayu. Siswa siswi sejumlah sekolah di Brebes kerap berkunjung ke museum itu.

Museum tersebut kerap mendapatkan kunjungan arkeolog dari Indonesia dan mancanegara. Mereka yang mampir di antaranya Agustiyanto Indra Jaya dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional atau Arkenas dan peneliti dari Perancis, Veronique Degroot.

Rafli Rizal, pengelola museum mini purbakala Bumiayu-Tonjong (Buton) di Bumyiayu, Brebes, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani

Situs Bumiayu selama ini dikenal sebagai jujugan peneliti dunia sejak 1920. Peneliti menemukan Sinomastodon Bumiayuensis, yakni gajah purba paling tua.

Arkeolog Balai Arkeologi Yogyakarta Harry Widianto mengatakan perlu tempat yang memadai untuk menyimpan fosil-fosil tersebut. Dia menyambut baik rencana Pemerintah Kabupaten Brebes yang berencana membangun museum Purbakala di Kecamatan Bumiayu pada 2020. "Bumiayu sangat penting untuk pusat penelitian fosil manusia dan mamalia," kata Harry.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

12 jam lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

22 jam lalu

Foto udara Masjid Sultan Ternate di Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu 20 Maret 2024. Masjid yang dibangun pada tahun 1606 di masa kekuasaan Sultan Saidi Barakati tersebut merupakan bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan Timur Nusantara dan menjadi salah satu tujuan wisata religi yang dikunjungi umat Islam saat bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.


Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

1 hari lalu

Museum of Islamic Art Qatar (Dok. Museum of Islamic Art)
Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

5 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

6 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

6 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

7 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

8 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

10 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.