Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berakhir Pekan di Taman Nasional Komodo, Intip Keunikannya

image-gnews
Seekor komodo melintas di dekat pengunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sementara di Pulau Komodo populasinya berjumlah sekitar 1.300 ekor. TEMPO/Tony Hartawan
Seekor komodo melintas di dekat pengunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sementara di Pulau Komodo populasinya berjumlah sekitar 1.300 ekor. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Lombok - Sejumlah wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara tiba di Bandara Komodo di Labuan Bajo, Jumat sore 5 April 2019. Mereka hendak melakukan perjalanan wisata ke kawasan Taman Nasional Komodo. Mereka menggunakan kapal wisata yang sebagian besar adalah kapal kayu untuk mencapai taman nasional itu.

Baca: Diselundupkan, Komodo Tak Cuma Punya Habitat di Taman Nasional

Sore itu, kedatangan kami yang bertiga belas orang dari Forum Wartawan Ekonomi Bisnis dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan Nusa Tenggara Barat (OJK NTB) di Mataram Lombok, disambut langsung oleh pemandu Arthur Fabiano dari Komodo Trekker. "Selamat berakhir pekan di Manggarai Barat," katanya ramah seperti kebanyakan warga di daerah itu.

Kami menggunakan mobil jemputan menuju dermaga di seberang Rocky Mart di Kampung Ujung Labuan Bajo. Menjelang Maghrib, sekitar pukul 17.30 Waktu Indonesia Tengah, kapten kapal Abidin memulai perjalanan. Dengan waktu perjalanan sekitar 90 menit dari Labuan Bajo, kami menuju Pulau Rinca malam itu. Ketika langit telah gelap mendekati Pulau Kalong kami melihat ribuan kelelawar berterbangan di atas. "Itu mereka pergi mencari makan," kata Abidin kepada Tempo di ruang kemudi. Jika siang hari, kelelawar tersebut bisa dilihat bergelantungan di pohon mangrove yang ada di Pulau Kalong tersebut.

Kapal yang kami tumpangi itu bermesin 6D16. Kapal seharga hampir satu miliar rupiah milik Dewa Arif yang dibuat di Bati Manggarai. Kapal yang menggunakan kayu jati itu, berukuran panjang 21 meter dan lebar 4 meter. Kapal itu memiliki empat kamar yang dilengkapi pendingin ruangan. Terdapat sembilan tempat tidur dengan ukuran besar di masing-masing kamar.

Wisatawan berkunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Kawasan Taman Nasional Komodo akan menjadi tujuan wisata bagi delegasi usai pertemuan IMF - World Bank di Bali. TEMPO/Tony Hartawan

Abidin menghentikan kapalnya sewaktu tiba di perairan teluk Rinca yang tenang tanpa ada ombak. Baru selepas Subuh, Abidin menghidupkan kembali mesin kapalnya untuk memulai wisata ke Pulau Padar dan Pulau Komodo. Untuk menuju Pulau Padar, kami memerlukan waktu tempuh sekitar 3,5 jam. Setelah satu jam perjalanan salah seorang awak kapal Sutiawan menyajikan makan pagi yang menunya tidak kalah dengan sajian di darat. Diantaranya ada lauk ikan bakar atau goreng kakap dan tuna serta capcay.

Sekitar pukul 10 pagi, kami berlabuh dan kemudian menyeberang menggunakan kapal sekoci ke daratan. Pada waktu yang sama ada 21 kapal yang berlabuh. Ada yang langsung berangkat dari Labuan Bajo pagi-pagi mengikuti paket sehari pergi pulang. Layanan paket wisata ke kawasan Taman Nasional Komodo ini bermacam-macam. Bisa menggunakan kapal berukuran kecil open deck kapasitas muat delapan orang, yang berangkat pagi pulang sore. Juga ada yang berbagi pengunjung lainnya merupakan sharing trip atau memilih yang private trip menggunakan pilihan tipe Standar, Superior atau Deluxe yang menggunakan Luxury Boat.

Untuk menuju puncak bukit para wisatawab perlu menaiki sekitar 800an dalam 15 menit. setelah sekitar 120 anka tangga papan, kami mencapai tempat untuk melihat pemandangan di sekitar perairan Teluk Padar. Para pengunjung pun asyik berfoto. Setelah itu, dilanjutkan ke atas melalui jalan setapak yang dibuat dari batu dan semen.

Pemandangan sekitar Pulau Padar yang tidak berpenduduk ini sungguh menawan. Airnya terlihat biru jernih. Kapal-kapal yang berlabuh pun menambah bagusnya alam sekitarnya. Rata-rata setiap harinya dikunjungi 165 orang hingga 200 orang. ‘’Saya suka pemandangannya,’’ kata Rhiskaa wisawatan asal Jakarta yang berlibur bersama teman-temannya.

Managing Director Borneo Eco Tours SDN BHD Albert CK Teo dari Kinabalu Sabah Malaysia mengaku senang mengunjungi beberapa destinasi di sana. Sewaktu ditemui di bukit Padar, ia menyatakan kekagumannya terhadap pemandangan alam sekitar perairan Padar dari puncak bukit. ‘’Ya sungguh menarik untuk dikunjungi,’’ ucapnya.

Untuk memasuki kawasan Taman Nasional Komodo ini dipungut biaya Rp 35 ribu untuk wisatawan nusantara dan Rp 180 ribu untuk wisatawan mancanegara. Ini berlaku untuk semua pulau yang didatangi dalam kawasan tersebut. Di Padar terdapat pedagang cinderamata lokal berbentuk binatang Komodo atau perhiasan.

Selesai di pulau Padar, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Komodo dengan jarak tempuh 1,5 jam perjalanan. Kedatangan kami disambut oleh tiga orang ranger – sebutan pemandu di sana, yaitu Makasau, Usman dan Erjun. Paket perjalanan melihat binatang purba ini dipilih jarak dekat sejauh dua kilometer selama waktu tempuh 35 menit. Untuk honor pemandu ini setiap kelompok hingga lima orang membayar Rp 50 ribu. Kami bertiga belas orang didampingi oleh dua orang ranger yaitu Usman dan Erjun. Di taman nasional itu, ada 60 orang ranger yang terbagi 30 di pulau Rinca dan 30 di pulau Komodo. Para ranger ini di bawahi Koperasi Serba Usaha.

Menurut Erjun, kebetulan sejak pagi ada tiga ekor komodo berusia masing-masing sekitar 20 dan 30 tahun. Para komodo ini berada di semacam lubang air yang memang disediakan untuk memancing kedatangan binatang tersebut. salah satu di antara pun berada di dekat bangunan rumah Balai Taman Nasional Komodo. Terkadang, pengunjung juga harus siap kecewa jika tidak ada Komodo yang mendekat.

Sejumlah anak bermain di dermaga lama Pulau Rinca yang terbuat dari kayu di Kawasan Taman Nasional Komodo, NTT, Kamis, 6 Desember 2018. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Usman, yang sudah 20 tahun bekerja sebagai ranger di dua pulau tersebut terdapat 1.377 ekor Komodo menurut catatan 2015. Saat ini, setiap lima tahun sekali dilakukan pendataan ulang populasinya. Ranger yang berpendidikan SMA namun ahli berbahasa Inggris ini menjelaskan cara mendata para komodo ini adalah dengan memberikan jebakan menggunakan umpan di dalamnya. Jika sudah tertutup, barulah diberikan tanda-tanda menggunakan nomor yang ditulis warna kuning pada punggungnya.

Para ranger ini masing-masing berbekal tongkat bercabang di ujungnya untuk menjaga diri dari kemungkinan serangan Komodo. "Jika tiba-tiba ada Komodo datang dihalau dengan cabang tongkat dimasukkan ke lehernya," ucapnya. Panjangnya 3,20 meter. Cabang tongkat itu dimasukkan ke leher. Jika tidak bisa dihalau stick naik ke atas pohon. Kedua, lari zigzag. Kecepatan lari para komodo ini adalah 20 kilometer per jam.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

18 hari lalu

Pink Beach di Flores, NTT. shutterstock.com
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.


Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

20 hari lalu

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo. Jumat 5 April 2024. Foto: Istimewa
Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.


Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

20 hari lalu

Pulau Kanawa. Shutterstock
Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, 5 April 2024. Berikut profil Pulau Kanawa


Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

22 hari lalu

Bandara Lombok buka Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran Tahun 1445 H/2024 mulai 3 April 2024. (Dokumentasi PT API 1 Bandara Lombok)
Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

Posko terpadu Bandara Lombok yang beroperasi selama 16 hari ini akan melakukan pemantauan dan pengendalian selama musim libur Lebaran.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

28 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

30 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

38 hari lalu

PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

Kelistrikan di Bajo Pulau menyetop operasi PLTD. Listrik ada 24 jam dan lebih ramah lingkungan.


Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

38 hari lalu

Aneka menu sajian berbuka puasa khas daerah Wali Songo di The Southern Hotel Surabaya. Foto: dok The Southern Hotel Surabaya
Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

Rute penerbangan ini semakin meningkatkan jumlah wisatawan ke Lombok atau Makassar.


Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

40 hari lalu

Pulau Komodo. (Antara)
Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.


Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

58 hari lalu

Pantai Tiga, Setangi, Desa Malaka, kec. Pemenang, Lombok Utara. (Dok. BPPD NTB)
Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa wisata alam adalah magnet utama yang mendatangkan wisatawan ke Pulau Lombok