Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berakhir Pekan di Taman Nasional Komodo, Intip Keunikannya

image-gnews
Seekor komodo melintas di dekat pengunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sementara di Pulau Komodo populasinya berjumlah sekitar 1.300 ekor. TEMPO/Tony Hartawan
Seekor komodo melintas di dekat pengunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sementara di Pulau Komodo populasinya berjumlah sekitar 1.300 ekor. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

Menurut Usman, Komodo tidak terganggu banyak orang. Namun ada beberapa kebiasaan yang diubah dalam menyambut para wisatawan yang ingin melihat komodo. Kini para komodo tidak lagi diumpan dengan daging kambing seperti zaman dulu. "Memberi makan dihapuskan. Agar mereka bisa berburu sendiri. Di dalam hutan banyak satwa yang bisa dimakan. Diantaranya rusa setempat," katanya.

Sepanjang siang Sabtu 6 April 2019, ia menghitung ada 800an orang pengunjung termasuk penumpang kapal pesiar Europe 2 yang tiba di sana pagi harinya. Untuk wisatawan mancanegara dikenai pungutan masuk Rp 300 ribu seorang. Sedangkan untuk wisatawan nusantara Rp 50 ribu.

Setelah puas melihat Komodo, kini tiba saatnya menikmati pemandangan bawah laut melalui snorkeling di Pantai Pink yang berada di Gili Lawa. Di seberangnya juga ada Pulau Kanawa seluas 20 hektar. Pulau itu dikelola perorangan. Di Kanawa, yang berjarak terdekat sekitar 1,5 jam dari Labuan Bajo, pengunjung melakukan snorkeling menikmati bersliwerannya bayi-bayi ikan hiu, ikan pari, ikan hias lainnya. "Setiap satu kapal yang berlabuh di sini dipungut Rp 100 ribu," kata Gusti Bili.

Menjelang Maghrib, kami kembali ke Labuan Bajo dengan perasaan senang setelah sehari perjalanan wisata di Manggarai Barat.

Bandara Komodo setiap harinya melayani 15 penerbangan terjadwal yang menghubungkan Jakarta, Surabaya, Denpasar, Lombok masing-masing kota asal secara langsung. Maskapai yang menerbangi rute ke Labuan Bajo adalah Garuda, Citilink, Wings, Batik, Nam Air. Menurut salah seorang staf di sana, Bandara Komodo melayani hingga 30 ribu penumpang yang datang setiap bulannya. "Rencananya sudah ada pembicaraan Air Asia masuk melayani rute Jakarta – Labuan Bajo,’’ kata staf di Bandara Komodo tersebut. Juga Trans Nusa yang selama ini melayani rute antar kota di Nusa Tenggara Timur akan menerbangi Jakarta – Labuan Bajo.

Sejumlah komodo berkumpul dalam kunjungan di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Pulau Rinca yang merupakan zona inti Taman Nasional Komodo, dihuni lebih dari 1.500 ekor komodo. TEMPO/Tony Hartawan

Kepala Bidang Usaha Kerjasama dan Kelembagaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Manggarai Barat Ferdinanus Ben mengatakan Kementerian Pariwisata telah menetapkan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas nasional. "Untuk penataan dan pembenahannya," kata Ferdinandus Ben.

Pada tahun 2018, jumlah kunjungan wisatawan yang datang mencapai 163.054 orang yang terinci wisatawan mancanegara 91.870 orang, wisatawan nusantara 69.343 orang dan wisatawan lokal 1.841 orang. Di daerahnya ada 264 pulau kecil yang menjadi potensi kunjungan wisatawan. 200an diantaranya di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo yang memiliki 42 tempat menyelam dalam kawasan dan 16 kawasan menyelam di luar kawasan. Saat ini ada 350 kapal wisata dan dikunjungi oleh 57 kapal wisata tidak tetap dari Bali dan Lombok. "Ini yang meramaikan perjalanan wisata di Manggarai," ujarnya Ferdinandus Ben. Ia mengatakan rata-rata orang menghabiskan 6-7 hari bila berkunjung ke daerah itu.

Baca: NTT Minta Negara Penampung Pembeli Ilegal Kembalikan Komodo

Banyak yang menyukai perjalanan kunjungannya ke Manggarai Barat ini. Ada yang juga datang karena penasaran ingin mengetahui Komodo dan wisata bahari. Sayang, masalah rendahnya sinyal seluler di daerah itu menjadi salah satu hal yang disayangkan para wisawatan. Ferdinanus Ben mengakui sudah melakukan pembicaraan dengan penyedia telekomunikasi seluler agar bisa menyiapkan layanan berinternet ria guna memuaskan wisatawan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

15 hari lalu

Pink Beach di Flores, NTT. shutterstock.com
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.


Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

17 hari lalu

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo. Jumat 5 April 2024. Foto: Istimewa
Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.


Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

17 hari lalu

Pulau Kanawa. Shutterstock
Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, 5 April 2024. Berikut profil Pulau Kanawa


Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

20 hari lalu

Bandara Lombok buka Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran Tahun 1445 H/2024 mulai 3 April 2024. (Dokumentasi PT API 1 Bandara Lombok)
Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

Posko terpadu Bandara Lombok yang beroperasi selama 16 hari ini akan melakukan pemantauan dan pengendalian selama musim libur Lebaran.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

25 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

27 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

35 hari lalu

PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

Kelistrikan di Bajo Pulau menyetop operasi PLTD. Listrik ada 24 jam dan lebih ramah lingkungan.


Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

36 hari lalu

Aneka menu sajian berbuka puasa khas daerah Wali Songo di The Southern Hotel Surabaya. Foto: dok The Southern Hotel Surabaya
Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

Rute penerbangan ini semakin meningkatkan jumlah wisatawan ke Lombok atau Makassar.


Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

37 hari lalu

Pulau Komodo. (Antara)
Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.


Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

55 hari lalu

Pantai Tiga, Setangi, Desa Malaka, kec. Pemenang, Lombok Utara. (Dok. BPPD NTB)
Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa wisata alam adalah magnet utama yang mendatangkan wisatawan ke Pulau Lombok