TEMPO.CO, Jakarta - Topik tentang aktris Maudy Ayunda yang sedang dilema menentukan kampus masih menjadi perbincangan hangat netizen. Ada netizen yang menyarankan Maudy Ayunda mengambil Kampus Harvard. Ada pula masyarakat yang mendorongnya masuk Kampus Stanford.
Baca: Maudy Ayunda Diterima Harvard, Intip Kemegahan Kantin Kampusnya
Baca Juga:
Memang Maudy Ayunda belum memutuskan kampus mana yang akan diambilnya. Harvard tentu saja menjadi pilihan yang sangat menggiurkan. Bagaimana tidak, kampus itu mendapatkan peringkat satu versi Times Higher Education Supplement World University Rankings.
Kampus yang didirikan pada 1636 ini, terletak di Massachussetts, Amerika Serikat. Kampus ini pun memiliki banyak sekali sarana dan prasarana guna menunjang kebutuhan belajar mahasiswanya yang sudah mencapai mencapai 21 ribu orang. Di antaranya adalah 3 jenis museum. Jenis museum budaya, terdiri dari 4 museum; jenis museum sains, yang terdiri dari 9 museum; dan jenis museum koleksi digital, yang terdiri dari 6 museum.
Berikut ini 4 museum jenis budaya di Universitas Harvard yang menjadi salah satu daya tarik kampus yang terkenal itu, sebagai universitas idaman banyak pelajar di dunia:
1. Harvard Art Museum
Sejak berdirinya Museum Seni Harvard — Museum Fogg, Museum Busch-Reisinger, dan Museum Arthur M. Sackler — telah didedikasikan untuk memajukan dan mendukung pembelajaran di Universitas Harvard bagi komunitas lokal, dan seluruh dunia. Museum telah berperan dalam pengembangan sejarah seni, konservasi, dan ilmu konservasi, dan dalam evolusi museum seni sebagai institusi.
Melalui penelitian, pengajaran, pelatihan profesional, dan pendidikan publik, museum berusaha untuk memajukan pemahaman dan apresiasi seni. Program pengembangan juga dibuat untuk mendorong dan melihat dari dekat karya seni maupun karya kolaborasi dengan kampus dan mitra masyarakat.
2. Carpenter Centre for the Visual Arts
Carpenter Centre for the Visual Arts. carpenter.center
Pusat Seni Visual Carpenter didedikasikan untuk sintesis seni, desain, dan pendidikan melalui pameran karya dan komisi karya baru. Hal ini diharapkan dapat menyatukan seniman dengan ide dan objek, untuk memberikan pengalaman tak tertandingi dalam penciptaan seni kontemporer. Tentunya hal ini bertujuan untuk memperkaya kehidupan kreatif dan intelektual khalayak.
3. Peabody Museum for Archaeology and Ethnology
Peabody Museum for Archaeology and Ethnology. wikipedia.org
Didirikan pada tahun 1866 oleh filantropis George Peabody, Museum Peabody adalah salah satu museum antropologi tertua di dunia, dan masih bertahan di dalam bangunan asli yang dibuat abad ke-19. Museum Peabody terkenal dengan koleksi material arkeologis dan etnografinya dari seluruh dunia. Banyak di antaranya diperoleh selama era ekspansi, eksplorasi, dan kolonisasi Eropa dan Amerika.
4. Harvard Semitic Museum
Harvard Semitic Museum. thecrimson.com
Harvard Semitic Museum mengeksplorasi kekayaan sejarah budaya yang dihubungkan oleh keluarga bahasa Semit. Pameran terdiri dari replika skala besar rumah asli Israel kuno, cetakan monumen Mesopotamia, dan peti mati mumi. Seperti artefak yang ditampilkan, museum ini sendiri juga memiliki sejarah yang kaya sejak didirikan tahun 1889.
Baca: Maudy Ayunda Bakal Sealmamater dengan Selebriti Hollywood Ini
Artefak di Semitic Museum terdiri dari 40.000 item, termasuk tembikar silinder, patung, dan koin. Penemuan artefak tersebut banyak disponsori oleh museum di Israel, Yordania, Irak, Mesir, Siprus, dan Tunisia. Museum ini didedikasikan untuk pengajaran, penelitian, dan publikasi arkeologi, sejarah, dan budaya timur. Kira-kira Maudy Ayunda akan mengunjungi museum yang mana ya bila ia mengambil Universitas Harvard untuk jenjang pendidikan selanjutnya.
HALIDA BUNGA FISANDRA | HARVARD.EDU