TEMPO.CO, Yogyakarta - Ada agenda libur akhir tahun menarik di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 7-9 Desember dan 21-24 Desember. Dengan tajuk Festival Sedesa, di kampung itu akan digelar pagelaran budaya, kuliner, hingga jual beli barang bekas.
Atraksi seni budaya yang akan ditampilkan, antara lain, parade: mocopat, karawitan, hadroh, tari tradisi dan kreasi. Lalu ada parade: band, jathilan, ronda, hingga festival jerami. “Banyak wisatawan luar daerah yang sudah konfirmasi akan datang dan menginap,” kata penanggungjawab acara Festival Sedesa, Fairuzulmumtaz, Rabu, 5 Desember 2018.
Ia menjelaskan, rangkaian acara ini digelar guna memperingati ulang tahun desa yang ke 72. Kemasan menarik ini ditujukan untuk warga dan masyarakat pecinta wisata dan seni budaya. Seluruh mata acara menonjolkan potensi masyarakat desa itu sendiri.
Pengunjung yang hobi wisata kuliner akan dimanjakan dengan menu masakan tradisional. Silakan dipilih, Antara lain, ada ayam ingkung, sambel belut, mangut lele dan lain-lain.
Sementara pada parade kerajinan, warga menyuguhkan kain lurik, batik jumputan, cap batik daur ulang, tenun lurik, kerajinan patung, puzzle kayu, kerajinan kain perca, blangkon, hingga dolanan (mainan) anak.
Meskipun ada hiruk pikuk pergelaran kuliner dan seni dan budaya, warga desa tidak lupa mengadakan diskusi buku. Salah satu buku yang didiskusikan adalah Jangan Tinggalkan Desa karya Wahyudi Anggoro Hadi, kepala desa setempat, yang dulunya aktivis lingkungan dan penggerak masyarakat desa.
Bagi yang suka berburu barang bekas, sudah disiapkan beragam jenis pilihan, mulai dari pakaian, onderdil motor, hingga barang-barang kuno. “Ini untuk meramaikan acara dan pasti banyak yang berminat,” kata Ari Prabowo, salah satu panitia Festival Sedesa.
Acara dipusatkan di lapangan Juru Purbo, Geneng, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Untuk mencapai tempat ini, hanya dibutuhkan perjalanan 30 menit dari pusat kota Yogyakarta.
MUH SYAIFULLAH (Yogyakarta)