TEMPO.CO, Lombok Utara - Wisawatan lokal dan mancanegara bernagsur pergi meninggalkan kawasan wisata Gili Matra, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pasca gempa Lombok pada Minggu, 5/8, malam.
"Saya khawatir ada gempa susulan datang lagi. Sekarang saya mau ke Pelabuhan Lembar," kata Jolan, WNA asal Inggris di Simpang Empat Bangsal, Kecamatan Pemenang, Senin, 6/8.
Baca juga: Gempa Lombok, Wisatawan di Gili Trawangan Berlari ke Bukit
Jolan memutuskan pergi ke Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, karena tidak ada kapal cepat dari Gili Matra menuju pulau Bali. "Katanya di sana ada kapal penyeberangan."
Begitu juga dengan Aan, asal Sukaraja, Ampenan, yang bekerja sebagai pemain musik di Gili Air, Kabupaten Lombok Utara, panik ketika gempa bumi terjadi pada Minggu malam. "Sampai Senin pagi saja, pas saya tiba di dermaga Bangsal, gempa masih terasa. Orang-orang pada panik, jadi khawatir, makanya saya mau balik saja," kata dia.
Dari pengamatan di simpang empat Bangsal, Kabupaten Lombok Utara, ratusan wisatawan berhamburan menunggu kendaraan umum yang bisa jadi tumpangan. Truk maupun kendaraan pick-up menjadi pilihan untuk segera menjauh dari lokasi.
"Tolong Berhenti, kasih kami menumpang," kata seorang wisatawan asing perempuan yang bersama belasan temannya mencari tumpangan di simpang empat Bangsal.
ANTARA