Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meurdue, Kafe Asyik Bekas Langgar Kuno di Solo

image-gnews
Bagian tampak depan Meurdue Chocolate & Coffee, Laweyan, Solo. Tempo/Dinda Leo Listy
Bagian tampak depan Meurdue Chocolate & Coffee, Laweyan, Solo. Tempo/Dinda Leo Listy
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Tempat mengudap kopi satu ini memang beda.  Berdiri di Jalan Dr. Wahidin Nomor 7, Kota Solo, kafe ini seolah mengajak pengunjungnya menapaki lorong waktu, kembali ke masa puluhan tahun lalu. Namanya Meurdue Chocolate & Coffee.

Pasalnya, kafe mungil di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, ini menempati bangunan bekas langgar atau masjid kecil, yang lama tak terpakai lagi. Tidak diketahui secara pasti kapan bangunan ini berdiri. Namun, struktur konstruksinya mengingatkan pada Langgar Merdeka, salah satu ikon di kampung batik Laweyan, yang dibangun pada 1942.

Seperti langgar kuno yang memiliki dua lantai pada umumnya, bagian atas yang berlantai dan berdinding kayu di tempat ini dulunya untuk beribadah. Adapun bagian bawah yang berdinding bata untuk tempat usaha. Sayangnya lantai kayu yang menjadi pemisah dua ruangan itu telah lenyap, jauh sebelum Amay dan dua temannya menyewa bangunan itu untuk kafe Meurdue.

“Tempat ini dulunya langgar keluarga. Pada 1970, si empunya membangun langgar baru di belakang. Sedangkan tempat ini sempat disewakan untuk gudang pengepul kayu sebelum akhirnya dibiarkan kosong tak terawat,” kata Amay, saat Tempo bertandang pada Ahad malam, 19 November 2017. Amay, Dimas, dan Zein, lalu sepakat menyewa tempat itu sejak enam bulan lalu.Pengunjung di Meurdue Chocolate & Coffee, Laweyan, Solo. Tempo/Dinda Leo LIsty

Sadar akan nilai sejarah yang terkandung di tiap bangunan kuno mereka tidak memutuskan tak mengubah struktur utama yang luasnya sekitar 10 x 5 meter.  Bahkan, tulisan Arab dari goresan kapur putih yang menjadi penanda kiblat pada dinding kayunya masih jelas terbaca meski berselimut debu.

Bangunan utama kafe Meurdue dibagi dua. Depan untuk ruang baca, belakang untuk dapur tempat barista meracik kopi dan cokelat. Penyekat kedua ruangan itu hanya sebuah dinding setengah terbuka, dan bukan meja bar yang meliuk anggun lengkap dengan mesin espresso otomatis atau alat-alat pengolah kopi  berharga mahal.

Di ruang baca yang menyediakan puluhan buku pada rak kayu sederhana hanya tersedia satu meja kayu dikelilingi tiga bangku. Untuk mengakali sempitnya ruangan, tembok sisi utara dibuat lubang seperti jendela panjang khas kedai era 90’an. Jendela tersebut menjadi meja penghubung bagi pengujung yang duduk di dalam dan di luar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menampung lebih banyak pengunjung, bagian belakang kafe disambungkan dengan bangunan semi permanen. Bangunan berlantai dan berdinding kayu itu disangga tiang-tiang layaknya rumah panggung. Luasnya tidak seberapa. Daya tampungnya hanya sekitar belasan orang saja.

Meski penampilan kafenya begitu sederhana, Zein, sang barista yang telah menimba ilmu di ABCD School of Coffee Jakarta, paham betul cara memuaskan para pecinta kopi langganannya dengan metode pour over (V60). Meurdue Chocolate & Coffee buka pukul 16.30 - 24.00. “Selasa kami libur,” kata Amay.

Menurut salah satu pelanggan, Galih Prasojo, 31 tahun, biji kopi yang ditawarkan kafe Meurdue juga spesial. “Sepertinya memang kopi-kopi pilihan dari hasil proses natural (dry process). Jadi cita rasa buahnya kuat dengan tingkat keasaman cukup rendah,” kata pecinta kopi asal Kabupaten Wonosobo yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di Kota Solo itu.

DINDA LEO LISTY (Solo)

Berita lain:

Berkunjung ke Australia, WNI Bisa Mengajukan Visa Secara Online

Inspirasi Penataan Tanah Abang, Ini 9 Fakta Mengenai Grand Bazaar

Tiang Listrik yang Ditabrak Setya Novanto Jadi Ajang Pelancongan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

32 hari lalu

Restoran Sezanne Tokyo. Instagram/Sezannetokyo
Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.


PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

Petugas Satpol PP melakukan razia masker di depan Stasiun Klender, Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022. Pemerintah memastikan akan terus memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) se-Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan. Untuk PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 23 Mei 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.


Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Ilustrasi wanita ke kafe usai bekerja. shutterstock.com
Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.


Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Ilustrasi pelayan membersihkan meja restoran. Shutterstock
Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.


Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.


Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Legend Coffee. TEMPO | Muh. Syaifullah
Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.


Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Beef Merlot di Hakkasan Jakarta, Hotel Alila SCBD Jakarta. (dok. Hakkasan Jakarta)
Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.


Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Gelato di restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. TEMPO | Rini K
Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.


Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ice Latte khas Anthology Coffee & Tea. tabloidbintang.com
Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.


Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

21 April 2018

Sebuah kreasi Latte Art berbentuk bunga disajikan di dalam segelas kopi latte yang dibuat di kedai kopi Cafe Competence Center di Vienna, Austria, 4 Mei 2017. REUTERS
Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.