Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tujuan Wisata Baru Riau, Samudera Awan di Puncak Bukit Suligi

image-gnews
Pendaki mengibarkan bendera Merah-Putih di puncak Aliantan, Bukit Suligi, Rokan Hulu, Riau, Sabtu, 11 Nvember 2017. Tempo/Riyan Nofitra
Pendaki mengibarkan bendera Merah-Putih di puncak Aliantan, Bukit Suligi, Rokan Hulu, Riau, Sabtu, 11 Nvember 2017. Tempo/Riyan Nofitra
Iklan

TEMPO.CO, Pekanbaru -Area perbukitan hutan tropis Bukit Suligi menarik bagi sejumlah pecinta alam yang hobi berpetualang. Pekikan Siamang dan suara hewan hutan yang bersahutan, sejuknya udara perbukitan, akan mendampingi perjalanan mereka. Inilah wajah baru Wisata Riau yang tengah naik daun. 

Di ujung perjalanan, para pendaki tentu berharap dapat memandang awan dari Puncak Aliantan, puncak bukit yang berada pada ketinggian 812 meter dari permukaan laut itu.   "Warga sering menyebutnya samudera awan," kata Koordinator komunitas sadar wisata The Care Taker, Saprizal, Ahad, 12 November 2017. 

Hutan lindung Bukit Suligi berada di Desa Aliantan, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Provinsi Riau menetapkannya sebagai kawasan destinasi wisata baru dan dirancang bagi wisawatan minat khusus. Yakni, mereka yang siap melintasi jalan menanjak, menerabas semak belukar, dan perkebunan karet.

Butuh tenaga prima untuk mencapai puncak bukit. Lintasan yang dilalui terus menanjak. Waktu tempuhnya lebih kurang dua jam perjalanan. Pendakian disarankan dimulai pada sore hari, menginap, dan lalu menikmati hamparan awan keesokan harinya. Karena, "Fenomena samudera awan hanya terjadi pada pagi hari,” kata Koordinator My Trip My Adventure Riau, Agus Setyando.

Tak perlu khawatir kemalaman di perjalanan. Pada pertengahan bukit terdapat area yang cukup datar, tempat yang bisa dipakai berkemah.

Pendaki bisa melanjutkan perjalanan menjelang matahari terbit, perjalanan. Kali ini perjalanan cukup menantang, karena menempuh medan dengan kemiringan 85 derajat. Bahkan di rute ini dibutuhkan bantuan seutas tali. Ini memang tantangan terberat untuk mencapai puncak.

Dan itu sebanding. Begitu tiba dipuncak tertinggi, terhidanglah panorama menakjubkan itu. Serakan awan bagai kipas halus tersuguhkan sejauh mata memandang. Menikmati ini, kelelahan akibat perjalanan terbayar sudah.

Selama pendakian, pengunjung terus didampingi komunitas The Care Taker, pendamping khusus wisatawan ke Puncak Aliantan.

Wisata alam puncak Aliantan mulai diperkenalkan sejak 2016.  Pemuda setempat bersama aparatur desa mengeksplorasi kawasan perbukitan.  Mereka berupaya menggarap potensi wisata, dan membentuk komunitas sadar wisata The Care Taker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak itu, puncak Aliantan dengan samudera awannya tersebar luas di media sosial. Menularkan pada masyarakat Riau untuk mencobanya. "Saat ini tercatat sudah ada 2000 pengunjung ke puncak Aliantan," kata Agus.

Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal Usman mengapresiasi upaya memajukan potensi wisata Bukit Suligi. Fahmizal mendukung Puncak Aliantan sebagai destinasi wisata baru di Riau. Selain keindahan alam, kata dia, warga Desa Aliantan dikenal ramah pada pengunjung.

"Ini sebuah wisata baru yang coba kami eksplorasi, dan semoga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Keindahan alam sangat ditawarkan di sini, spot-spotnya sangat bagus untuk fotografi,"  kata dia.

Meski kaya potensi wisata, Bukit Suligi sangat rentan rusak oleh orang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar serta alih fungsi hutan menjadi perkebunan, adalah ancaman bagi Puncak Aliantan. "Kami terus mendorong dan kampanyekan pelestarian lingkungan, agar lingkungan terjaga dan dapat dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan,"  kata Fahmizal.

Bukit Suligi tak hanya menawarkan indahnya pemandangan alam dari Puncak Aliantan. Ada sebelas air terjun dan sebelas goa di sekitar kawasan bukit. Satu diantaranya Goa Garuda. Dinding goa Garuda terdapat ukiran batu berbentuk burung garuda, konon goa tempat persembunyian pejuang. “Kami sangat mengharapkan dukungan pemerintah,”  kata Kepala Desa Aliantan, Rois Zakaria.

RIYAN NOFITRA (Riau)

Berita lain:
Paramitha Rusady Selalu Ingin Membawa Spirit Manado

10 Tempat Paling Ikonik untuk Memotret
Wangi Ayam Canton dan Tempe Kemul Restoran Asia
Tips Liburan Keluarga

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelaku 17 Subsektor Ekonomi Kreatif Berkumpul di Batam Creative Festival

20 September 2022

Penampilan tarian budaya dalam acara Kenduri Seni Melayu Kota Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pelaku 17 Subsektor Ekonomi Kreatif Berkumpul di Batam Creative Festival

Batam Creative Festival adalah salah satu media kampanye Gerakan Ekonomi Kreatif di Kota Batam.


Bandara Sultan Syarif Kasim Riau Diajukan untuk Kembali Layani Wisatawan Asing

5 April 2022

Sejumlah penumpang berjalan melewati alat pemindai panas tubuh di terminal kedatangan internasional Bandara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa, 14 Mei 2019. Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II menyatakan alat pemindai panas tubuh sudah diaktifkan untuk memantau penumpang dari Singapura dan Malaysia yang berpotensi terjangkit virus cacar monyet (monkeypox). ANTARA
Bandara Sultan Syarif Kasim Riau Diajukan untuk Kembali Layani Wisatawan Asing

Riau dinilai memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan untuk para wisatawan asing, khususnya dari Malaysia dan Singapura.


Riau Punya Puncak Kompe, Pesona Wisata Alam Seperti Raja Ampat

6 September 2021

Gubernur Riau Syamsuar (kanan) saat mengunjungi Puncak Kompe. (ANTARA/HO-Diskominfotik Riau)
Riau Punya Puncak Kompe, Pesona Wisata Alam Seperti Raja Ampat

Gubernur Riau Syamsuar mengajak masyarakat mengunjungi Puncak Kompe dan menikmati indahnya pemandangan di sana.


Lokasi Latihan Pengeboman TNI AU di Kampar akan Jadi Destinasi Wisata Militer

10 Agustus 2021

Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto usai naik helikopter bersama Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin (9/8/21). ANTARA/HO-Diskominfo Kampar
Lokasi Latihan Pengeboman TNI AU di Kampar akan Jadi Destinasi Wisata Militer

Kabupaten Kampar mendukung pengembangan lokasi latihan TNI AU menjadi destinasi wisata militer untuk masyarakat.


Pulau Bintan Siap Menyambut Wisatawan di Era New Normal

19 Juli 2020

Pulau Bintan selain memiliki pantai yang indah, juga menjadi destinasi kitesurfing dunia. Foto: @andri.wh
Pulau Bintan Siap Menyambut Wisatawan di Era New Normal

Pulau Bintan sudah siap menerima wisatawan dengan persyaratan kesehatan yang ketat.


Besok Objek Wisata Istana Siak di Riau Buka

21 Juni 2020

Pengunjung berfoto dengan latar belakang Istana Siak Sri Inderapura ketika mengisi libur akhir tahun di Kabupaten Siak, Riau, Minggu 30 Desember 2018. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Besok Objek Wisata Istana Siak di Riau Buka

Pengunjung tak bisa langsung masuk ke Istana Siak seperti sebelum pandemi Covid-19. Ada peraturan baru yang harus dipatuhi.


Dilaporkan Ada Harimau Sumatera di Kawasan Wisata Danau Khayangan

12 Maret 2020

Kawasan wisata Danau Khayangan, Pekanbaru, Riau. Foto: Riau.go.id
Dilaporkan Ada Harimau Sumatera di Kawasan Wisata Danau Khayangan

Wisatawan dilarang mendekat ke kawasan wisata Danau Khayangan di Kota Pekanbaru, Riau, karena diduga ada harimau di sana.


Bukit Suligi Riau Raih Anugerah Pesona Indonesia 2019

23 November 2019

Pendaki mengibarkan bendera Merah-Putih di puncak Aliantan, Bukit Suligi, Rokan Hulu, Riau, Sabtu, 11 Nvember 2017. Tempo/Riyan Nofitra
Bukit Suligi Riau Raih Anugerah Pesona Indonesia 2019

Bukit Suligi dikenal dengan sebutan Samudera Awan. Lestari berkat kesadaran wisata kepala desa dan perangkatnya.


Pasar Digital yang Ramah Lingkungan Diadakan di Riau

31 Maret 2018

T-CASH dan JAKmikro meluncurkan program Pasar Rakyat dan UMKM Go Digital di Jakarta Selasa, 19 Desember 2017. Kredit: Istimewa
Pasar Digital yang Ramah Lingkungan Diadakan di Riau

Dinas Pariwisata Provinsi Riau menggelar konsep destinasi wisata baru berupa pasar digital "Pekan Rantau Melayu" di Hutan Kota Pekanbaru.


Awal Tahun, Turis Mancanegara di Riau Dapat Air Mata Pengantin

2 Januari 2018

Sejumlah wisatawan asing mengikuti Festival Perang Air (Cian Cui) di Kota Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Festival ini digelar selama enam hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek. ANTARA/FB Anggoro
Awal Tahun, Turis Mancanegara di Riau Dapat Air Mata Pengantin

Turis mancanegara yang melancong ke Provinsi Riau pada hari pertama 2018, disambut minuman air mata pengantin.