Situs Warisan Dunia Kota Kotor di Montenegro Mengalami Lonjakan Turis, Penduduk Tak Nyaman

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 12 Agustus 2024 17:31 WIB

Kota Kotor, Montenegro (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Kotor, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO di pesisir Adriatik Montenegro, tenngah berjuang melawan masuknya banyak wisatawan. Tempat ini terkenal dengan arsitektur abad pertengahan dan pemandangan pantai yang indah. Wisatawan dari seluruh dunia berkunjung ke sini setiap hari dengan perahu, kapal pesiar, dan yacht.

Lonjakan pariwisata ini membuat penduduk lokal khawatir. Mereka meminta kenaikan biaya 1 Euro (sekitar Rp17.400) yang dibayarkan penumpang kapal pesiar untuk memasuki kota. Biaya ini, yang diberlakukan untuk mengelola dampak pengunjung, belum mengimbangi peningkatan jumlah kedatangan kapal pesiar, yang diperkirakan sampai 500 tahun ini.

Pelabuhan yang ramai

Salah satu akses masuk Kotor adalah pelabuhan. Pelabuhan yang tenang ini menjadi pusat aktivitas ramai. Rabu pekan lalu, empat kapal pesiar membawa hampir 5.000 wisatawan berlabuh secara bersamaan. Masuknya wisatawan ini berdampak signifikan pada infrastruktur dan kualitas hidup kota. Jalan-jalan abad pertengahan, yang dulunya melompong, kini berhadapan dengan lalu lintas yang padat dan kondisi yang penuh sesak.

Kotor bukanlah kota pertama yang berjuang menghadapi situasi ini. Sejumlah kota utama Eropa seperti Venesia, Barcelona, dan Santorini juga mengalami tekanan serupa. Masyarakat lokal pun melakukan aksi protes dan perubahan kebijakan yang bertujuan untuk mengekang dampak negatif dari jumlah pengunjung yang berlebihan.

Di Venesia, misalnya, biaya sebesar 5 Euro atau Rp87.000 diberlakukan pada April untuk mengelola wisatawan harian selama jam-jam puncak. Ini menjadi salah satu langkah awal untuk menyeimbangkan pariwisata dengan kehidupan lokal.

Wisatawan yang terus bertambah

Advertising
Advertising

Seperti di Barcelona, bertambahnya jumlah wisatawan di kota pelabuhan ini menyebabkan kenaikan biaya perumahan. Penduduk lokal pun mulai merasa kesulitan untuk tinggal di kota mereka sendiri. Selain itu, dampak lingkungan dari pariwisata massal semakin jelas. Lingkungan laut setempat mengalami tekanan akibat tingginya volume kapal pesiar.

Milica Mandic, penasihat ilmiah di Institut Biologi Kelautan Montenegro, menekankan perlunya studi lingkungan untuk menilai beban berkelanjutan maksimum bagi ekosistem laut di satu kota terbaik dunia menurut Lonely Planet.

Menanggapi tantangan ini, negara tetangga Kroasia itu menerapkan langkah-langkah untuk mengendalikan jumlah wisatawan. Dubrovnik, situs lain di Montenegro yang terdaftar di UNESCO, memperkenalkan program "Respect The City" pada 2017, yang membatasi jumlah pengunjung kapal pesiar hingga 4.000 orang pada waktu tertentu. Program ini bertujuan untuk melindungi integritas budaya dan lingkungan kota sekaligus mengakomodasi wisatawan secara berkelanjutan.

TIMES OF INDIA | LONELY PLANET

Pilihan Editor: Kontes Malas-malasan di Montenegro Berhadiah Rp17 Juta, Mau Ikut?

Berita terkait

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

12 jam lalu

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

Dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia, Tembok Besar Cina diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Jepang dan India, Kamboja Terpilih jadi Destinasi Wisata Budaya Paling Top di Asia

22 jam lalu

Kalahkan Jepang dan India, Kamboja Terpilih jadi Destinasi Wisata Budaya Paling Top di Asia

Selain Angkor Wat, Kamboja memiliki tiga situs warisan dunia, yakni Kuil Sambor Prei Kuk, Kuil Preah Vihear, dan situs arkeologis Koh Ker.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Extramadura yang Menawarkan Insentif Besar untuk Digital Nomad

2 hari lalu

Daya Tarik Extramadura yang Menawarkan Insentif Besar untuk Digital Nomad

Di tengah arus besar pariwisata di Spanyol, Extramadura justru menarik digital nomad untuk pindah, apa daya tariknya?

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Kuliner di Riyadh, dari Kuliner Tradisional hingga Mewah

6 hari lalu

5 Rekomendasi Kuliner di Riyadh, dari Kuliner Tradisional hingga Mewah

Riyadh menawarkan wisata kuliner yang menarik untuk wisatawan global dan bersaing dengan kota-kota gastronomi di dunia

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Situs Warisan Dunia yang Wajib Dikunjungi di Eropa

7 hari lalu

Rekomendasi Situs Warisan Dunia yang Wajib Dikunjungi di Eropa

Kalau traveling ke Eropa, jangan lupa mengunjungi Situs Warisan Dunia UNESCO di destinasi yang dituju

Baca Selengkapnya

Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

11 hari lalu

Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

Berbeda dengan wilayah metropolitan Jaipur yang lebih luas, Walled City adalah bagian bersejarah dan berbeda yang menonjol

Baca Selengkapnya

Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

11 hari lalu

Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Tambang Pulau Sado Jepang pernah menjadi penghasil emas terbesar di dunia yang beroperasi selama 400 tahun sebelum ditutup pada 1989.

Baca Selengkapnya

Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

12 hari lalu

Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

Tren selfie menyimpan kenangan dari setiap perjalanan, namun lebih penting menjaga keselamatan diri dan tempat yang dikunjungi.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Terbaik Sri Lanka yang Menerapkan Bebas Visa Mulai 1 Oktober 2024

21 hari lalu

5 Destinasi Terbaik Sri Lanka yang Menerapkan Bebas Visa Mulai 1 Oktober 2024

Manfaatkan kesempata bebas visa untuk mengunjungi Sri Lanka yang memiliki daya tarik bagi setiap jenis wisatawan

Baca Selengkapnya

3 Situs Warisan Dunia di Indonesia Terancam Punah

23 hari lalu

3 Situs Warisan Dunia di Indonesia Terancam Punah

Penelitian Climate X , menyoroti Situs Warisan Dunia mana saja yang dapat musnah karena perubahan iklim.

Baca Selengkapnya