Jogja International Kite Festival 2024 Segera Digelar, Catat Lokasi dan Tanggalnya

Rabu, 17 Juli 2024 07:49 WIB

Festival tahunan layang-layang Jogja International Kite Festival (JIKF) 2023 di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Fettival layang-layang berskala global Jogja International Kite Festival (JIKF) bakal kembali digelar di Yogyakarta pada Juli 2024 ini. Acara ini akan digelar selama dua hari, 27 dan 28 Juli 2024, di Pantai Parangkusumo Bantul.

Event yang diinisiasi Dinas Pariwisata DIY bersama Perkumpulan Pegiat Layang-Layang Nusantara atau Talikama itu menjadi satu kalender wisata unggulan Yogyakarta sejak dirintis pada 2012.

Sekretaris Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Lis Dwi Rahmawati mengatakan, acara ini akan diikuti oleh puluhan klub layang-layang dalam dan luar negeri.

"Dalam event kali ini pegiat layang-layang baik nasional maupun luar negeri yang terlibat semakin banyak, tercatat lebih dari 50 klub layang-layang nasional dan 22 klub dari luar negeri ikut," kata dia pada Selasa, 22 Juli 2024.

Peningkatan jumlah klub terlihat dari.peserta mancanegara. Pada gelaran tahun sebelumnya, 2023, hanya ada 13 klub luar negeri yang ikut. Sebagian klub internasional langganan yang hadir tiap tahun antara lain dari Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, Swiss, Thailand, Singapura, Tiongkok, Korea, dan Taiwan.

Tema Persatuan dan Perdamaian Dunia

Advertising
Advertising

Lis menuturkan, festival layang-layang tahun ini mengusung tajuk Persatuan dan Perdamaian Dunia – Unity For Love and Peace on Earth.

"Tema ini diusung untuk membantu menciptakan kerukunan, persatuan, dan perdamaian bagi masyarakat lokal dan mancanegara yang ditampilkan melalui kegiatan," kata dia.

Adapun gelaran festival tahun ini mulai dari pameran atau eksibisi, kontes dan lomba layang-layang, hingga fly pass atau atraksi udara pesawat jenis fixedwing dan trike dari Jogja Flying Club.

Dalam gelaran ini pengunjung bisa menyaksikan ragam kreasi layang-layang dengan bentuk unik dalam eksebisi, mulai bentuk hewan bahkan tokoh wayang.

Untuk kontes dan lomba, ada sederet kategori disiapkan, di antaranya layangan tradisional, layangan dua dimensi, layangan tiga dimensi, rokaku challenge, layangan train naga, dan train naga mini.

Adu Layangan dan Rekor MURI

Kategori paling seru yang menyedot perhatian setiap tahunnya tak lain rokaku challenge yang biasanya dikenal sebagai seni olahraga layangan atau adu layangan. Dalam kategori ini pengunjung bisa melihat bagaimana daya tahan layangan para peserta saat diadu dengan cara dibenturkan satu sama lain di udara. Layangan yang jatuh akan dinyatakan kalah.

Tahun ini rencananya juga akan ada pencatatan Rekor MURI untuk penerbangan 99 tray naga secara bersamaan.

Wisatawan yang ingin menyaksikan perhelatan ini juga tak perlu mengeluarkan biaya karena berada di area terbuka. Pantai Parangkusumo berlokasi persis di barat Pantai Parangtritis sehingga untuk menyaksikannya hanya membayar tiket retribusi di gerbang masuk kawasan pantai serta parkir kendaraan.

Pada 2023, Jogja International Kite Festival mampu mendatangkan sebanyak 26.874 pengunjung selama dua hari.

Pilihan Editor: Festival Layang-layang Digelar Lagi di Bali, Perpaduan Tradisional dan Modern

Berita terkait

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

12 jam lalu

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

16 jam lalu

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.

Baca Selengkapnya

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

1 hari lalu

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

Kawasan Malioboro tempat PKL berjualan merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, salah satu warisan budaya dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

1 hari lalu

Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

Kafe di Bantul ini memiliki kelas untuk belajar segala hal tentang kopi dari A sampai Z, dari manajerial sampai rantai pasok.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Jalan, PKL Malioboro Desak Pemda Yogya Buka Dialog Atau Diadukan ke UNESCO

1 hari lalu

Kembali ke Jalan, PKL Malioboro Desak Pemda Yogya Buka Dialog Atau Diadukan ke UNESCO

Aksi ini merupakan bentuk protes para PKL Teras Malioboro 2 terhadap rencana relokasi sepihak yang akan dilakukan Pemda DIY pada awal 2025.

Baca Selengkapnya

70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

2 hari lalu

70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia mewisuda sebanyak 84 lulusan pendidikan sarjana dari tiga program studinya pada Rabu, 11 September 2024.

Baca Selengkapnya

Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

2 hari lalu

Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

Upacara Sekaten Keraton Surakarta sempat ricuh, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

4 hari lalu

Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

Selain hujan lebat dan angin kencang, BMKG Yogyakarta ingatkan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Baca Selengkapnya

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

5 hari lalu

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah

Baca Selengkapnya

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

6 hari lalu

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.

Baca Selengkapnya