Ruwatan Nusantara G20 di Yogya, Paku Alam X Ungkap Maknanya

Senin, 12 September 2022 12:32 WIB

Perwakilan masyarakat adat berbagai wilayah Indonesia berkumpul di Kompleks Kepatihan Yogyakarta sebagai bagian rangkaian Ruwatan Nusantara, agenda G20 Culture Ministers Meeting dipusatkan di Candi Borobodur, 12- 13 September 2022. Dok.istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan perwakilan masyarakat adat berbagai wilayah Indonesia mengadakan pertemuan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta sembari mengenakan pakaian adat kebesaran masing-masing, Minggu, 11 September 2022. Pertemuan itu menjadi rangkaian Ruwatan Nusantara, bagian agenda G-20 Culture Ministers Meeting, yang dipusatkan di Candi Borobodur pada 12 dan 13 September 2022.

Ruwatan Nusantara atau Ruwatan Bumi dalam forum G20 merupakan sebuah aksi para pemangku adat Nusantara untuk bersama-sama menyerukan dan mendoakan pemulihan peradaban pascapandemi Covid-19 lewat jalan kebudayaan di Indonesia dan penjuru dunia.

Di Yogyakarta, perwakilan masyarakat adat nusantara itu berdialog dan bertemu dengan Wakil Gubernur DIY Paku Alam X dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Faried.

"Dalam tradisi Jawa, ruwatan merupakan bagian utama dari prosesi slametan," kata Paku Alam menjelaskan makna historis ruwatan.

Paku Alam menyebut, tujuan utama sugengan atau slametan diadakan ialah untuk memohon lindungan Tuhan agar segala sesuatu yang akan dilaksanakan tercapai dengan selamat.

Advertising
Advertising

"Selain itu, slametan juga memuat ajaran perencanaan. Makna slametan, yang disajikan dalam beragam ubarampe-nya, terkandung pesan agar jangan lupa memperhitungkan rasio input dan output yang optimal dan efisien," kata Paku Alam.

Raja Keraton Puro Pakualaman itu menambahkan, penyiapan unsur-unsur input, baik fisikal maupun metafisikal, baik kasat mata dan bisa di-kerta aji, maupun yang intangible, berupa brainware, aspek ekologi ataupun yang lainnya, dilakukan dengan harapan agar tidak menimbulkan korban.

"Jadi tradisi selamatan dapat pula dipahami sebagai sistem peringatan dini, yang melekat dalam nilai-nilai budaya Jawa, agar senantiasa selamat dan sentosa," imbuh dia.

Adapun Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid mengatakan, Ruwatan Nusantara 2022 ini diadakan di berbagai tempat di seluruh Indonesia oleh para pemangku adat dan para penghayat kepercayaan.

"Latar belakang dari kegiatan ini adalah untuk mengucapkan rasa syukur dan juga doa agar kebudayaan bisa berkontribusi pada kelestarian bumi," kata Hilmar.

Tema yang dipilih dalam pertemuan Menteri Kebudayaan G20 adalah "Kebudayaan untuk Bumi Lestari". Tema ini dipilih karena para pemangku adat dan penghayatan kepercayaan telah banyak memberi inspirasi.

"Dan harapan saya, mereka tidak hanya memberikan inspirasi bagi kita yang ada di Indonesia, tapi memberikan inspirasi kepada dunia," ungkapnya.

Menurut Hilmar, berkumpulnya para pemangku adat dan penghayatan kepercayaan di Yogyakarta kali ini juga untuk memastikan bahwa keadaan yang dihadapi usai pandemi, yakni proses untuk pulih kembali ini, betul-betul dilakukan dalam bimbingan dan dipandu oleh kearifan.

"Jangan sampai kearifan yang sudah mulai agak pudar itu, hilang tak bersisa," kata dia. "Bumi kita ini telah mengalami banyak masalah, bisa bertahan hingga sekarang mungkin karena kearifan-kearifan yang sejatinya telah membimbing masyarakat kita selama puluhan bahkan ratusan tahun," Hilmar menambahkan.

Kehadiran para pemangku adat dan penghayatan kepercayaan untuk Ruwatan Nusantara memperkuat dan mengakarkan lagi seluruh praktik-praktik kehidupan yang sudah lama menjaga masyarakat.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: Yogyakarta Tuan Rumah G20 Empower, Peserta dari Berbagai Negara Akan Hadir

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

8 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

9 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

7 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya