Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

image-gnews
Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta ditutup untuk kunjungan sejak awal Maret hingga awal Juni 2024. Penutupan dilakukan karena revitalisasi sejumlah bagiannnya.

"Museum Benteng Vredeburg sedang melalui sejumlah proyek revitalisasi untuk memperbaiki fasilitas," kata Pelaksana Tugas Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA), Ahmad Mahendra di Yogyakarta pada Sabtu, 27 April 2024.

Museum ini tidak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi wisata yang ikonik di jantung kota Yogyakarta.

Mahendra mengatakan, revitalisasi itu mengedepankan konsep reimajinasi museum.

"Revitalisasi ini untuk mengubah persepsi dan fungsi tradisional museum, menjadikannya ruang komunal yang dinamis, mendorong interaksi antara pengunjung dengan museum itu sendiri," kata dia.

Revitalisasi ini mengadopsi strategi reprogramming, redesigning, dan reinvigorating. Inisiatif ini tidak hanya memprioritaskan peran museum tapi juga meningkatkan interaksi pengunjung dengan warisan budaya, melalui penelitian, program pendidikan, dan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik. 

Bagian yang direvitalisasi

Proyek revitalisasi Museum Benteng Vredeburg yang dilakukan antara lain perbaikan kerusakan serta pemeliharaan bangunan yang mencakup perbaikan jalur dalam, termasuk sarana dan prasarana publik seperti toilet, musala, dan pembenahan lingkungan dalam. 

Pembenahan Signage juga disasar untuk memudahkan pengunjung menemukan kebutuhannya. Ruang Diorama 1, 2, 3, dan 4 juga dilakukan pembenahan.

Pembenahan lanskap dan area lingkungan Museum Benteng Vredeburg antara lain area lahan parkir, jalur plaza pintu masuk sisi barat, area ticketing, area edupark, area pagar jagang, pembuatan Taman Patriot serta pembenahan area Bastion. 

Memperkuat peran museum

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg M. Rosyid Ridlo menjelaskan, revitalisasi museum ini bukan hanya untuk perbaikan fisik. 

"Kami juga mengupayakan untuk memperkuat peran museum sebagai pusat kebudayaan yang dinamis, inklusif dan menarik," kata dia.

Museum Benteng Vredeburg juga akan mengoptimalkan area museum yang memiliki luas sekitar 46.574 meter persegi, juga akan mengoptimalkan fungsinya sebagai ruang publik komunal. 

Kebutuhan publik terhadap edukasi dan rekreasi sekaligus mengakomodasi aktivitas publik dilakukan dengan membangun coworking space, coffee shop,ruang anak dan merchandise shop. 

“Proyek revitalisasi sedang kami maksimalkan dan saat ini berjalan sesuai rencana dimana akan rampung dan dibuka kembali untuk publik pada awal bulan Juni 2024," kata dia.

Wisata malam

Salah satu program baru yang akan diluncurkan nantinya pada saat Museum Benteng Vredeburg beroperasi kembali adalah program Wisata Malam Vredeburg. Program baru lain adalah instalasi video mapping, sound lighting, dan water fountain di area museum. 

Museum Benteng Vredeburg bukan sekadar tempat menyimpan 7.000 benda peninggalan bersejarah bangsa Indonesia. Museum ini dinilai juga sebuah institusi yang berperan dalam pelestarian sejarah dan identitas nasional.

Pilihan Editor: Ini Lokasi Titik Nol Kilometer Yogyakarta yang Sebenarnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

5 jam lalu

Para calon jemaah haji dari wilayah Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024


Menilik Isi Musee d'Orsay, Museum Ikonik di Paris

14 jam lalu

Musee d'Orsay, Paris, Prancis. Unsplash.com/Tim Wildsmith
Menilik Isi Musee d'Orsay, Museum Ikonik di Paris

Musee d'Orsay dulunya bangunan stasiun kereta api, kini menampung beragam isi koleksi seni


Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

15 jam lalu

Teguh Karya
Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.


Olimpiade Paris 2024, Museum Ini Tawarkan Kesempatan Menginap di Ruangan Ikonik

18 jam lalu

Musee d'Orsay atau Museum d'Orsay, Paris. Unsplash.com/Stephan Valentin
Olimpiade Paris 2024, Museum Ini Tawarkan Kesempatan Menginap di Ruangan Ikonik

Musee d'Orsay Paris mengubah salah satu ruang ikonik jadi penginapan eksklusif untuk menyaksikan upacara pembukaan Olimpiade


Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

1 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.


Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana


Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

2 hari lalu

Tugu Yogyakarta, pada awal dibangun pada era Sultan HB I sempat setinggi 25 meter. Dok. Pemkot Yogyakarta.
Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.


Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

2 hari lalu

Moses Gatotkaca. Cuplikan video AP
Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?


Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

3 hari lalu

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) memasukkan surat suara ke kotak saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?


Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

3 hari lalu

Festival Selokan Van Der Wijck Sleman. Dok.istimewa
Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.