Menjemput Burung Migran di Hutan Mangrove Bagek Kembar

Rabu, 27 November 2019 09:00 WIB

Wisatawan bermain kano di sekitar hutan mangrove Bagek Kembar di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, berdekatan dengan Pelabuhan Gili Mas. Dok. Pokmaslawisma Bagek Kembar

TEMPO.CO, Mataram - Burung-burung itu beristirahat di Bagek Kembar sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia. Biasanya mereka berdatangan pada musimnya, Juli - Agustus. Terdapat sekitar 18 spesies burung yang singgah di sana.

Mereka kerap hinggap di desa wisata mangrove yang dikelola oleh Kelompok Masyarakat Pengelola Ekowisata Mangrove (Pokmaslawisma) Bagek Kembar.

Bagek Kembar berjarak sekitar 35 kilometer dari kota Mataram atau memerlukan waktu tempuh sekitar 90 menit berkendaraan darat. Lokasinya berada di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, berdekatan dengan Pelabuhan Gili Mas - tempat berlabuhnya kapal pesiar antar negara -dan pelabuhan penyeberangan Lembar.

Kebetulan pula, yang didarati burung-burung itu merupakan area hutan mangrove yang dikelola Pokmaslawisma Bagek Kembar. Usaha mereka melestarikan alam didukung oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Di sana telah dilakukan rehabilitasi kawasan pesisir mulai dari Lembar hingga di Cendi Manik seluas 50 hektar. Sejak 2016 telah ditanam sebanyak 120 ribu batang pohon mangrove, yang saat ini ketinggiannya ada yang mencapai tiga meter.

Advertising
Advertising

Namun penanaman pohon mangrove atau bakau itu tak berhenti. Pada Sabtu 23 November 2019, Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (BI NTB) bersama Generasi Baru Indonesia (GenBI) yang merupakan komunitas mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia, menanam 8.000 pohon mangrove.

Generasi Baru Indonesia (GenBI) yang merupakan komunitas mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia, menanam 8.000 pohon mangrove. Dok. BI NTB

Mereka juga memperbaiki dan mempercantik sarana kawasan Ekowisata Mangrove Bagek Kembar sebagai destinasi wisata kawasan konservasi mangrove di Sekotong, Lombok Barat.

Kepala Perwakilan BI NTB Achris Sarwani mengajak anak muda NTB dan masyarakat secara umum untuk sama-sama menanam mangrove guna tetap menjaga kelestarian alam NTB, ''Ini mangroveku, mana mangrovemu," katanya.

Sejak dua tahun terakhir ini, di Bagek Kembar telah didesain ekowisata berbasis masyarakat. Untuk berwisata ke sana, dari jalan raya sejauh satu kilometer telah tersedia jalan beraspal. Kemudian di kawasan mangrove itu pengunjung bisa berjalan kaki melalui jalan setapak yang terbuat dari papan kayu dan bambu sepanjang 80 meter.

Atau mengggunakan perahu kano yang disiapkan untuk mengelilingi hutan mangrove tersebut. Dari ujung barat di Dusun Madak Belik sampai ujung timur di Dusun Bertong sejauh sekitar 2.000 meter. Juga ada fasilitas menara pandang setinggi 12 meter, yang bisa menampung empat orang untuk melihat kawasan sekitarnya dan berswafoto.

Ketua Pokmaslawima Bagek Kembar Haji Agus Alwi kepada Tempo, atraksinya adalah 3E yaitu ekologi, ekonomi dan edukasi. Setiap harinya dikunjungi rata-rata 500 orang. Mereka belum dipungut tiket masuk tetapi hanya dikenai uang parkir kendaraan Rp2.000-Rp5.000.

Para penerima beasiswa BI, GenBi, menanam pohon mangrove di kawasan Bagek Kembar. Dok. BI NTB

Berita terkait

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

6 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

10 hari lalu

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.

Baca Selengkapnya

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

24 hari lalu

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

25 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Pelindo Bawa Pelabuhan Lembar Catat Kinerja Positif

35 hari lalu

Pelindo Bawa Pelabuhan Lembar Catat Kinerja Positif

Terjadi peningkatan signifikan per tahun di sektor peti kemas, arus kapal, dan arus barang.

Baca Selengkapnya

64 Wisatawan Kapal Pesiar dari Eropa Kunjungi Desa Mambalan

56 hari lalu

64 Wisatawan Kapal Pesiar dari Eropa Kunjungi Desa Mambalan

Wisatawan kapal pesiar Fred Olsen Cruise Line mengikuti program menyusuri desa Mambalan

Baca Selengkapnya

Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

56 hari lalu

Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

Pertamina melalui Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Hutan Pertamina, pulihkan lingkungan melalui rehabilitasi mangrove di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya

Maret Jadi Bulan Terpadat untuk Kedatangan Kapal Pesiar di Lombok Barat

58 hari lalu

Maret Jadi Bulan Terpadat untuk Kedatangan Kapal Pesiar di Lombok Barat

Total ada 25 kapal pesiar direncanakan akan bersandar di Pelabuhan Gilimas, Lombok Barat, sepanjang 2024. Ambience yang keenam.

Baca Selengkapnya

Wisata Taman Obat Keluarga di Tibu Kuning Sekotong Lombok Barat

27 Desember 2023

Wisata Taman Obat Keluarga di Tibu Kuning Sekotong Lombok Barat

Selain pantai dan gili, Sekotong juga memiliki Bukit Tibu Kuning yang dikembangkan menjadi taman obat keluarga.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Banyuwangi, Surga di Ujung Timur Pulau Jawa

26 Desember 2023

Destinasi Wisata di Banyuwangi, Surga di Ujung Timur Pulau Jawa

Dengan keindahan alam yang memukau dan keanekaragaman budayanya, Banyuwangi menjadi salah satu tujuan favorit bagi banyak wisatawan dan pelancong.

Baca Selengkapnya