Menjemput Burung Migran di Hutan Mangrove Bagek Kembar

Rabu, 27 November 2019 09:00 WIB

Wisatawan bermain kano di sekitar hutan mangrove Bagek Kembar di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, berdekatan dengan Pelabuhan Gili Mas. Dok. Pokmaslawisma Bagek Kembar
Pengunjung bisa berpetualangan melalui pepohonan mangrove yang membentuk lorong-lorong di pematang atau di muara sungainya. "Juga bisa mencari kerang dan ikan pakai alat tangkap," kata Agus Alwi. Selain itu juga bisa menyaksikan kegiatan penduduk yang membuat garam lembut.

Di sana, selain menjadi tempat belajar tentang manfaat mangrove, juga ada mahasiswa yang melakukan penelitian, praktek kerja lapangan, kuliah kerja nyata dan sebagai laboratorium alam. Pokmaslawisma juga menyiapkan camping ground seluas tiga hektar di sela tiga petak tambak ikan bandeng, kepiting dan rencananya juga ada tambak udang.

Hutan bakau itu, juga tampak meriah dengan keberdaan burung-burung lokal. Agus Alwi menjelaskan burung lokal seperti bangau putih, kencili, burung kelesek atau kecial dan bangau, kerap berada di hutan mangrove.

Kepala Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar (BPSDPL) Muhammad Barmawi menyebutkan, gagasan wisata mangrove ini seperti yang pernah dilihatnya di Cairns, Queensland, Australia. BPSDPL yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan ingin menyontohnya, “Bersih dan tidak ada abrasi,” ujar Muhammad Barmawi.

Cairns adalah destinasi tropis unggulan di Australia. Motonya Tropical Rain Forest, Hutan Hujan Tropis. Selain itu, Muhammad Barmawi juga mencontoh adanya Kampung Kepiting di Teluk Benoa Bali yang pernah didatangi Pokmaslawisma Bagek Kembar. Selama ini Bagek Kembar yang memiliki moto 3E itu (Ekologi, Ekonomi, Edukasi) dijadikan semacam kerangka pikir yang hendak diraih. Bagek Kembar menjadi obyek studi pemetaan mangrove dan serapan karbon.

Selain sebagai serapan karbon, Pokmaslawisma Bagek Kembar memaparkan data yang dikutip dari Tim Biologi Universitas Mataram, terdapat burung migrasi yang singgah di Bagek Kembar, di antaranya ada trinil ekor kelabu, trinil kaki merah, beragam jenis cerek, gajahan penggala dan lain-lain.

Pohon manrove yang mulai meninggi. Dok. Pokmaslawisma

Jumlah dan jenis burung-burung migrasi tersebut masih kemungkinan bertambah karena pengamatan yang dilakukan pada waktu itu sekilas dan terbatas. Perlu pengamatan lebih lanjut dan lebih komprehensif untuk dapat menginventaris seluruh burung-burung yang ada di Kawasan Ekowisata Mangrove Bagek Kembar, baik yang migrasi maupun lokal.

Adanya burung-burung migrasi tersebut merupakan indikator bahwa wilayah ini merupakan habitat penting burung (important bird and biodiversity areas - IBAs).

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

2 hari lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya

Satgas Gakkum KLHK Tangkap Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur, Sudah 2 Tahun DPO

3 hari lalu

Satgas Gakkum KLHK Tangkap Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur, Sudah 2 Tahun DPO

KLHK telah menahan tersangka kejahatan lingkungan itu dan menitipkannya di Rutan Kelas I Salemba Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

4 hari lalu

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat menghilang setelah pondok pesantrennya dirusak massa karena marah atas kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

Hutan mangrove memiliki segudang manfaat terutama efektif menyerap emisi karbon. Begini penjelasannya .

Baca Selengkapnya

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

9 hari lalu

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

19 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

22 hari lalu

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.

Baca Selengkapnya

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

36 hari lalu

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

37 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Pelindo Bawa Pelabuhan Lembar Catat Kinerja Positif

47 hari lalu

Pelindo Bawa Pelabuhan Lembar Catat Kinerja Positif

Terjadi peningkatan signifikan per tahun di sektor peti kemas, arus kapal, dan arus barang.

Baca Selengkapnya