Libur Lebaran, Nikmati Seni Instalasi di Malioboro Yogyakarta

Senin, 3 Juni 2019 18:00 WIB

Seni instalasi berupa panji dengan aksara Jawa dan bunga di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan wisata Malioboro Yogyakarta berbenah menyambut wisatawan yang datang sepanjang libur Lebaran 2019. Di Malioboro, pengunjung bisa menikmati beragam agenda seni budaya dalam rangkaian Festival Kebudayaan Yogyakarta yang berlangsung pada 4 - 21 Juli mendatang.

Baca: Ke Malioboro Ditawari Naik Becak Rp 5.000, Tega Bayar Segitu?

Sebelum acara besarnya dimulai bulan depan, panitia Festival Kebudayaan Yogyakarta, menggelar pre-event dengan memasang seni instalasi berupa bunga yang tumbuh di pot berbahan tanah liat dan panji atau bendera bertuliskan aksara Jawa. Seni instalasi itu diletakkan di lokasi yang biasa dijadikan tempat selfie wisatawan.

Sejumlah seni instalasi dipasang di Malioboro paling utara, depan Dinas Pariwisata, depan Malioboro Mall, dan perempatan toko batik Terang Bulan. Panji bertuliskaan aksara Jawa itu punya makna filosofi, misalnya ojo dumeh yang punya arti jangan mentang-mentang. Frasa itu mengajarkan orang untuk tidak sombong.

Selain seni instalasi mini, ada juga atraksi seni jalanan beriring drum band. Atraksi itu mirip kabaret. Penampil mengenakan kostum berwarna warni, berkeliling di sepanjang kawasan wisata Malioboro pada Sabtu, 1 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Atraksi seni jalanan di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani

Ada yang mengenakan topeng berbentuk burung dan badut yang sedang mengayuh sepeda dan memainkan bola. Para penampil ini juga menari, menghibur kerumunan pengunjung. "Ini sosialisasi Festival Kebudayaan Yogyakarta," kata Ketua Umum festival tersebut, Paksi Raras Alit, Minggu 2 Juni 2019.

Rangkaian Festival Kebudayaan Yogyakarta bertajuk Mulanira Malyabhara berpusat di Malioboro dengan mengambil filosofi sejarah Malioboro. Paksi merujuk pada kajian sejarawan Peter Carey tentang Malioboro. Kata Malioboro berasal dari bahasa Sanskerta Malyabhara yang punya arti jalan yang beruntaikan bunga.

Baca juga:
PKL Malioboro Yogyakarta Langsung Ditutup Jika 'Nuthuk' Wisatawan

Malioboro digunakan untuk menyambut tamu-tamu agung, seperti raja-raja. Jalan-jalan di sepanjang Malioboro hingga Keraton Yogyakarta dulu dipasangi untaian bunga, penjor atau rangkaian janur kuning yang menjulang untuk menyaambut tamu-tamu besar itu.

Mulanira punya arti awal dimulai. Selain itu, Mulanira juga membawa semangat keterbukaan terhadap berbagai kebudayaan yang masuk ke Yogyakarta. Kota ini tidak hanya dikenal melalui seni tradisi atau heritage, melainkan berinteraksi atau bercampur dengan kebudayaan lain. Contohnya adalah arsitektur bergaya Eropa, yakni Benteng Vredenburg. Ada juga Gedung Agung. "Sejak awal Yogyakarta itu kosmopolitan. Percampuran heritage, budaya populer, dan kontemporer," kata Paksi.

Atraksi seni jalanan di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani

Panitia juga menyiapkan acara seni jatilan dan penjor pada 15 Juni 2019 di depan Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta atau dikenal sebagai Kepatihan. Pada 29 Juni 2019, ada rangkaian bunga dan acara berkonsep campuran Jawa - Eropa di depan Benteng Vredeburg. Pada tanggal itu juga diadakan pentas seni keroncong. "Bunga-bunga tropis akan menghiasi depan Benteng Vredeburg," kata Anggota Divisi Komunikasi Festival Kebudayaan Yogyakarta, Amelberga Astri Prasetyaningtyas.

Festival Kebudayaan Yogyakarta merupakan sebutan baru untuk Festival Kesenian Yogyakarta atau FKY yang telah digelar selama 30 tahun. Nama festival itu berganti mengikuti aturan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kesenian dalam FKY selama ini misalnya identik dengan pertunjukan tari.

Simak: Naik Becak di Malioboro, Beda Ongkos yang Belanja dan Berkeliling

Dalam Festival Kebudayaan kali ini, panitia harus menyuguhkan seni budaya yang berwujud atau berbentuk dan yang tidak berbentuk. Yang berwujud misalnya aksara Jawa sebagai ikon visual Festival Kebudayaan Yogyakarta. Sedangkan yang tidak berwujud misalnya ajaran dan filosofi Jawa. Festival ini mengulas kembali ajaran-ajaran Ki Hadjar Dewantara di Taman Siswa.

Berita terkait

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

7 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

9 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

19 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

19 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

2 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya