Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ke Malioboro Ditawari Naik Becak Rp 5.000, Tega Bayar Segitu?

image-gnews
Adinia Wirasti (kiri) dan Titi Kamal (kanan) menaiki becak saat proses pengambilan gambar Film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) jilid-2 di kampung Prawirotaman, Yogyakarta, 10 November 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Adinia Wirasti (kiri) dan Titi Kamal (kanan) menaiki becak saat proses pengambilan gambar Film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) jilid-2 di kampung Prawirotaman, Yogyakarta, 10 November 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketika berjalan-jalan di sepanjang kawasan Malioboro Yogyakarta, wisatawan biasanya akan ditawari naik becak untuk berkeliling. Yang menarik perhatian adalah harga yang ditawarkan para pengemudi becak kepada wisatawan, cuma Rp 5.000.

Baca: Jangan Terjebak di Warung 'Nuthuk' Saat Travelling ke Malioboro

Sebelum menerima tawaran berkeliling naik becak seharga Rp 5.000, tentu kamu akan berpikir, apa benar cukup Rp 5.000? Tegakah kamu membayar cuma Rp 5.000 untuk jasa mengayuh becak? Atau jangan-jangan setelah berkeliling nanti, pengemudi becak bakal meminta tambahan terlebih jika rute yang dilalui cukup jauh?

Ketimbang ragu, seorang pengemudi becak yang terbilang senior di Malioboro, Jaku Hadimulyo mengatakan harga yang ditawakan pengemudi becak memang angka yang sebenarnya. "Ya, memang bisa tarifnya cuma Rp 5.000 naik becak dari Malioboro pusat bakpia di Patuk atau pusat batik di Rotowijayan," ujar Jaku Hadimulyo, pengemudi becak yang biasa mangkal di depan Kantor DPRD Yogyakarta kepada Tempo, Jumat 12 April 2019.

Seorang pengemudi becak di Yogyakarta, Jaku Hadimulyo. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Pria 65 tahun itu menjelaskan tarif Rp 5.000 untuk ongkos mengantar dari Malioboro biasanya diterapkan jika wisatawan ingin diantar ke pusat oleh-oleh buat berbelanja. Tarif yang sangat murah itu bukan lantas membuat pengemudi becak rugi atau diperlakukan tak manusiawi.

Baca juga: 6 Tips Koper di Bagasi Aman dari Skyteam Garuda Indonesia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Musababnya, jika tujuan wisatawan naik becak dari Malioboro itu menuju pusat belanja bakpia atau batik, maka pedagang bakpia atau batik biasanya memberikan komisi tersendiri. Komisi satu kotak bakpia yang dibeli wisatawan yang diantar pengemudi becak besarnya sekitar Rp 10 sampai 15 ribu. "Itu sudah lumayan, apalagi kalau tamu yang diantar belanja dalam jumlah banyak," kata Jaku.

Contonya, seorang wisatawan minta diantar ke Kampung Patuk. Di Kampung Patuk dia membeli 4 kotak bakpia untuk oleh-oleh. Maka hitungan komisi yang diberikan penjual bakpia ke pengemudi becak sekitar Rp 15 ribu dikali 4 kotak, yakni Rp 60 ribu. Dengan begitu, uang yang diterima pengemudi becak yang mengantar wisatawan dari Malioboro ke Patuk dengan jarak sekitar 1 kilometer itu Rp 65 ribu.

Becak di kawasan Malioboro Yogyakarta yang tarifnya bisa Rp 5.000 saja. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Hanya saja, Jaku melanjutkan, tak semua penjual oleh-oleh menerapkan sistem komisi yang bekerjasama dengan pengemudi becak. Besaran komisi di setiap toko oleh-oleh juga berbeda. Jika wisatawan tak jadi belanja di pusat oleh-oleh, maka pengemudi becak merugi karena menerapkan tarif murah. "Tapi yang seperti ini jarang terjadi," ucap pria yang bekerja sebagai pengemudi becak sejak tahun 1980-an ini.

Artikel terkait:
Sejarah Hanya Boleh Bawa Cairan Maksimal 100 Ml ke Kabin Pesawat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


200 Tahun Sultan Hamengku Buwono IV Mangkat, Begini Kedekatannya dengan Pangeran Diponegoro

9 menit lalu

Sri Sultan Hamengku Buwono IV. Dok. Kraton Jogja
200 Tahun Sultan Hamengku Buwono IV Mangkat, Begini Kedekatannya dengan Pangeran Diponegoro

Sri Sultan Hamengku Buwono IV meninggal 200 tahun lalu. Banyak kisah kedekatannya dengan Pangeran Diponegoro.


Sekjen PSI Temui Sultan HB X, Tak Bahas Soal Ade Armando

11 jam lalu

 Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto didampingi Wakil Menteri Raja Juli Antoni dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di sela penyerahan sertifikat BPN di Yogyakarta Kamis sore (7/12). Tempo/Pribadi Wicaksono
Sekjen PSI Temui Sultan HB X, Tak Bahas Soal Ade Armando

Sultan HB X menyatakan tak membahas soal Ade Armando dengan Sekjen PSI, Raja Juli Antoni.


Destinasi Liburan Musim Dingin Populer Termasuk Kota Bercuaca Hangat

11 jam lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Destinasi Liburan Musim Dingin Populer Termasuk Kota Bercuaca Hangat

Dari hasil penelitian Booking menunjukkan ada enam destinasi liburan musim dingin yang terpopuler di dunia.


Kereta Uap Harry Potter Terancam Tak Beroperasi Tahun Depan

12 jam lalu

Kereta uap Jacobite yang melintasi Jembatan Glenfinnan di Skotlandia.  Unsplash.com/B K
Kereta Uap Harry Potter Terancam Tak Beroperasi Tahun Depan

Pihak regulator kereta api Inggris akan meninjau kembali sistem keamanan kereta uap Jacobite


Daya Tarik Kolkata Kota Teraman di India Selama 3 Tahun Berturut-turut

18 jam lalu

Victoria Memorial di Kalkota, India. Unsplash.com/Abhisek Paul
Daya Tarik Kolkata Kota Teraman di India Selama 3 Tahun Berturut-turut

Status kota teraman di India dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang ingin mengujungi Kolkata


PSI Tak Kunjung Sanksi Ade Armando, Elemen Warga Yogya Bakal Sweeping Atribut?

19 jam lalu

Elemen warga di Yogyakarta menggelar aksi damai sekaligus melaporkan pegiat sosial Ade Armando ke Polda DIY atas dugaan ujaran kebencian pasca menyebut Yogyakarta sebagai politik dinasti Rabu, 6 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
PSI Tak Kunjung Sanksi Ade Armando, Elemen Warga Yogya Bakal Sweeping Atribut?

Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Kesinambungan Keistimewaan atau Paman Usman menunggu PSI memberi sanksi untuk Ade Armando.


7 Tips Liburan ke Jogja Bagi Pemula Biar Semakin Seru

19 jam lalu

Baru pertama kali liburan ke Yogyakarta? Cek dulu tips liburan ke Jogja bagi pemula berikut ini agar perjalanan aman dan nyaman. Foto: Wikimedia Commons
7 Tips Liburan ke Jogja Bagi Pemula Biar Semakin Seru

Baru pertama kali liburan ke Yogyakarta? Cek dulu tips liburan ke Jogja bagi pemula berikut ini agar perjalanan aman dan nyaman


Paman Usman Laporkan Ade Armando ke Polda DIY

20 jam lalu

Kelompok warga yang mengatasnamakan diri Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Kesinambungan Keistimewaan atau disingkat Paman Usman melaporkan Ade Armando ke Polda DIY Kamis 7 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Paman Usman Laporkan Ade Armando ke Polda DIY

Sekelompok warga Yogya yang menamakan diri Paman Usman hari ini melaporkan politikus PSI Ade Armando ke Polda DIY atas perkara ujaran kebencian.


Yogyakarta Siapkan Jurus Urai Kepadatan Wisatawan Saat Libur Nataru

1 hari lalu

Suasana padat di ruas Jalan Malioboro Rabu, 28 Desember 2022 malam. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Siapkan Jurus Urai Kepadatan Wisatawan Saat Libur Nataru

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tengah mempersiapkan sejumlah upaya mengurai kepadatan wisatawan saat momen libur Nataru.


Grand Launching Gedung Baru Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta

1 hari lalu

Greenhost Boutique Hotel
Grand Launching Gedung Baru Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta

Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta mengumumkan acara Grand Launching gedung baru dengan berbagai rangkaian kegiatan