5 Keistimewaan Kopi Oksibil Papua, Dikemas dengan Koteka

Jumat, 4 Mei 2018 20:46 WIB

ilustrasi kopi (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas biji kopi di Indonesia tak perlu diragukan lagi. Hampir setiap tahun, kopi dari berbagai daerah di Tanah Air memenangi kontes di level internasional. Misalnya pada 2017, kopi Gunung Pantung dari Jawa Barat menang lelang di Amerika Serikat.

Kondisi geografis Indonesia yang berupa barisan pegunungan membuat kopi tumbuh baik. Alhasil, selain menjuarai kompetisi kopi level dunia, Indonesia tercatat sebagai pemasok biji kopi ketiga terbesar di dunia setelah Vietnam dan Brasil. Baca: Ini Kisaran Diskon Fantastis Carrier di Indofest 2018

Bicara biji kopi Indonesia, hampir semua berkualitas baik. Namun, salah satu yang terbaik tumbuh di daratan Pegunungan Bintang, tepatnya di Oksibil, Papua. Seorang roaster yang memperoleh sertifikasi dari Speciality Coffee Associaton of America, Hideo Gunawan, pernah mengadakan penjelajahan singkat mengenai kopi Oksibil selama dua pekan pada Februari 2018.

Hideo menjelaskan sejumlah keistimewaan kopi Oksibil pada acara konferensi di Alenia Papua Coffee and Kitchen Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 3 Mei 2018. Acara ini pun dihadiri oleh Bupati Oksibil Costan Otemka. Berikut adalah lima keistimewaan biji kopi Oksibil. Baca: Kerupuk Unik di Palembang Ini Khusus untuk yang Tengah Kasmaran

1. Berjenis Arabica Tipika
Biji kopi Oksibil berjenis Arabica Tipika. Pohon kopi jenis ini bukan merupakan hibrida atau hasil perkawinan. Ciri-cirinya, jarak antar-dompol buah berjauhan. Ukuran pohonnya pun lebih besar. Ini menunjukkan kualitas varietal kopi lebih baik daripada kopi Arabica pada umumnya.

Pohon kopi Arabica Tipika memiliki usia produktif hingga 30 tahun. Berbeda dengan pohon hibrida yang batas usia produktifnya hanya sampai 11 tahun.

2. Ditanam di ketinggian dan suhu yang ideal
Pohon kopi Oksibil ditanam di ketinggian lebih dari 1.900 meter di atas permukaan laut. Ketinggian itu melampaui rata-rata kopi lainnya yang tumbuh di daratan 1.500 meter di atas permukaan laut. Suhu di ketinggian itu berkisar 18-23 derajat. Ditilik dari ketinggian dan suhunya, ini merupakan lahan ideal bagi kopi Arabica untuk tumbuh baik.

Makin dingin tempat, biji akan makin lama matang. Alhasil, gizi pada kopi pun makin menumpuk. Proses pematangan yang lamban akan membuat biji-biji memiliki acidity atau tingkat keasaman yang tinggi. Baca: Nikmatnya Kopi Koteka, Menyambut Pagi dari Timur

3. Proses manual, tapi petani paham cara memperlakukan biji dengan tepat
Segala proses pengelolaan kopi dilakukan secara manual di Oksibil. Mulai pengulitan hingga proses sangrai. Namun, tanpa diedukasi sebelumnya, insting petani untuk memperlakukan biji kopi diklaim sudah tepat.

Advertising
Advertising

Misalnya petani akan memetik biji yang benar-benar sudah merah. Lalu mereka tak menjemur biji kopi di atas lahan sehingga kualitas tetap terjaga.

4. Panen hampir sepanjang tahun
Meski ada panen raya, biji kopi Oksibil akan terus diproduksi sepanjang tahun. “Panen per petani itu tidak sama waktunya sehingga kesannya biji kopi Oksibil ada terus,” kata Hideo. Adapun panen besar akan dirayakan umumnya bulan Mei. Tiap panen, petani yang masing-masing memiliki 1.000 pohon kopi akan memproduksi 300-600 kilogram biji. Baca: Selain Emping, 3 Oleh-oleh dari Cirebon Ini Tak Kalah Enak

5. Dikemas unik dengan koteka
Koteka saja sudah unik, apalagi diisi dengan kopi. Kopi Koteka menjadi merek unggulan petani lokal. Pemerintah setempat tengah menggalakkannya menjadi oleh-oleh. Kopi Koteka telah dipromosikan ke beberapa negara di Eropa dan Australia. Keberadaannya sebagai kopi khas Papua banyak diminati orang asing.

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 menit lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

4 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

5 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

8 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

8 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

9 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

22 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

23 jam lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya