Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Catatan Perjalanan Tempo Menyusuri Lahan Gambut Banyuasin  

image-gnews
Petugas menggembala gajah dewasa di Pusat Latihan Gajah Padang Sugihan di Banyuasin, Sumatera Selatan, 24 Februari 2017. Di tempat ini, pengunjung tidak hanya dapat mengunggang gajah di lahan gambut, mereka juga dapat mempelajari lekuk-lekuk manajemen pengelolaan air di area yang rawan terbakar tersebut. TEMPO/Parliza Hendrawan
Petugas menggembala gajah dewasa di Pusat Latihan Gajah Padang Sugihan di Banyuasin, Sumatera Selatan, 24 Februari 2017. Di tempat ini, pengunjung tidak hanya dapat mengunggang gajah di lahan gambut, mereka juga dapat mempelajari lekuk-lekuk manajemen pengelolaan air di area yang rawan terbakar tersebut. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menunggang gajah di kebun binatang di kota sudah terlalu biasa. Mainstream, kata orang. Tidak biasa itu adalah kalau bisa menunggang gajah di lahan gambut. Apalagi jika dilakukan sembari belajar mengenai lekuk-lekuk manajemen pengelolaan air di area yang rawan terbakar tersebut. Seperti yang saya lakukan pada 24 Februari lalu saat mengunjungi Pusat Latihan Gajah Padang Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Dalam perjalanan sehari penuh itu saya dan rombongan dari Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai Sumatera Selatan, akademisi dari berbagai kampus, dan praktisi lingkungan tidak sekadar berkeliling bersama gajah. Kami  juga berkesempatan melakukan penghijauan, mengenal potensi lahan gambut beserta persoalannya, memahami kondisi sosial ekonomi petani sawit dan karet, serta belajar manajemen air di lahan gambut.

Untuk menuju Padang Sugihan kami berangkat dari Benteng Kuto Besak, Palembang,  lalu melintasi Sungai Jalur yang merupakan anak Sungai Musi. Berperahu selama hampir 90 menit,  kami mampir di warung terapung di daerah Muara Padang.  Di sana  kami menyantap pempek beserta cuka, roti, dan pisang goreng hangat,  ditutup dengan menyeruput secangkir kopi dan teh.  Tidak lama kami di situ,  hanya 10 menit. Robiyanto H. Susanto, guru besar bidang manajemen air  dan rawa gambut dari Universitas Sriwijaya yang pagi itu kami lantik menjadi  ketua rombongan meminta peserta kembali ke speed boat untuk melanjutkan perjalanan ke Padang Sugihan. "Harap kembali ke kapal kita sudah ditunggu gajah," kata dia.   

Rombongan bergegas meninggalkan warung kopi yang berdinding kayu dan beratap seng tersebut. Seorang peserta dari Jakarta yang belum sempat menghabiskan kopi pahitnya,  tergopoh-gopoh  menaiki kapal. Namun, dia masih sempat menyelamatkan sepotong pisang  goreng di tangannya.  Dua speed boat bertenaga 200 PK kembali membelah air sungai yang berwarna kecokelatan tersebut. Persis pukul 10.00 rombongan tiba di Pusat Latihan Gajah Padang Sugihan. 

Seekor gajah yang berusia sekitar dua tahun menyambut kami. Awalnya, anak gajah yang belum diberi nama tersebut tampak kurang antusias melihat kami. Ia tetap bersantai menikmati embusan angin  di bawah rimbunnya pohon akasia.  Dia baru sudi bangkit ketika kami menjahilinya.

Hilang malasnya, gajah muda itu mulai menampakkan kelincahan. Ekor, belalai, bahkan kuping  ia kibas-kibaskan sebagai tanda  siap bermain. Keramahannya membuat kami gemas. Sekelompok dosen perempuan dari Universitas IBA Palembang dan praktisi pertanian serta lingkungan dari Bogor tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan berfoto bersama si gajah.  Seorang pengunjung berusaha memeluk badan gajah yang beratnya hampir satu ton itu.

Selanjutnya: Pohon peneduh untuk kawasan yang rusak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

3 jam lalu

Kereta berkecepatan tinggi Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. (ANTARA/Fitra Ashari)
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.


Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

9 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

Biasanya petugas akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan kelayakan mendapatkan visa


Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

10 hari lalu

Maskapai penerbangan SAS. Instagram.com/@flysas/@bravojulietspotting
Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik


Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

10 hari lalu

Ilustrasi tidur di dalam mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?


Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

10 hari lalu

Sejumlah pemudik kereta api Jaka Tingkir berjalan keluar setibanya di Stasiun Senen, Jakarta, Minggu 14 April 2024. Angka kedatangan akan terus bertambah seiring pemesanan tiket arus balik yang masih tersedia. Arus balik diprediksi mulai tanggal 13, 14 dan 15 April 2024. Pada tanggal-tanggal tersebut terdapat sebanyak 44.000 - 46.000 lebih penumpang per harinya yang menuju Jakarta. TEMPO/Subekti.
Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.


KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

10 hari lalu

Sejumlah penumpang KRL Commuter Line menunggu keberangkatan kereta di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin 12 Juni 2023. Menurut keputusan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pelaku perjalanan orang dengan transportasi kereta api pada 12 Juni 2023, penumpang diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat serta tidak berisiko tertular atau menularkan COVID-19 dan KAI Commuter selaku operator KRL Commuter Line menghimbau seluruh penumpang untuk tetap melakukan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

KAI Commuter memprediksi akan ada lebih dari 850 - 900 ribu pengguna commuter line Jabodetabek di hari pertama kerja, pasca libur Lebaran 2024.


7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

12 hari lalu

Ilustrasi merawat motor. (Sumber: Yamaha)
7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

Motor perlu dirawat setelah digunakan saat mudik. Ini deretan komponen yang perlu dicek?


5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

12 hari lalu

Pemudik berjalan keluar dari kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu 13 April 2024. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi puncak arus balik dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa terjadi pada tanggal 13 sampai 14 April. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan


Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

13 hari lalu

Ilustrasi lansia traveling. Freepik.com/Rawpixel.com
Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

Program perjalanan khusus pensiunan ini tersedia setiap tahun selama 'musim sepi' dari bulan Oktober hingga Juni.


Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

16 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

Risiko mabuk perjalanan dapat bertambah parah atau mudah kambuh saat duduk tak searah, misalnya menghadap ke belakang atau samping.