TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Skandinavia, SAS, mengoperasikan penerbangan misteri di mana hanya pilotnya yang mengetahui tujuan akhirnya. Penumpang hanya diberi tahu tujuan mereka, dua jam setelah lepas landas.
Lebih dari 6.000 orang mendaftar untuk mendapatkan kesempatan terbang ke tujuan yang tidak diketahui itu. Salah satu wisatawan, Loise Hörnberg, sangat antusias dalam perjalanan yang ternyata lebih dari sekedar penerbangan. 'Mereka meminta saya untuk "bergabung dengan kami ke tujuan yang tidak diketahui"', katanya.
Program "Destinasi Unknown" ditawarkan kepada anggota program loyalitas EuroBonus yang dapat diikuti secara gratis hanya dengan menukarkan 30 ribu poin. Termasuk untuk akomodasi menginap di hotel beberapa malam dengan tarif yang dinegoisasikan secara khusus. Namun tetap saja, meski tahu kapan mereka akan pergi, tapi mereka tidak tahu tujuannya.
Penerbangan Destination Unknown lepas landas dari Kopenhagen pada 5 April 2024. Pada hari perjalanan, penumpang dan awak pesawat selain pilot tidak tahu kemana tujuan mereka.
Maskapai penerbangan itu juga memastikan tidak ada detail yang terlewat. Semua boarding pass ditandai dengan XXX, bukan kode surat biasa untuk suatu tujuan. Rencana penerbangan pun dihapus dari briefing.
Semua korespondensi pra-penerbangan melibatkan pekerjaan teknis yang rumit untuk memastikan aplikasi seluler maskapai penerbangan dan semua titik kontak pelanggan lainnya diberi kode khusus agar tidak memberikan informasi apa pun. Semua sumber data biasa yang dapat memberikan informasi ke mana tujuan pesawat dinonaktifkan.
Setelah beberapa jam penumpang baru mengetahui bahwa tujuan penerbangan itu adalah Athena. Setibanya di sana, penumpang disambut dengan esta koktail gratis di puncak gedung. Selanjutnya diajak bersantap dari peternakan ke peternakan di Peternakan Margi tradisional di luar ibu kota, perjalanan ke pemandian air panas di Danau Vouliagmeni, hingga tur VIP di Acropolis.
Loise Hörnberg mengaku sangat senang dengan petualangan spontan ini. Apalagi bisa bergabung dengan wisatawan lain yang sering bepergian. Dia mengaku ingin mengikuti penerbangan seperti itu lagi.
Bagi Loise, seluruh perjalanan merupakan pengalaman yang unik. "Mereka berhasil memperhatikan detail, lokasi yang dipilih, dan kemampuannya menciptakan komunitas hebat di antara semua wisatawan sungguh luar biasa. Saya tidak menyangka akan meninggalkan pengalaman ini dengan begitu banyak teman dan koneksi baru," katanya kepada Daily Mail.
Pilihan editor: Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?
