TEMPO.CO, Maros - Masyarakat Maros hari ini akan menjalani tradisi Katto Bokko alias pesta adat panen raya. Warga yang menjalankan kebiasaan ini adalah keturunan Karaeng Marusu dan masyarakat eks-wilayah pemerintahan Karaeng Marusu di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Baca: Mulai Besok, Mentan Safari Panen Raya di 9 Kabupaten
"Tradisi panen raya ini terdiri atas 14 tahapan yang dilaksanakan keluarga kekaraengan (kerjaaan) dan pegawai atau masyarakat," kata Abdul Waris Karaeng Sioja di Maros, Selasa, 14 Maret 2017.
Menurut keturunan atau anak dari Karaeng Marusu ke-18, Tajuddin Karaeng Masiga ini, tradisi yang dilaksanakan sekali setahun ini ditujukan guna meneguhkan silaturahim. “Selain itu juga menunjukkan kebersamaan tanpa sekat antara bangsawan dan masyarakat.”
Pada kegiatan Katto Bokko akan bertemu pemilik sawah, pekerja sawah dan pemuka adat. Mereka akan duduk bersama membahas masalah pertanian.
Tradisi panen perdana ini akan dipimpin seorang pinati di lahan Kekaraengan Marusu. Panen padi jenis “ase banda” ini menggunakan alat tradisional, yakni anai-anai (pakkatto dalam bahasa setempat).
Karaeng Sioja mengatakan biasanya pemerintah ikut andil dalam pelaksanaan tradisi Katto Bokko lewat Dinas Pariwisata. “Saya berharap kelak dapat menjadi kalender wisata,” ujarnya.
ANTARA