TEMPO.CO, Bandung - Siapa yang tak kenal bakso? Makanan yang satu ini, selain terkenal dengan rasanya yang gurih dan kenyal, kuahnya menjadi salah penentu enak atau tidaknya sajian.
Jika umumnya bakso disandingkan dengan mi kuning atau mi putih, kali ini berbeda. Ada dua jenis jamur yang dipakai dalam sajian bakso khas Kedai Ebod, yang terletak di Jalan H.M.S. Mintaredja 92, Cimahi, Jawa Barat. Jamur merang dan jamur putih menjadi pelengkapnya.
Menurut Peni Pelani, pemilik kedai Bakso Ebod Canary, setiap porsi terdiri atas bakso, tulang muda, jamur putih, dan jamur merang. Peni mengaku membuat sendiri baksonya. Sebab, selama ini bakso yang sering ia cicipi tak memuaskan selera.
"Kalau untuk bakso, saya bikin sendiri. Berpuluh-puluh kali saya coba buat bakso agar rasanya pas dengan kuah karena kuah kami beda juga. Makanya rasa bakso juga harus disesuaikan, enggak bisa beli di luar" ujar Peni, Selasa, 10 Mei 2016.
Inovasi menu yang dikolaborasi dengan jamur-jamur ini terinspirasi seorang teman yang kerap menyuguhinya bakso dengan paduan bahan makanan yang tidak biasa. Jika umumnya bakso hanya disantap dengan mi, jamur putih atau jamur salju ternyata memiliki rasa yang tak kalah enak. Tekstur jamur salju yang bening dan tampak lembek ketika disiram kuah, nyatanya ketika disantap agak renyah.
Tak hanya soal rasanya yang pas, Peni memilih jamur sebagai pelengkap menu karena kandungan proteinnya baik untuk kesehatan. Kandungan protein jamur merang, misalnya, terbilang tinggi. Dalam 100 gram jamur merang segar, terkandung 3,2 gram protein. Jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gram jika jamur berada dalam keadaan kering. Jamur merang juga mengandung kalsium dan fosfor cukup tinggi serta kalori dengan kandungan lemak rendah.
Selain jamur merang, sebagai pengganti mi, Peni memakai jamur putih alias jamur salju. Jamur jenis ini berdampak baik bagi tubuh. Misalnya, dengan mengkonsumsi jamur ini, orang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuhnya (LDL). Tak hanya itu, jamur tersebut merupakan penghasil enzim hidrolisis dan enzim oksidasi.
Tidak hanya bakso, kedai ini juga menyediakan menu lain, yang tentu tak kalah menggoda selera, yakni sop daging sapi tulang sumsum. Dilihat dari namanya, Anda tentu sudah bisa menebak sajian ini menggiurkan lantaran sumsum tulang yang lezat dicampur kuah yang gurih, lengkap dengan rempah-rempah, seperti cengkeh, pala, merica, aneka bawang, dan kayu manis.
"Rata-rata sajian kami menggunakan kuah dari kaldu sapi. Selain rasanya yang lebih gurih, kuah kaldu sapi, jika dipadukan dengan makanan seperti jamur atau sayuran, rasanya lebih seimbang dan gurihnya tidak berlebihan," ujar pemilik kedai yang baru buka 3 bulan lalu itu.
Penyuka mi bisa mencicipi sajian mi khas Jawa, yakni Mie Godog Ebod Kebumen. Sajian mi kuning yang direbus dengan kuah rempah ini berisi suwiran ayam kampung, telur, bakso sapi, dan aneka sayuran. Agar semakin lezat dan gurih, mi direbus dalam kuah kaldu sapi ditambah ebi dan potongan ayam kampung.
Dalam sajian tersebut, rasa kuah menjadi salah satu penentu kelezatan citarasa. Untuk itu, Peni berupaya semaksimal mungkin menghadirkan kuah kaldu lezat yang memiliki rasa yang pas dan tepat, lengkap dengan beragam isinya. Sajian menu Kedai Ebod ini dibanderol dengan harga murah, mulai Rp 7.000 hingga Rp 40 ribu.
DWI RENJANI