TEMPO.CO, Probolinggo - Gunung Bromo dilaporkan masih mengalami erupsi dan terkadang mengeluarkan bau belerang menyengat di sekitar Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Senin, 18 April 2016.
Namun, ada tren peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di obyek wisata di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS).
Kepala Seksi Kawasan Lautan Pasir, Bidang Pengelolaan Wilayah I TN BTS, Sarmin, mengatakan bau belerang terkadang masih terasa. "Ini terjadi pada Minggu. Tapi Senin ini mengarah ke Barat Daya," kata Sarmin, Senin, 18 April 2016.
Meski demikian, kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara masih tampak setiap harinya. Bahkan ada tren peningkatan dari waktu ke waktu sejak kembali dibuka pada pekan kedua Maret lalu.
"Saat awal-awal dibuka, rata-rata per hari hanya 50 sampai 100 pengunjung. Tapi saat ini sekitar 200 per hari," katanya. Namun, pihaknya masih tetap membatasi kunjungan hingga di radius 1 kilometer dari kawah aktif. "Patroli masih terus dijalankan setiap hari dan kami tetap melarang wisatawan mendekati kawah Bromo apalagi sampai naik ke tangga kawah Bromo," kata Sarmin menambahkan.
Berdasarkan informasi aktivitas vulkanis Bromo yang bersumber dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo, pengamatan secara visual pada Senin menunjukkan cuaca sedang cerah dan terkadang mendung. Angin tenang dengan suhu 11-20 derajat Celcius. Hujan gerimis dengan curah hujan 0,4 milimeter. Bromo tampak jelas dan terkadang berkabut. Asap kawah teramati putih kelabu kecoklatan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah-kuat.
Ketinggian asap sekitar 600-1200 meter ke arah Tenggara-Timur Laut. Masih terdengar suara gemuruh lemah hingga kuat dari kawah Bromo. Hujan abu tipis memngguyur sekitar Pos PGA Bromo. Bau belerang ringan juga terasa di Pos PGA Bromo.
Sedangkan pengamatan kegempaan menunjukkan tremor amplitudi maximum 0,5-18 milimeter dominan 1 milimeter. Gempa vulkanik dangkal terdeteksi 2 kali dengan amplitudo maximum 21-32 milimeter dan lama gempa 8-10 detik.
Terdeteksi juga 20 kali hembusan dengan amplitudo maximum 10-29 milimeter dan lama gempa 18-49 detik. Status aktivitas Bromo hingga saat ini masih tetap di level II atau Waspada.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan bahwa dalam status Waspada saat ini, masyarakat di sekitar Bromo dan wisatawan tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Bromo.
DAVID PRIYASIDHARTA