TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup sementara kawasan wisata Gunung Bromo sebelum dan sesudah libur Lebaran tahun ini. Penutupan dilakukan pada 4-5 April dan 25-26 April.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, penutupan sementara bertujuan untuk memulihkan kawasan dengan cara membersihkan sampah-sampah dari kawasan Bromo, terutama di area-area yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
Penutupan dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) antara TNBTS bersama para mitra, yaitu para pelaku jasa wisata seperti paguyuban jip, paguyuban kuda, dan paguyuban pedagang, serta komunitas masyarakat setempat.
“(Penutupan sementara) itu kami lakukan berdasarkan hasil rakor pada 28 Maret kemarin. Rakornya di visitor center di Cemorolawang (Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo),” kata Septi pada Selasa sore, 2 April 2024.
Suasana di area parkir kendaraan dan pedagang dekat Gunung Batok dalam area Lautan Pasir Bromo pada Selasa, 19 Juli 2022. TEMPO/Abdi Purmono
Sampah Plastik
Menurut Septi, sampah menjadi masalah serius di dalam kawasan TNBTS, terutama sampah nonorganik berupa plastik bungkus makanan dan botol plastik bawaan pengunjung. Padahal, pihak TNBTS melalui petugas dan para mitra sudah sangat sering mengingatkan para pengunjung untuk menjaga kebersihan dengan cara membuang sampah di tempat yang sudah disediakan atau membawa pulang sampahnya.
“Kami mengimbau jadilah pengunjung yang cerdas dan bertanggung jawab dengan cara tidak buang sampah di mana pun. Bila perlu, bawa pulang sampahnya. Kawasan TNBTS bukan tempat pembuangan sampah. Imbauan ini pun berlaku bagi semua mitra dan masyarakat,” kata Septi.
Melonjak pada hari libur
Volume sampah biasanya melonjak drastis pada perayaan hari-hari besar keagamaan, liburan sekolah, dan libur nasional. Sebagai contoh, pasca-pelaksanaan ritual Yadnya Kasada 2-5 Juni 2023, petugas TNBTS bersama mitra dan masyarakat mengangkut sampah sebanyak 35 truk pikap dari area puncak Bromo hingga Lautan Pasir Bromo (Kaldera Bromo), terutama di sekitaran Pura Luhur Poten. Aksi bersih-bersih ini dilakukan pada 5-6 Juni tahun yang sama.
Tempo mencatat, selain sampah pasca-perayaan keagamaan, volume sampah cenderung meningkat sejak kawasan wisata Gunung Bromo dimasukkan oleh Pemerintah Pusat ke dalam daftar 10 destinasi wisata nasional prioritas atau biasa disebut sebagai “Bali Baru” pada Februari 2016. Sejak itu, jumlah pengunjung ke Bromo cenderung terus naik tiap tahunnya.
Namun, seperti dikatakan Ketua Komunitas Bromo Lovers Teguh Wibowo, peningkatan jumlah wisatawan tidak disertai tingginya kesadaran kebanyakan wisatawan untuk disiplin menjaga kebersihan. Volume sampah biasanya meningkat drastis saat libur Lebaran dan libur akhir tahun.