TEMPO.CO, Jakarta - Selain panorama alam dengan deretan pulau karang yang menjulang dan pasir pantainya yang putih bersih, daya tarik Kondang Merak, Malang, Jawa Timur, adalah hutan lindung di kawasan pantai itu yang masih rimbun, sehingga membuat hawa pesisir di sana tak terasa menyengat. Pagi pada akhir Oktober lalu itu, kami melakukan jungle trekking atau menelusuri hutan lindung di Kondang Merak sembari mengamati burung-burung. Ini cara lain menikmati wisata pantai.
Siangnya, kami mencoba menikmati kuliner khas Kondang Merak: sate ikan tuna. Kami memesan masakan laut itu di warung makan Wiji Lestari, satu di antara dua tempat makan di sana yang menyajikan aneka masakan laut. Kelezatan sate ikan tuna khas Kondang Merak belakangan telah menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. “Banyak pengunjung yang datang ke sini hanya untuk menyantap sate ikan tuna dan masakan laut lain,” ucap Andik.
Boleh dibilang rahasia kelezatan masakan laut khas Kondang Merak tak lepas dari sentuhan tangan dingin Pak Edi. Pria 71 tahun ini adalah mantan koki di sejumlah hotel berbintang di Jakarta dan Bali. Dia memilih hidup menyepi di Kondang Merak sejak 1993. “Ah, saya hanya membantu membuat aneka masakan laut di sini,” kata pria yang enggan menyebutkan nama lengkapnya itu.
BACA JUGA:
VIDEO: Bukti Kepulauan Sombori Seindah Raja Ampat
WISATA PANTAI, Ling Al, Pantai Sebening Kaca di Alor
WISATA PANTAI, Pulau-pulau Ini Cocok buat Kabur dari Medsos
WISATA PANTAI, Serunya Menombak Ikan di Laut Majene
Kami menutup hari di Kondang Merak dengan menikmati sunset dan tarian lumba-lumba--dua daya tarik pantai itu yang membuat lupa rumah. Sore itu, kami meluncur di atas perahu bercadik yang dikemudikan Bagyo. Perahu bermesin tempel 15 PK dengan panjang 9 meter dan lebar 1,5 meter itu membawa kami ke zona teritori lumba-lumba. Menurut Andik, setiap saat, kita bisa menyaksikan kawanan lumba-lumba di laut Kondang Merak. “Pagi, siang, atau sore lumba-lumba selalu muncul,” tuturnya.
Benar saja. Setengah jam kami meluncur di atas perahu yang diguncang-guncang ombak Laut Selatan, tiba-tiba Bagyo berteriak dan menunjuk ke satu arah: sekawanan lumba-lumba tampak berlompatan di permukaan. Perahu yang membawa kami kemudian mendekat agar lebih jelas menyaksikan belasan lumba-lumba yang muncul sore itu.
Matahari senja perlahan-lahan luruh ketika perahu membawa kami kembali ke Pantai Kondang Merak. Semburat sinar merahnya yang lembut berpendar-pendar di permukaan Laut Selatan yang ombaknya saat itu tak terlalu besar. Suasana senja di tengah laut saat matahari tenggelam di ufuk barat terasa begitu menggetarkan.
NURDIN KALIM
Ikuti liputan khusus wisata pantai di sini.
