Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menikmati Sajian Menu Campuran Empat Negara

Editor

Nurdin Kalim

image-gnews
Menu Chiken Makani di Casadina Kitchen di Jakarta. Tempo/Dianing Sari
Menu Chiken Makani di Casadina Kitchen di Jakarta. Tempo/Dianing Sari
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Casadina Kitchen, restoran casual dining yang cozy di kompleks Apartemen Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan, sebenarnya memberikan alternatif kongko bagi keluarga. Sesuai dengan namanya, “Casa” yang dalam bahasa Italia berarti rumah dan “Dina” yang berasal dari kata “Dine In” berarti makan, “Kami ingin menyampaikan pesan tentang tempat nongkrong yang nyaman seperti di rumah sendiri, dengan makanan yang enak,” kata Lilis Panjaitan, Manager Restoran  Casadina Kitchen, kepada Tempo, Kamis, awal April 2015.

Menurut Lilis, restoran ini sebenarnya membidik pengunjung ekspatriat dan penghuni apartemen Kuningan. Karena itu, Casadina buka dengan jam yang lebih pagi dibanding restoran casual dining lainnya. Mereka juga menerapkan jam pemesanan makanan terakhir (last order) yang lebih malam dibanding restoran lain, yaitu pukul sepuluh malam. “Kami buka lebih pagi karena diharapkan orang-orang mau membeli sarapannya di restoran kami.”

Menu sarapan yang disediakan dan menjadi favorit pengunjung di pagi hari adalah Egg Benedict atau telur ceplok setengah matang. Masakan ini biasanya disajikan bersama roti dan kopi pagi. Ada pula Gratin Omelet yang terbuat dari campuran roti gratin dan seafood, seperti kepiting dan asparagus. Untuk kopi, Casadina menyediakan racikan yang dibuat oleh Tanamera Coffee House. Konon, Tanamera dikenal sebagai rumah kopi terbaik di Jakarta yang didukung barista terbaik kota ini.

Meski membidik pelanggan ekspatriat, tidak satu pun menu di Casadina yang mengandung babi. Mereka juga menyediakan makanan tradisional Timur Tengah dan India. Sebut saja nasi briani, tandoori, dan kari. Selain itu, koki-koki di sana coba memadukan menu beberapa negara atau fusion dari empat negara, seperti Eropa, Italia, India, dan Indonesia.  “Tapi, yang utama, kami memang menyediakan menu India dan Italia, sesuai dengan kebanyakan konsumen ekspatriat yang ada di sekitar sini,” kata Lilis.

Menu pertama yang Tempo coba malam itu adalah appetizer dari sayap ayam yang diberi nama Casadina Chicken Wings. Sayap ayam dimarinasi dengan bumbu ayam biasa, kemudian digoreng dan dibalur saus home made buatan Casadina. Taburan wijen di atas saus ayam menjadi sentuhan terakhir untuk Casadina Chicken Wings.

Rasa saus buatan sendiri ini tidak seperti lazimnya bumbu chicken wings. Sebab, tekstur saus terlalu tebal dan lebih masam. Porsi yang disajikan pun cukup besar karena terdiri atas 6-7 potong. Bahkan untuk Anda yang ingin makan dengan porsi lebih besar, ada pilihan Casadina Chicken Wings sebanyak 500 gram, mungkin terdiri atas 10-12 potong sayap ayam. “Untuk appetizer, menu Casadina Chicken Wings ini jadi terasa terlalu berat,” ujar Retno, salah seorang pengunjung.

Selain chicken wings, Casadina memiliki beberapa menu lain yang digolongkan sebagai appetizer. Seperti Chili Salt Dusted Calamari atau cumi goreng tepung, kemudian camilan dari tepung, seperti Nachos, juga menu dari ayam dan jagung lainnya, seperti Chicken Quasadillas, Con Carnee Fries, Cheese Fries, Samosa, dan bahkan camilan asli Indonesia, Pempek Palembang.

Menu kedua yang kami pesan adalah Butter Chicken Makani. Makanan ini terbuat dari kuah kari India yang dipadukan dengan krim butter. Meski mencitrakan kari India, rasa coriander dan daun karinya tidak terlalu kuat. Malahan manis dan gurih dari krim butter terasa lebih mendominasi.

Meski begitu, ayam panggang yang dijadikan bahan utama memiliki tekstur daging sangat lembut dan bumbu yang meresap dengan baik. “Prosesnya, ayam dimarinasi dengan menggunakan bumbu India, setelah itu dimasak kuah karinya, baru ayam hasil marinasi itu dimasukkan dalam bersama kuah karinya,” kata Lilis.

Butter Chicken Makani juga melewati proses pematangan oleh bumbu seperti yang ada pada proses pematangan Naniura (menu ikan dari Tapanuli yang matang hanya karena marinasi bumbu). Hanya, pada Butter Chicken Makani proses pematangan dagingnya tidak sesempurna Naniura. Karena itu perlu dimasak lagi dalam kuah kari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu ada Casadina Spaghetti untuk menu utama. Berbeda dengan spageti pada umumnya, yang berwarna pasta, di sini warnanya hijau pekat yang terbuat dari bayam. Sayur bayam ini pun tidak cuma dijadikan saus, tapi juga bahan dasar membuat pasta pada menu Verde Tagliatelle Chicken. “Verde itu artinya bayam. Kami ingin membuat pasta spageti yang lebih unik dan sehat,” kata Lilis.

Menu unggulan lainnya adalah Australian Rib Eye yang disajikan sebanyak 200 gram. Daging sirloin ini diproses secara medium well atau setengah matang, dengan warna daging yang lebih gelap. Pengunjung bisa memilih tiga jenis saus steak yang berbeda. Ada mushroom sauce, barbeque sauce, dan black pepper sauce.

Malam itu, kami memesan Rib Eye dengan menggunakan mushroom sauce. Untuk makanan pendampingnya, kami memesan kentang goreng wedges atau kentang goreng yang dipotong berbentuk elips. Secara rasa, Australian Rib Eye ini sangat gurih dan bumbu untuk memarinasi daging juga terserap dengan baik. Tapi, sayang, teksturnya agak alot dan kurang bersahabat dengan gigi.

Lemak di bagian pinggir daging, yang biasanya disajikan lembut dan banyak dinikmati penggemar steak, kali ini agak susah digigit meski terasa kenyal. Jenis lemak yang sulit digigit ini agak mirip dengan beberapa sajian steak di restoran steak menengah, seperti Tokyo Skip Jack.

Casadina Chicken juga memiliki minuman yang terbuat dari campuran buah dan rempah–rempah. Minuman ini diberi nama unik, misalnya minuman yang terbuat dari campuran pepaya, jambu, dan nanas, Casadina Kitchen menyebutnya Get Skinny. Ini karena Get Skinny memiliki rasa yang dominan asam dan baik untuk diet.

Ada pula Detoxify atau Goodbye Flu yang terbuat selain dari buah-buahan seperti pepaya, jambu atau pisang, tapi juga campuran rempah seperti jahe. “Minuman ini banyak dipesan. Selain namanya yang unik, rasanya menyegarkan dan baik untuk kesehatan,” kata Lilis.

Selain minuman buah, ada pula minuman es teh yang tidak boleh dilewatkan. Kami merekomendasikan Lychee Ice Tea. Selain rasa manis dan segar, Lychee Ice Tea dapat menghilangkan rasa mual akibat jejak lemak yang tertinggal di dalam mulut.

Menu terakhir yang tidak dapat dilewatkan dari Casadina Kitchen adalah menu manis sekaligus penutup (desert). Beberapa menu yang direkomendasikan adalah cronuts atau croissant donuts dan Mudcake Sundae. Pada Mudcake Sundae, chef pastry di Casadina Kitchen memasukkan potongan nutella di dalam cake, meskipun pada akhirnya rasa nutella tidak begitu terasa.

CHETA NILAWATY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

4 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

7 hari lalu

Ketua panitia penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Daryono menjelaskan tentang rencana penyelenggaraan festival kuliner tersebut di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 27 April 2024. SICF 2024 akan digelar di Stadion Manahan Solo, 9-12 Mei mendatang. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

18 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

19 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

20 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

22 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

24 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

32 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

34 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.