Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belajar ke Lumbung Pangan Nol Pestisida

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Joglo Tani, Godean Sleman Yogyakarta. (TEMPO/Shinta Maharani)
Joglo Tani, Godean Sleman Yogyakarta. (TEMPO/Shinta Maharani)
Iklan

Kelompok ternak itik Kambangan Laras Mandiri ada di sana sejak Joglo Tani berdiri pada tahun 2008. Anggota kelompok tani ini setiap dua hari sekali mengolah telur asin dan menjualnya ke pedagang nasi gudeg dan pedagang telur asin.

Penggagas pertanian terpadu Joglo Tani, To Suprapto menyatakan berdasarkan hitungannya, rata-rata terdapat 40 telur dalam satu kandang bebek di kawasan itu per hari. Dari penjualan telur itu, petani masih untung. Mereka hanya perlu menyiapkan uang untuk membeli pakan bebek.

Setiap pagi hari, kegiatan di kandang bebek adalah mengambil telur, menimbang telur, mengolah telur untuk dijadikan telur asin, dan menjual telur ke pedagang yang datang ke kampung. Dua anggota kelompok ternak bebek itu dibantu oleh mahasiswa yang belajar pertanian terpadu di sana. “Mereka juga memastikan bebek, kandang, dan pakan bebek dalam kondisi baik,” kata Suprapto.

To Suprapto merupakan petani yang sukses menerapkan model pertanian terpadu di Joglo Tani . Dia mencatat ada 200-an kelompok tani yang di Indonesia yang mengadopsi contoh pertanian terpadu ini.  Misalnya di Riau, Aceh, Sumatera Utara, dan Lampung.

Di kawasan ini tak hanya ternak itik yang dikembangkan. Ada pula ternak sapi, kambing, dan kelinci. Pohon jati, sengon, padi, sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan empon-empon juga tumbuh subur di kawasan ini. Ikan tawar hidup di kolam yang mengapit rumah utama berbentuk joglo untuk pertemuan kegiatan pertanian di Joglo Tani.

Di kanan-kiri sawah Joglo Tani terdapat perkampungan penduduk. Onggokan jerami menyebarkan bau segar. Bau kotoran bebek dan ayam menyengat. Kandang sapi penuh jerami ada di belakang rumah Joglo. “Kami mengolah kotoran ternak sebagai bahan pupuk organik,” kata Ketua Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sistem pertanian terpadu Joglo Tani telah ada sejak tahun 2008. To Suprapto menamainya Joglo Tani yang punya singkatan ojo gelo dadi wong tani. Ia membuat sistem itu untuk menunjukkan petani bisa berdaulat dan mandiri terhadap pangan. “Kami ingin meruntuhkan petani sebagai pekerjaan yang tidak menjanjikan,” kata dia.

Sistem pertanian Joglo Tani mengambil ide dari sebatang pohon yang tumbuh. Pohon yang punya akar, batang, daun, bunga, biji, dan buah. Ini sama halnya dengan pertanian terpadu. Tanaman umbi-umbian, dan padi menggambarkan akar.

Pohon jati menggambarkan batang, daun menggambarkan sayuran, bunga melati dan mawar menggambarkan bunga, dan aneka buah yang menggantung di pohon menggambarkan buahnya. Sedangkan, hewan ternak unggas, sapi, dan kambing merupakan bagian tak terpisahkan dari kesuburan tanah. “Ini bagian dari model lumbung pangan. Tak ada cerita petani kekurangan pangan di sini,” kata Suprapto.

Setiap bulan Joglo Tani juga menampung petani, calon petani, dan pekerja yang telah pensiun untuk belajar sistem pertanian terpadu. Mereka belajar tentang mengolah tanah, pemilihan bibit, dan pengolahan pupuk organik dari kotoran ternak itik, kambing, dan sapi. Selain bertani, mereka juga belajar beternak ikan dan unggas. Minat orang untuk tahu tentang Joglo Tani juga tinggi, per bulan jumlah pengunjung sebanyak seribu orang dari berbagai daerah di Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.


Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

12 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

12 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

22 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

34 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.