Model pertanian organik di sini berkelanjutan. Dia mencontohkan limbah pertanian dan peternakan semuanya tidak ada yang terbuang. Misalnya kulit padi bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Jerami padi juga digunakan untuk pupuk. Sedangkan, limbah dari beternak bisa dimanfaatkan untuk pupuk dan energi listrik. Misalnya air kencing sapi untuk pupuk cair.
Ia mengatakan produk pertanian dan peternakan Joglo Tani bebas pestisida. Kolam ikan Joglo Tani memanfaatkan air dari Sungai Konteng yang berhulu di Gunung Merapi. Aliran air itu masuk ke perkampungan menuju kolam ikan. “Kami nol pestisida. Kalau tidak pasti meracuni ikan dan unggas,” kata Suprapto.
Kampung ini juga menjadi tempat kuliah bagi mahasiswa dari Aceh hingga Papua. Joglo Tani bekerja sama dengan Institut Pertanian Yogyakarta. Mereka belajar selama empat tahun sama seperti mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi pada umumnya. Saat ini ada 500 mahasiswa yang belajar di sana. Mahasiswa yang lulus biasanya menerapkan praktek sistem pertanian terpadu model Joglo Tani di tempat lain.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Edhi Martono mengapresiasi usaha kelompok tani maupun individu yang mendorong orang untuk bergairah terhadap pertanian. Ia prihatin selama ini di sejumlah tempat banyak kalangan muda yang tak tertarik menjadi petani.
Mereka lebih tertarik menjadi buruh pabrik di kota. Selain itu, luas lahan pertanian semakin berkurang akibat alih fungsi lahan untuk gedung, toko, perumahan, dan bangunan lainnya. “Padahal pertanian ini vital untuk menjaga ketersediaan pangan Indonesia,” kata dia.
Organisasi non-pemerintah, Aliansi Desa Sejahtera merujuk pada data Badan Pusat Statistik tahun 2013, menyebutkan Indonesia kehilangan petani sebanyak 5 juta orang. Selain itu, jumlah lahan pertanian semakin menyusut akibat alih fungsi lahan. Laju kehilangan sumber pangan mencapai 6,4 persen atau setara dengan 100 ribu hektare lahan hilang per tahun pada kurun 2003-2013.
SHINTA MAHARANI
Baca berita lainnya:
40 Jasad Korban Air Asia Ditemukan KRI Bung Tomo
3 Jasad Korban Air Asia Bergandengan Tangan
Korban AirAsia, Tim SAR Sempat Sentuh Tangan Jasad
Body Air Asia Tampak di Bawah Permukaan Laut