Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pensil Gaul Ramah Lingkungan

Editor

Pruwanto

image-gnews
Versi ini merupakan pembaruan dari seri Xperia anti air sebelumnya. Layar ponsel Sony Xperia Z Ultra ini memiliki fitur tulisan tangan yang dapat membaca gerakan pensil biasa atau stylus. Sonymobile.com
Versi ini merupakan pembaruan dari seri Xperia anti air sebelumnya. Layar ponsel Sony Xperia Z Ultra ini memiliki fitur tulisan tangan yang dapat membaca gerakan pensil biasa atau stylus. Sonymobile.com
Iklan

TEMPO.CO , Magelang:Anak-anak menyebutnya pensil gaul. Bentuknya lucu dan menarik. Benda ini berbentuk mirip boneka. Ada kepala, mata, rambut, baju dan asesoris lain. Bahan-bahannya merupakan hasil daur ulang.

Kepala pensil menggunakan biji nyamplung, pohon pinang, rotan, dan tikar untuk topi, serat daun nanas untuk rambut, dan kain perca untuk baju. Kreasi ini dibuat oleh Kriya Kayi Rik Rok. Pemiliknya, Purwanto, mulai membuat pensil gaul itu pada tahun 2000.

Purwanto menggunakan bahan daur ulang dari alam untuk melestarikan lingkungan sekitar. Pensil yang dihasilkan pun ramah lingkungan. "Bahan-bahan dari alam itu banyak terbuang sia-sia,” kata Purwanto, Selasa, 2 Juli 2013. “Akhirnya terbesit ide membuat sesuatu yang bernilai."

Bentuknya yang unik menarik anak-anak. Mereka tertarik dengan aneka bentuk tokoh orang seperti lelaki dan perempuan Jawa, Bali serta daerah lainnya. Pensil itu sendiri dibuat 78 jenis. Adapula tema anak semacam tokoh super hero Spiderman, Teletubies atau Doraemon.

Gerai milik Purwanto berada di Jl. Umbul Tirto No.1 Tingal Wanurejo, Borobodur, Magelang. Tempat ini tak pernah sepi dari pengunjung. Tak cuma pensil gaul yang diandalkan. Purwanto memberikan wahana edukasi. Pelancong lokal dan asing bisa belajar membuat pensil gaul itu. Para turis itu pun penasaran dengan pembuatan pensil gaul tadi.

Pegawai di sana, Asri, mengatakan pensil gaul tak jauh berbeda dengan pensil pada umumnya. Cuma pensil ditempel bahan-bahan daur ulang.  "Biasanya anak-anak suka ketrampilan ini," katanya.

Banyaknya penggemar membuat Purwanto berani memasarkan pensil gaul ke Jakarta, Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Bahkan, pensil itu sudah sampai ke Spanyol, Belanda, dan Australia. Pensil gaul ini menjadi asesoris beberapa hotel di Magelang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setiap bulan, pesanan pensil bisa mencapai 10 ribu batang. Usaha Purwanto bisa memproduksi 1.000 hingga 6.000 pensil setiap hari. Tenaga kerja trampil yang minim membuat pensil itu diproduksi dengan  sistem borongan. “Tenaga kerja yang terampil masih minim," katanya.

Purwanto membeli bahan baku pensil dari Cina. Aksesorisnya berasal dari lingkungan sekitar. Ke depan, pensil itu akan dijadikan tren untuk anak.

OLIVIA LEWI PRAMESTI

Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL
 |Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut AsapPKS Didepak?

Berita terpopuler: 
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor 
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

14 Desember 2023

Segelintir wisatawan menyambangi gedung oval di wahana keluarga Taman Pintar Yogyakarta pekan ini. Kunjungan wisata di Taman Pintar masih dibatasi semasa pandemi Covid-19 dan tak semua wahana dibuka demi mengantisipasi penularan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

Kunjungan wisata di wahana keluarga Taman Pintar Yogyakarta tercatat mengalami peningkatan menjelang libur Nataru


Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

30 November 2023

Sejumlah pekerja produksi bakpia di Sleman Yogyakarta tengah mengemas bakpia sebelum dijual. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

Produsen bakpia juga telah eksis di empat kabupaten lain Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengusung keunikannya sendiri.


Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

3 November 2023

Tebing Breksi, salah satu objek wisata di Yogya yang sudah buka kembali menerima wisatawan sejak Juli. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

Nikmati keindahan seni relief sampai matahari terbenam di Tebing Breksi Jogja, simak jam buka, harga tiket masuk, serta rute perjalanan.


Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

31 Oktober 2023

Salah satu angkringan di Yogyakarta. (Dok. VisitingJogja)
Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

Branding dilakukan untuk meningkatkan kualitas angkringan, dilakukan dengan beberapa indikator.


8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

2 Oktober 2023

Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) disiapkan di Pantai Gesing Gunungkidul dengan konsep Tourism Fishing Port. Dok.istimewa
8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

Di antara berbagai Pantai Gunung Kidul, ada beberapa lokasi yang masih belum banyak diketahui oleh wisatawan. Berikut rekomendasinya.


Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

20 Agustus 2023

Atraksi Jogja Fashion Carnival di lapangan parkir Mandala Krida Yogyakarta, Sabtu (19/8). (Dok.istimewa)
Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

Sepanjang 2023, Kota Yogyakarta memilki 60 kegiatan wisata budaya yang tercatat dalam Calendar of Event.


Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

8 Agustus 2023

Perhelatan Keroncong Plesiran di di Asram Edupark, Mlati, Sleman Sabtu (5/8). (Dok.istimewa)
Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

Di lokasi destinasi alternatif, Keroncong Plesiran berhasil memikat tidak hanya para penggemar musik keroncong, tetapi juga masyarakat umum.


Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

26 Juni 2023

Kawasan Kotabaru Yogya memiliki sejumlah bangunan cagar budaya, termasuk di dalamnya rumah ibadah. Dok. Istimewa
Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

Kotabaru Heritage Festival menjadi bagian membranding Kotabaru sebagai kawasan wisata baru di Yogyakarta.


Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

16 Juni 2023

Pemkot Yogyakarta merazia pengamen di kawasan Malioboro. Dok. IPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta
Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

Beberapa waktu terakhir sempat muncul adanya keluhan pengamen di Malioboro yang operasinya masif, bahkan diduga mabuk.


Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

15 Juni 2023

Penumpang KRL Commuter Line antre di peron untuk menaiki eskalator di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin 12 Juni 2023. Menurut keputusan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pelaku perjalanan orang dengan transportasi kereta api pada 12 Juni 2023, penumpang diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat serta tidak berisiko tertular atau menularkan COVID-19 dan KAI Commuter selaku operator KRL Commuter Line menghimbau seluruh penumpang untuk tetap melakukan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

Rencana pencabutan status pandemi itu menyusul pernyataan Jokowi pada Rabu, 14 Juni 2023 yang menyatakan bahwa saat ini Indonesia sudah masuk endemi.