TEMPO.CO, Bandung- Kota Bandung belum siap menjadi kota penyelenggara MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), meski masuk dalam 10 kota MICE di Indonesia. “Sebab Bandung belum punya gedung MICE yang berkapasitas lebih dari 4000 orang,” kata Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia Herman Muchtar kepada Tempo, Selasa, 10 April 2013.
Menurut Herman, Bandung membutuhkan dua unit gedung berskala besar untuk penyelenggaraan MICE. Saat ini banyak sekali perusahaan, asosiasi, bahkan partai politik yang ingin menggelar kegiatan rapat kerja, musyawarah nasional, atau pameran berskala besar di Bandung. Tapi setelah melihat kapasitas gedung yang kurang memadai, mereka urung dan memilih kota lain.
Saat ini, kata dia, gedung yang layak untuk MICE di Bandung baru ballroom hotel Trans di Jalan Gatot Subroto yang berkapasitas sekitar 3000 orang. Gedung Bandung Covention Center saja hanya berkapasitas dibawah 2000 orang. “Pemerintah daerah Jawa Barat seharusnya membangun gedung convention yang cukup besar,” ujar Herman.
Herman menjelaskan, jumlah hotel untuk mendukung kegiatan MICE sudah memadai. Di Bandung sudah ada 280 unit hotel atau 16.500 kamar. Sedangkan di Jawa Barat ada 1500 unit hotel. Dalam MICE, biasanya ada program wisata, Jawa Barat memiliki banyak potensi wisata, mulai dari wisata kuliner, alam, maupun wisata laut di Pangandaran. “MICE yang terselenggara di Bandung, barulah sebatas MICE dengan jumlah peserta sedikit, seperti rapat perusahaan atau pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, Indonesia MICE & Corporate Travel Mart (IMCTM) ke-6 yang gelar selama tiga hari, 9-12 April 2013 di Harris Hotel and Convention Festival Citylink, Bandung adalah satu untuk mendukung kegiatan MICE. Acara itu melibatkan sebanyak 70 seller dan 80 buyers dari perusahaan dalam dan luar negeri.
"Buyers berasal dari perusahaan Australia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan lokal. Sedangkan untuk seller sebagaian besar dari perhotelan, resort hingga travel agent,” kata Ketua Pelaksana IMCTM 2013 Panca Rudolf Sarungu saat konferensi pers di Harris Hotel and Convention Festival Citylink, Bandung, Rabu, 10 April 2013.
Menurut Panca, Bandung memiliki potensi MICE sangat besar. Dukungan jumlah hotel lebih dari 250 unit menjadi salah satu alasan even tahunan RajaMICE.com itu dihelat di Kota Kembang. "Bandung memang menjadi salah satu primadona dalam bisnis MICE setelah Bali,” katanya. MICE tidak hanya sekedar rapat, konferensi atau pertemuan saja namun juga dilihat dari potensi wisata di sekitar lokasi rapat. “Hanya dari sisi infrastrukturnya saja yang masih butuh pembenahan."
Sebanyak 245 juta wisatawan domestik telah menyumbangkan pemasukan bagi Indonesia dengan total kontribusi Rp 100 triliun di sektor pariwisata sepanjang 2012. Dari jumlah tersebut, 60 persen atau sekitar Rp 60 triliun berasal dari wisatawan domestik yang melakukan MICE. “Adapun transaksi MICE di Jabar memberikan kontribusi sekitar 15 persen atau sekitar Rp 9 triliun,” ujar Panca.
ENI SAENI