Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampung Durian di Lereng Merbabu

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
ANTARA/Zabur Karuru
ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Magelang - Kendati hujan deras menyelimuti lereng Merbabu, namun puluhan mobil berplat luar kota Magelang tampak nongkrongdi kanan-kiri jalan. Hanya ingin mencicipi lezatnya durian Merbabu, mereka rela berjalan mondar-mandir untuk menemukan durian yang diinginkan.

Rumah-rumah penduduk di sepanjang jalan tampak dipadati orang. Pemandangan menarik hadir di situ, ada puluhan durian yang digelar di depan teras rumah. Berbagai ukuran durian tersedia dan pembeli bebas untuk memilihnya.

Kampung Durian begitulah orang menyebutnya. Kampung yang terletak di Dusun Mantenan, Desa Giyanti, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang ini, tengah naik pamor berkat buah duriannya. Bahkan, akhir minggu (Jumat-Minggu (1/3), ribuan orang datang untuk menyaksikan festival durian yang diadakan di kampung tersebut.

Menelisik sejarah penamaan Kampung Durian, Takyin, Kepala Dusun Mantenan, cukup memiliki peran penting. Kepada Tempo ia bercerita bahwa secara ekonomi dusun ini tergolong dusun miskin. Kurang lebih empat tahun lalu, ia mengajak warganya untuk menanam buah durian. "Waktu itu saya mengajak warga untuk mencoba menanam buah durian supaya nantinya bisa dijual di pasar. Buah durian dipilih karena nenek moyang banyak meninggalkan pohonnya di lereng Merbabu ini," kata Takyin di rumahnya.

Ide Takyin diterima dan setelah panen warga menjualnya ke pasar. Tak disangka, durian lereng Merbabu ini banyak diminati orang. Hingga akhirnya seiring meningkatnya jumlah pembeli di pasar, maka banyak warga lain yang tertarik menanam.

"Sejak itu durian Merbabu ini banyak dikenal, akhirnya banyak yang menjual di depan rumah mereka. Pemerintah setempat pun menamakan kampung kami kampung durian," katanya.

Ketika ditanya apa nama durian dari lereng Merbabu ini, Takyin tidak bisa menjawab. Katanya, durian ini belum bernama. Hanya saja, durian lokal lereng Merbabu berbeda dengan durian lainnya. Ia melanjutkan, dari 135 Kepala Keluarga, sekitar 40 KK melakukan usaha ini. Alhasil pendapatan pun meningkat dan mereka bisa membangun rumah serta membeli kendaraan.

"Sejak kampung ini dinamakan kampung durian, warga mulai bercita-cita untuk menjadi wirausaha. Inilah impian saya yakni menjadikan warga di sini menjadi juragan," tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Martini, 30 tahun, penjual durian dari dusun tersebut mengatakan bahwa semenjak ia berjualan durian ekonomi keluarganya sangat terbantu. Ia biasa menjual durian dari Rp10.000-Rp40.000. Keuntungan yang ia peroleh bisa dikatakan cukup untuk biaya hidup karena mencapai Rp 3 jutaan per harinya. Ia pun mengaku membeli buah durian dari tetangganya sejak bunga. Untuk menunggu buah, lanjutnya, bisa mencapai 6 bulanan. "Kampung ini ramai ketika musim durian tiba. Musimnya sekitar Februari-Maret ini. Ketika tidak musim ya sepi, dan kami tidak lagi berjualan," kata Martini.

Hal senanda juga diungkapkan oleh pedagang lain , Sarwoti (60). Ia memiliki pohon durian sendiri. Dengan menjual dari harga Rp10.000,- hingga lebih dari Rp50.000,- ia bisa mengantongi laba hingga Rp 3 jutaan per harinya. Sayangnya, laba ini tidak dirasakan bila musim durian tidak datang.

Pengunjung yang datang, seperti pasangan suami istri dari Temanggung, Andi(27) dan Pratiwi(25) mengatakan ketagihan dengan durian Merbabu. "Justru rasa durian di sini enak maka saya rela datang. Daging buahnya tebal, dan isinya kuning seperti mentega. Pokoknya bikin ketagihan," ujar Andi Prayogo (27), warga Temanggung, ketika menawar harga durian, Minggu (3/3).

Festival durian yang berlangsung di kampung durian ini diharapkan bisa membawa angin segar bagi kemajuan durian Merbabu. Kata Supangat,Ketua Teknik Pelaksana, festival ini diadakan untuk memperkenalkan durian Merbabu lebih luas dan memberikan varietas baru bagi durian di Indonesia.

OLIVIA LEWI PRAMESTI


Inilah Asal-usul Julukan Hercules 

Hukum Pemilik Vila Liar, 10 Tahun Penjara  

Kantor Tempo Diserang

Hercules, dari Dili ke Tanah Abang 

Rizal Mallarangeng Ogah Vilanya Dibongkar

Vila Liar, Rizal Tak Gentar Dipenjara 10 Tahun 

Ahok Ancam Perokok Tak Bisa Berobat Gratis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

20 November 2019

Pengunjung tengah melihat salah satu stan kerajunan pada pameran CRAFINA di Jakarta Convention Center, Rabu, 16 Oktober 2019. Pameran produk industri kreatif Crafina 2019 menghadirkan  produk rancangan para desainer mancanegara yang tergabung dalam Indonesia Modest Fashion Week (IMFW). Tempo/Tony Hartawan
Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan tiga strategi untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif.


Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

7 November 2019

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio usai acara Dialog Nasional Ekonomi Kreatif di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 7 November 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama berjanji akan mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam tender di kementeriannya.


Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

23 Oktober 2019

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

Di awal pidatonya, Wishnutama mendapat sambutan meriah dari tamu karena berkali-kali melontarkan guyonan yang mengundang tawa.


Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

23 Oktober 2019

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2019-2024 Wishnutama Kusbandio berkeliling di kantor Kementerian Pariwisata pada Rabu, 23 Oktober 2019. Wishnutama didampingi menteri sebelumnya, Arief Yahya. Foto: Dokumentasi Kementerian Pariwisata
Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

Sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama bakal menanggung sederet pekerjaan rumah yang mesti dikelarkan dalam lima tahun.


Kementerian Pariwisata: Sumbar Melimpah Potensi Wisata Halal

14 Februari 2019

Indonesia pantas disebut sebagai kiblatnya pariwisata halal dunia.
Kementerian Pariwisata: Sumbar Melimpah Potensi Wisata Halal

Kementerian Pariwisata berupaya mengejar target peringkat tertinggi wisata halal untuk Indonesia pada 2019.


Promosi Wisata Indonesia di Estonia Lewat Kopi, Yoga, dan Sasando

10 Februari 2019

Kementerian Pariwisata didukung KBRI Helsinki mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia pada pameran Tourest Travel Trade Fair 2019, mulai Jumat - Minggu, 8-10 Februari 2019 di Tallinn, Estonia. ANTARA
Promosi Wisata Indonesia di Estonia Lewat Kopi, Yoga, dan Sasando

Pengunjung Tourest Travel Trade Fair 2019 antusias menikmati pertunjukan seni sebagai bagian dari promosi wisata di Paviliun Wonderful Indonesia.


2019, Kemenpar Targetkan Datangkan 4 Juta Wisman dari Perbatasan

1 Februari 2019

Menteri Pariwisata Arief Yahya usai melakukan pertemuan dengan Tim Indonesia MotoGP 2020 di kantor Staf Presiden, Jakarta, 18 April 2018. TEMPO/Friski Riana
2019, Kemenpar Targetkan Datangkan 4 Juta Wisman dari Perbatasan

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan mampu mendatangkan 4 juta wisatawan mancanegara (wisman)


Mau Promosi Wisata, Harus Tahu Tren Pariwisata Berkelanjutan 3P

30 Januari 2019

Ilustrasi cuaca dingin di gunung. Dok. Kementerian Pariwisata
Mau Promosi Wisata, Harus Tahu Tren Pariwisata Berkelanjutan 3P

Valerina Daniel mengatakan pembangunan pariwisata berkelanjutan kini menjadi tren dalam setiap promosi wisata.


Sabang Punya Bandara, Potensi Wisata di 4 Titik Bakal Terdongkrak

20 Januari 2019

Tugu Titik Nol Kilometer wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia di Desa Iboih Ujong Ba'u, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, 9 April 2016. Saat ini tugu tersebut masih dalam pemugaran. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sabang Punya Bandara, Potensi Wisata di 4 Titik Bakal Terdongkrak

Saat ini Sabang memiliki Bandara Maimun Saleh. Ini merupakan fasilitas militer TNI Angkatan Laut dan hanya disinggahi tiga maskapai penerbangan.


Festival Lembah Ijen Awali Atraksi 2019 di Banyuwangi

13 Januari 2019

Pemandangan di sekitar kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur (dok Kemenpar)
Festival Lembah Ijen Awali Atraksi 2019 di Banyuwangi

Festival Lembah Ijen dipusatkan di Taman Gandrung Terakota Banyuwangi dengan sajian utama Sendratari Meras Gandrung.