TEMPO.CO, Yogyakarta - Puncak peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Yogyakarta digelar dengan upacara Grebeg Maulud Tahun Wawu 1946/2013 H pada hari ini, Kamis, 24 Januari 2013.
Hari ini jalanan Malioboro Yogyakarta akan ditutup dari kendaraan bermotor selama kurang lebih tiga jam pada pukul 09.00-12.00 WIB. Penutupan dilakukan karena Maliboro akan menjadi akses arak-arakan satu dari tujuh gunungan yang dikeluarkan dari Keraton Yogyakarta untuk diserahkan kepada jajaran pegawai negeri sipil di kantor gubernur di Kepatihan. Yang didapuk sebagai penerimanya adalah Sekretaris Daerah DI Yogyakarta, Ichsanuri.
"Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain PNS diminta untuk tidak libur, saat menyambut gunungan juga diminta berbusana Jawa," kata Kepala Bagian Humas, Biro Umum, Humas dan Protokol, Sekretaris DI Yogyakarta, Sarjuni, di sela acara. Hal ini juga sebagai syukuran tahun pertama disahkannya Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta.
Gunungan yang diarak ke Kepatihan ini merupakan satu dari tiga gunungan kakung yang dikeluarkan Keraton Yogyakarta. Gunungan ini dibawa pasukan Bugis yang dikawal seekor gajah sebagai pembuka jalan.
Gunungan yang dibuat dari bahan makanan tersebut totalnya berjumlah tujuh buah. Selain tiga gununggan kakung, ada satu gunungan putri, satu gunungan gepak, satu gunungan pawuhan, dan satu gunungan darat. Semua menggambarkan sedekah raja kepada rakyatnya. "Sebagai simbol adanya kesejahteraan," kata dia.
Keluarnya ketujuh gunungan dari Keraton Yogyakarta, Sarjuni menambahkan, dikawal 12 bregodo. Terdiri dari 10 bregodo prajurit Lombok Abang dan dua bregodo prajurit Plangkir dari Kadipaten Pakualaman.
Khusus gunungan kakung, akan diperebutkan masyarakat di sekitar Masjid Gedhe, Kadipaten Pakualaman, dan abdi dalem kaprajan di Kepatihan.
PRIBADI WICAKSONO