TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Konservasi Borobudur mendatangkan plastik pembungkus stupa dari Jerman untuk melindungi candi dari guyuran abu vulkanik Gunung Merapi. Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo, mengatakan terpal plastik penutup stupa atau tarpaulin yang didatangkan dari Jerman memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang plastik biasa yang pernah dipasang sebelumnya.
Tarpaulin mengandung zat poliester tahan air dan tidak mudah sobek. Tarpaulin itu memiliki ketebalan 0,4-0,5 milimeter dan berat 410-780 gram per meter persegi. “Bagian permukaan lebih licin, sehingga debu tidak mudah melekat. Bahannya yang bagus membuat debu gampang terbang kalau disapu angin. Saat hujan, debu gampang turun ke bawah,” kata dia saat dihubungi Tempo pada Jumat, 11 Januari 2013.
Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran pengadaan tarpaulin sebesar Rp 238,9 juta bersumber dari APBN. Anggaran itu meliputi pengadaan 73 unit tarpaulin melalui proses lelang pada 2 bulan lalu.
Staf Kepala Seksi Layanan Konservasi Borobudur, Iskandar M. Siregar, mengatakan tarpaulin dililit menggunakan tali mengikuti bentuk dan ukuran stupa. Dia mencontohkan, untuk menutup stupa induk atau stupa yang paling besar dibutuhkan tarpaulin dengan berat lebih dari 700 kilogram. Stupa induk berdiameter 16 meter dan ketinggian 8 meter. Sementara, stupa teras berdiameter 3,5 meter dan tingginya 4 meter. “Tarpaulin ini lebih tebal ketimbang parasut biasa,” katanya.
Iskandar menambahkan, dalam keadaan normal tarpaulin bisa bertahan selama setahun. Kelak, Balai Konservasi akan mengkaji seberapa besar daya tahan tarpaulin buatan Jerman itu. “Ini pengalaman pertama menggunakan plastik dari Jerman. Plastik yang baik bisa menahan kerusakan akibat guyuran abu,” katanya.
Sebelumnya, Marsis mengatakan pemasangan tarpaulin merupakan bagian dari uji coba tanggap bencana. Tarpaulin digunakan untuk menekan kerusakan yang disebabkan guyuran abu vulkanik Merapi. Dengan begitu, biaya perawatan stupa saat diguyur abu Merapi bisa ditekan. Candi Borobudur yang terletak di sebelah barat Merapi pada 2010 tertutup abu Merapi. Stupa dan arca di candi tertutup abu selama dua bulan.
SHINTA MAHARANI