Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berlibur ke 'Surga' Penyu Banyuwangi  

image-gnews
TEMPO/Ika Ningtyas
TEMPO/Ika Ningtyas
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - Mau berwisata sambil mendidik buah hati Anda? Tempat penangkaran penyu bisa menjadi tujuan kunjungan yang tepat untuk mengenalkan anak Anda kepada hewan purba yang kian langka ini. Di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ada tiga tempat penangkaran penyu yang bisa Anda masukkan dalam agenda liburan.

Pertama, penangkaran penyu milik Yayasan Penyu Banyuwangi di Jalan Raya Situbondo, Desa Ketapang, Kalipuro. Letaknya mudah dijangkau. Berada sekitar 2 kilometer utara Pelabuhan Ketapang atau Stasiun Banyuwangi Baru.

Ketika Tempo mengunjungi tempat ini, Kamis, 14 Juni 2012, puluhan siswa PAUD bersama orang tuanya memadati area seluas setengah hektare itu. Mereka cukup antusias melihat ratusan anak penyu (tukik) berenang di akuarium.

Di tempat ini, bocah-bocah tersebut bisa belajar langsung bagaimana memandikan tukik dengan menggosok seluruh bagian tukik menggunakan sikat gigi. Setelah itu, giliran memberi makan tukik dengan cumi-cumi yang telah dipotong kecil.

Pemilik Yayasan Penyu Banyuwangi Wiyanto Haditanojo mengatakan, ada 125 ekor tukik yang dibesarkan olehnya. Tukik-tukik tersebut diperoleh dari penangkaran penyu Sukamade milik Taman Nasional Meru Betiri. "Kita bekerja sama dengan Sukamade untuk membesarkan tukik-tukik yang baru menetas," kata dia.

Bayi-bayi penyu itu dibesarkan Wiyanto hingga berusia tiga bulan. Dia menampungnya dalam 16 akuarium berukuran 4x5 meter. Setelah berusia dua bulan penyu dipindahkan ke dalam kolam berukuran 12,5 x 2 meter. "Setelah tiga bulan kita lepas ke laut," kata pengusaha elektronik ini.

Ada empat penyu yang dia besarkan, yakni jenis penyu belimbing (Leatherback sea turtle), penyu hijau (Green sea turtle), penyu sisik (Hawksbill sea turtle), dan penyu lekang (Olive ridley sea turtle).

Yayasan yang berdiri pada Juli 2011 tersebut masih disokong oleh dana pribadi Wiyanto. Dia tergerak mendirikan yayasan ini karena prihatin terhadap nasib penyu yang semakin terancam.

Dengan panjang garis pantai Banyuwangi yang mencapai 175 kilometer, kata dia, sering menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur. Namun telur penyu sering diburu manusia untuk dijual.

Karena itulah, kata ayah dua anak ini, target pengunjung utamanya adalah anak-anak. Dengan harapan kelak saat dewasa mereka tidak menjadi bagian untuk memburu penyu. "Anak-anak punya daya ingat yang lebih baik," katanya.

Tempat penangkaran penyu kedua yang bisa dikunjungi adalah Pantai Ngagelan yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Alas Purwo (TNAP). Untuk mencapai Pantai Ngagelan yang berjarak sekitar 70 kilometer dari kota Banyuwangi bisa ditempuh dengan sepeda motor atau kendaraan roda empat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pantai Ngagelan berada di Samudera Hindia. Balai TNAP memiliki fasilitas penangkaran penyu mulai penetasan telur dan empat kolam penangkaran tukik. Jenis penyu yang ditangkarkan antara lain penyu hijau, penyu sisik dan penyu belimbing.

Menariknya, kita bisa melakukan susur pantai untuk melihat penyu-penyu tersebut mendarat kemudian bertelur di malam hari. Puncak pendaratan penyu pada bulan April hingga Juni.

Ketika penyu sudah bertelur, penyu akan kembali ke laut. Petugas Balai TNAP kemudian mengambil telur tersebut untuk ditetaskan secara semi alami. Tempat penetasan telur dikelilingi pagar besi untuk menghindarkan dari pencurian.

Setelah menetas, bayi-bayi penyu dipindahkan ke kolam-kolam penampungan yang berisi air laut. Namun saat ini, untuk mengurangi tingkat kematian tukik, petugas akan langsung melepas tukik ke laut.

Tempat ketiga yang tidak kalah menarik adalah Pantai Sukamade, Taman Nasional Meru Betiri, Kecamatan Pesanggaran. Pantai yang terletak 95 km arah barat daya kota Banyuwangi ini bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat.

Sama dengan Ngagelan, di Sukamade kita bisa berwisata dengan mengikuti semua kegaiatan petugas setempat dalam pengelolaan penyu. Mulai dari melihat langsung penyu mendarat dan bertelur di malam hari, penetasan telur, hingga pelepasan tukik.

Selain wisata penyu, Ngagelan dan Sukamade sama-sama memiliki keindahan alam seperti laut yang putih bersih dan suasana hutan tropis yang eksotis.

Tidak perlu kuatir, di kedua tempat itu menyediakan resort yang bisa disewa untuk bermalam dengan harga Rp 50 ribu-Rp 100 ribu per malam. Selamat berlibur!

IKA NINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

8 jam lalu

Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) berikan sertifikasi halal kepada pelaku usaha di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 8 Mei 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong 3 ribu desa wisata untuk ikut sertifikasi halal.


Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

9 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. 27 Apri 2024.
Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.


Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

3 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.


Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

5 hari lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

7 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

7 hari lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.


Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

8 hari lalu

Jemaah haji melakukan sujud syukur setibanya di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu 18 Agustus 2019. Sebanyak 360 haji kloter pertama asal Kabupaten Sukoharjo kembali ke tanah air. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,


Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

10 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.


Iuran Wisata untuk Siapa

11 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?