TEMPO.CO, Jakarta - Ketika terjadi kecelakaan pesawat, black box atau kotak hitam menjadi satu-satunya benda yang umumnya paling dicari pihak maskapai hingga tim pencarian dan penyelamatan atau search and rescue (SAR) gabungan, termasuk kepolisian.
Pasalnya, di dalam kotak itu, terdapat data-data penerbangan dan rekaman suara kokpit yang bisa mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan pada moda transportasi udara.
Walaupun disebut sebagai black box, kotak hitam justru berwarna jingga. Lantas, mengapa benda tersebut berwarna oranye?
Penyebab Black Box Pesawat Berwarna Oranye
Melansir Antara, black box merupakan sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi, umumnya merujuk pada perekaman data penerbangan atau flight data recorder (FDR) dan suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) di dalam pesawat.
Fungsinya adalah untuk merekam percakapan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama mengudara.
Meskipun dinamakan sebagai kotak hitam, sesungguhnya black box berwarna oranye. Hal itu dimaksudkan supaya memudahkan pencarian bila pesawat mengalami kecelakaan, baik saat terjatuh di daratan maupun perairan, termasuk laut lepas.
Kotak hitam ditempatkan sedemikian rupa agar mudah ditemukan. Pada umumnya, terdapat dua unit black box yang diposisikan di bagian depan dan ekor pesawat yang diyakini menjadi bagian yang dapat ditemukan utuh dibandingkan bagian lainnya atau minim kerusakan.
Kenapa Black Box Pesawat Tidak Bisa Hancur?
Mengutip npr.org, black box dibungkus dalam lapisan tipis aluminium dan lapisan insulasi suhu tinggi dengan tebal sekitar 1 inci atau 2,54 cm untuk melindungi sistem penyimpanan yang merekam data selama penerbangan. Kemudian, kotak kembali dibungkus dengan cangkang baja tahan karat atau titanium antikarat.
Kotak hitam harus mampu menahan percepatan sebesar 3.400 Gs atau 3.400 kali gaya gravitasi yang setara dengan kecepatan tumbukan sekitar 310 mph.
Black box juga dirancang secara khusus hingga mampu menahan api dengan suhu sekitar 1.093 derajat celcius selama satu jam dan memancarkan sinyal satu kali per detik saat terendam di laut sedalam 6.096 meter selama 30 hari.
Sinyal yang dipancarkan tersebut tidak dapat didengar oleh telinga manusia, tetapi dapat dengan mudah dideteksi oleh sonar. Suar pemancar sinyal yang digunakan bertenaga baterai dan mampu bertahan hingga enam tahun.
Mengapa Sulit Menemukan Black Box Pesawat?
Walaupun berwarna oranye dan dibekali teknologi canggih, sehingga mampu bertahan lama, tidaklah mudah untuk menemukan black box. Menurut Business Insider, menemukan kotak hitam dari pesawat yang jatuh ke perairan jauh lebih sulit dibandingkan kecelakaan yang terjadi di darat, karena penyelidik harus berada dalam jarak sekitar 24.140 meter dari suar.
Misalnya, pada insiden Malaysia Airlines MH370 yang jatuh di Samudra Hindia pada 2014. Penyelidik dan tim penyelamat telah menghabiskan beberapa tahun mencari pesawat yang hilang dan black box-nya belum ditemukan.
Sepanjang sejarah, ada beberapa black box dari penerbangan lainnya yang tidak pernah ditemukan, termasuk dari dua pesawat yang digunakan dalam serangan 11 September 2001 atau Peristiwa Selasa Kelabu 9/11. Oleh karena itu, beberapa pihak mulai menyerukan perekaman data penerbangan secara live streaming.
Pilihan Editor: Mobil di Uni Eropa Wajib Pakai Teknologi Anti Ngebut dan Black Box