Sejarah Kedai Solong
Kesederhanaan Kedai Solong tak terlepas dari sejarahnya. Menurut Haji Nawawi, Kedai Solong berawal dari kisah sang ayah yang bekerja pada sebuah tempat produksi kopi milik orang Cina. Pada 1965 kepemilikan tersebut berpindah ke Muhammad Saman. Karena orang-orang kerap memanggil nama Muhammad Saman dengan Solong akhirnya ketika membuka kedai pun dipanggil sebagai Kedai Solong.
"Jadi nama bapak saya Haji Muhammad Saman. Jadi karena Solong itu sudah melekat, sudah kerennya, kopi mana Solong. Jadi semua Solong. Sudah bikin nama lainnya nggak jalan," kata Haji Nawawi.
Kedai ini sempat berganti nama, namun karena nama Kedai Solong begitu melekat dengan masyarakat, akhirnya nama Kedai Solong kembali digunakan.
Langganan petinggi
Kesederhanaan menjadikan kedai ini sebagai tempat ngopi yang ikonik, sehingga tak jarang disambangi para pejabat di Tanah Air seperti Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri Agraria dan Tata Negara Agus Harimurti Yudhoyono.
Ketika ditanya mengenai para petinggi yang mampir ke Kedai Solong, Haji Solong justru tak mengetahui alasan kedatangan para negarawan tersebut. Ia hanya beranggapan bahwa mereka menyukai kopi tradisional khas Aceh ini.
"Pernah Bapak Jusuf Kalla, alhamdulilah sudah dua kali (ke sini) dan juga petinggi-petinggi lainnya seperti Pak Sandiaga Uno dan Pak AHY. Kenapa pilih kita? Nggak tahu juga, mungkin karena tradisional, ya," ujar Haji Solong.
Pilihan Editor:Menilik Kedai Kopi di Palembang yang Berdayakan Bekas Gudang Kopi Berusia Hampir 70 Tahun