TEMPO.CO, Jakarta - Mesir dan Jepang berada di benua yang berbeda. Jaraknya sekitar 10.000 kilometer yang akan lebih praktis ditempuh dengan pesawat terbang. Namun, seorang pria dari Mesir punya cara yang berbeda. Dia memilih sama sekali tidak naik pesawat ntuk traveling ke Jepang, hanya jalan kaki, naik kereta, dan naik unta.
Pria bernama Omar Nok itu memulai perjalanannya dari Mesir ke Jepang pada 8 Februari 2024.
"Saya punya ide untuk melakukan perjalanan ini tanpa terbang sehingga saya dapat mengunjungi dan melihat sebanyak mungkin tempat dan orang di sepanjang jalan," kata Nok, 30 tahun, seperti dilansir People, Senin, 26 Agustus 2024.
Menurut dia, terbang adalah jalan pintas. Dia tidak bisa menjelajah ke tempat-tempat yang belum pernah didatangi, terutama Asia. Ia sebelumnya sudah pernah menjelajahi Eropa dan Amerika, tetapi belum pernah ke arah timur.
Nok sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan teknologi Eropa. Namun, hasratnya yang begitu besar untuk menjelajah mendorongnya mengambil cuti panjang selama dua setengah tahun dari pekerjaannya. Dia ingin mewujudkan mimpin menjelajahi dunia.
Ia memilih Jepang sebagai tujuan akhir karena menurut dia, itulah negara yang terjauh dari kampung halamannya.
"Itu yang terjauh, yang memungkinkan saya menjelajahi lebih banyak benua karena saya tidak terbang," kata Nok.
Moda transportasi
Tanpa pesawat terbang, Nok mengandalkan sejumlah moda transportasi yang lebih unik. Untuk menyeberangi Laut Merah dari Mesir ke Arab Saudi, ia naik kapal kargo. Untuk menyeberangi pegunungan Kirgistan, ia menunggang kuda.
"Saya juga sering menumpang truk," kata Nok. Dia juga pernah menumpang truk bersama ternak dan jerami.
Nok membagikan momen-momen terbaik dari perjalanannya selama lebih dari 185 hari dengan 90.000 pengikutnya di TikTok.
Sepanjang perjalanan, ia telah mengunjungi tempat-tempat suci di Arab Saudi, berkemah di padang pasir di Iran, berbaur dengan penduduk setempat di Afghanistan, dan naik kereta api di Uzbekistan. Beberapa bagian perjalanan sangat panjang, seperti perjalanan kereta api selama 46 jam di Kazakhstan.
Setiap hari dia mengajak pengikutnya di media sosial mengikuti perjalanannya dengan mengunggah tempat-tempat yang disinggahi dengan pemandangannya yang unik.
Dia belum tiba di tujuan akhirnya. Diperkirakan dia akan tiba di Jepang pada Oktober atau total delapan bulan perjalanan. waktu sekitar delapan bulan, kurang lebih."
Hingga bulan Agustus, ia telah menempuh jarak sekitar 17.500 mil atai sekitar 28 kilometer, jauh lebih panjang dari Jarak Mesir - Jepang awal. Ketika sampai Jepang nanti, diperkirakan dia menempuh perjalanan sejauh 24.000-27.000 mil (38 kilometer sampai 43.000 kilometer).
PEOPLE | ARABNEWS
Pilihan Editor: Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat