Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Rengasdengklok, Lokasi Tempat Penculikan Sukarno dan Hatta 79 Tahun Lalu

image-gnews
Masih menggunakan Mitsubishi New Pajero Sport Dakar 4x4, perjalanan di wilayah Karawang dan sekitarnya ini diawali dengan mampir ke Bendungan Walahar.
Masih menggunakan Mitsubishi New Pajero Sport Dakar 4x4, perjalanan di wilayah Karawang dan sekitarnya ini diawali dengan mampir ke Bendungan Walahar.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rengasdengklok dikenal luas dalam sejarah Indonesia sebagai lokasi penting di mana peristiwa penculikan Sukarno dan Hatta oleh para pemuda terjadi pada 16 Agustus 1945. Peristiwa ini menjadi salah satu titik kritis dalam proses menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Profil Rengasdengklok

Rengasdengklok merupakan salah satu lokasi penting dalam sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ini sebuah kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Pada 1999, Kecamatan Rengasdengklok dimekarkan  menjadi  Kecamatan  Kutawaluya dan Jayakerta . Hal itu berdasarkan Perda Kabupaten Karawang Nomor  2 Tahun 2003. Adapun saat ini Kecamatan Rengasdengklok terdiri dari 9 desa dengan luas wilayah 33,46  kilometer persegi dan berpenduduk kurang lebih 103 ribu jiwa.

Setidaknya terdapat dua situs peringatan sejarah Rengasdengklok di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yaitu Monumen Kebulatan Tekad dan Rumah Bersejarah Rengasdengklok.

Dari Kantor Camat Rengasdengklok, Monumen Kebulatan Tekad yang ada di Jalan Tugu Proklamasi hanya berjarak tidak lebih dari 1,5 kilometer. Sedangkan Rumah Bersejarah Rengasdengklok hanya berjarak tidak sampai 150 meter dari Monumen Kebulatan Tekad.

Bisa dikatakan, bahwa Sukarno dan Hatta akhirnya bersepakat dengan kelompok pemuda tentang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Rengasdengklok ini. 

Penculikan Sukarno dan Hatta

Sebelumnya Sukarno dan Mohamad Hatta, serta tokoh-tokoh lainnya menginginkan supaya proklamasi ditetapkan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan supaya proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melewati PPKI yang diasumsikan sebagai badan hasil bentukan pemerintah Jepang.

Pada 14 Agustus 1945, Soetan Sjahrir mendengar kabar dari radio bahwa Jepang menyerah dari Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya. Sjahrir segera menemui Sukarno dan Hatta untuk menyampaikan kabar tersebut. Saat itu, Sukarno dan Hatta baru saja pulang dari Dalat, Vietnam, usai bertemu dengan pemimpin militer tertinggi Jepang untuk kawasan Asia Tenggara, Marsekal Terauchi. Kepada Sukarno-Hatta, Terauchi menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Silang pendapat pun terjadi di antara ketiga tokoh bangsa itu. Sjahrir meminta agar kemerdekaan segera dideklarasikan. Namun, Sukarno dan Hatta yang belum yakin dengan berita kekalahan Jepang, keduanya justru memilih menunggu kepastian sembari menanti janji kemerdekaan dari Dai Nippon.

Sebagai antisipasi hal tersebut, golongan muda melakukan penculikan supaya Sukarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Bahwa kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia semata, bukan pemberian dari Jepang.

Sehari sesudah mendengar kabar kekalahan Jepang melawan sekutu, golongan pemuda mengadakan suatu perundingan di Pegangsaan Timur Jakarta, pada 15 Agustus. Dalam pertemuan ini diputuskan supaya pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan dari segala ikatan dan hubungan dengan perjanjian kemerdekaan dari Jepang.

Menghadapi desakan tersebut, Sukarno dan Hatta tetap tidak berganti pendirian. Sukarno merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan sudah menyusun rencana merebut kekuasaan dan memproklamirkan kemerdekaan. Tetapi apa yang sudah direncanakan tidak sukses dijalankan karena tidak semua anggota PETA (Pembela tanah Air) mendukung rencana tersebut.

Untuk lokasi, rencana awal proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan Ikada, sekarang Lapangan Banteng, yang sekarang sudah menjadi lapangan Monas atau di rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56.

Akhirnya dipilih rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No.56. Sebab kabar pergelaran acara di lapangan Ikada sudah tersebar, bahkan beberapa tentara-tentara Jepang sudah bersiap-siap, sebagai menghindari kericuhan.

Sementara itu, segala persiapan kemerdekaan sudah beres. Termasuk teks Proklamasi yang sudah disusun di Rengasdengklok, di rumah seorang Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong. Sementara itu, bendera merah putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis, 16 Agustus 1945.

Di waktu yang sama, Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo. Hasilnya Kunto dan Achmad Soebardjo ditugaskan ke Rangasdengklok untuk menjemput Sukarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur untuk membacakan proklamasi kemerdekaan. Keesokan harinya, tepatnya pada  17 Agustus 1945 pernyataan proklamasi dikumandangkan oleh kedua proklamator, Sukarno - Hatta. 

KAKAK INDRA PURNAMA | RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION | ANTARA | KARAWANGKAB.GO.ID
Pilihan editor: Upacara 17 Agustus: Har Ini 79 Tahun Lalu Para Pemuda Menculik Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Orang Asing Pemegang ITAP dan ITAS Sekarang Bisa Melintasi Autogate Imigrasi di 2 Bandara Ini

11 jam lalu

Petugas Imigrasi berdiri di samping mesin autogate di area Keberangkatan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 27 Januari 2023. Sebanyak lima mesin autogate terpasang di area keberangkatan dan lima mesin di area kedatangan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. dan dapat digunakan para pemegang paspor elektronik. Autogate dapat digunakan bagi pemegang paspor elektronik maupun nonelektronik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Orang Asing Pemegang ITAP dan ITAS Sekarang Bisa Melintasi Autogate Imigrasi di 2 Bandara Ini

Warga negara asing (WNA) pemegang Izin Tinggal Tetap (ITAP) dan Izin Tinggal Terbatas (ITAS) kini dapat melintasi autogate imigrasi di bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai.


10 Daftar Bandara Tersibuk di Asia Tenggara, 3 Ada di Indonesia

9 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
10 Daftar Bandara Tersibuk di Asia Tenggara, 3 Ada di Indonesia

Berikut ini daftar bandara tersibuk di Asia Tenggara. Beberapa di antaranya adalah bandara di Indonesia.


Mengenal Layanan Gratis Asisten Bagasi di Bandara Soekarno-Hatta

57 hari lalu

Penumpang pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta saat berlakunya aturan baru bea cukai mengenai pembatasan jumlah barang dari luar negeri dan jastip di Kota Tangerang, 15 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Perdamean
Mengenal Layanan Gratis Asisten Bagasi di Bandara Soekarno-Hatta

Layanan baru Baggage Assistance ini tersedia di titik keberangkatan dan kedatangan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta berfungsi membantu penumpang pesawat dalam penanganan bagasi.


Sambut HUT RI ke-79, Ini 6 Museum Sejarah di Yogyakarta dan Jawa Tengah Wajib Dikunjungi

18 Agustus 2024

Pengunjung berfoto didepan Lokomotif uap C2728, yang diproduksi oleh Weks Spoor Amsterdam dan dioperasikan tahun 1919 di Museum Kereta Api Stasiun Willem I Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 25 Desember 2019. Stasiun Willem I Ambarawa ini dibangun oleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg maatschappij (NIS) pada tahun 1907. TEMPO/Imam Sukamto
Sambut HUT RI ke-79, Ini 6 Museum Sejarah di Yogyakarta dan Jawa Tengah Wajib Dikunjungi

Berikut beberapa museum yang ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang amat layak ditengok di momen-momen bersejarah dalam HUT RI ke-79.


Ma'ruf Amin Terharu Ikuti Upacara Kemerdekaan Terakhir Sebagai Wapres

17 Agustus 2024

Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Merdeka, Jakarta pada Sabtu petang, 17 Agustus 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ma'ruf Amin Terharu Ikuti Upacara Kemerdekaan Terakhir Sebagai Wapres

Ma'ruf Amin memperingati HUT ke-79 RI di Jakarta bersama wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka di Istana Merdeka, Jakarta


Jadi Inspektur Upacara di Lenteng Agung, Ketum DPP PDIP Megawati Bicara tentang Pemimpin

17 Agustus 2024

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat berada di acara HUT RI ke-79 di halaman masjid At-Taufik, Sekolah partai, Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2024. TEMPO/Andi Ariyadi
Jadi Inspektur Upacara di Lenteng Agung, Ketum DPP PDIP Megawati Bicara tentang Pemimpin

Upacara memperingati HUT RI menghadirkan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sorkarnoputri sebagai inspektur upacara


Jokowi Maklumi Ketidakhadiran Megawati dan SBY dalam Upacara 17 Agustus di IKN

17 Agustus 2024

Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo memberikan keterangan usai rangkaian HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu, 1u Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Maklumi Ketidakhadiran Megawati dan SBY dalam Upacara 17 Agustus di IKN

Jokowi memaklumi ketidakhadiran Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono dalam perayaan HUT ke-79 RI di IKN


Saksikan Penurunan Bendera HUT ke-79 RI, Ma'ruf Amin dan Gibran Kompak Berdasi Merah

17 Agustus 2024

Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Merdeka, Jakarta pada Sabtu petang, 17 Agustus 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Saksikan Penurunan Bendera HUT ke-79 RI, Ma'ruf Amin dan Gibran Kompak Berdasi Merah

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka menyaksikan upacara penurunan bendera pada peringatan HUT ke-79 RI


Warga Semarang Upacara 17 Agustus di Atas Laut sebagai Kritik atas Kerusakan Lingkungan

17 Agustus 2024

Warga membentangkan bendera merah putih saat mengikuti upacara bendera di perkampungan mereka yang terendam limpasan air laut ke daratan atau banjir rob di Dusun Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis, 17 Agustus 2023. Dalam Upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, warga mengampanyekan ancaman krisis iklim serta menyuarakan tuntutan penyelesaian dan solusi pemerintah mengenai masalah kerusakan lingkungan pesisir setempat yang terancam hilang tenggelam akibat kenaikan air laut disertai penurunan muka tanah. ANTARA/Aji Styawan
Warga Semarang Upacara 17 Agustus di Atas Laut sebagai Kritik atas Kerusakan Lingkungan

Nelayan di Kota Semarang sengaja menggelar upacara 17 agustus di lokasi tersebut untuk menyuarakan kondisi laut yang semakin rusak.


BPIP Bantah Ganti Paskibraka Pembawa Baki di Detik-detik Terakhir: Semua Dapat Giliran, Sampai Gladi Masih Diputar

17 Agustus 2024

Anggota Paskibraka 2024 asal Kalimantan Timur Livenia Evelyn Kurniawan (keempat kiri) bersama anggota Paskibraka lainnya membawa duplikat Bendera Pusaka untuk dikibarkan dalam upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di lapangan upacara Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu 17 Agustus 2024. Upacara dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-79 RI tersebut mengusung tema Nusantara Baru Indonesia Maju. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
BPIP Bantah Ganti Paskibraka Pembawa Baki di Detik-detik Terakhir: Semua Dapat Giliran, Sampai Gladi Masih Diputar

BPIP membantah adanya mengganti paskibraka pembawa baki HUT ke-79 RI di detik-detik terakhir.