TEMPO.CO, Jakarta - Jelang liburan Natal, para wisatawan di Eropa diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap copet. Terutama di sepuluh lokasi wisata yang paling rawan. Menurut laporan dari Quotezone, tempat-tempat tersebut meliputi Air Mancur Trevi di Italia dan Menara Eiffel di Prancis, yang berada di posisi teratas dalam Indeks Pencopetan Eropa.
Selain itu, Gerbang Brandenburg di Jerman dan Distrik Lampu Merah Amsterdam juga tercatat sebagai lokasi berisiko tinggi. Dengan tujuh hingga 111 penyebutan pencopetan per juta pengunjung, Spanyol, Portugal, Turki, Yunani, dan Polandia termasuk dalam daftar tersebut. Wisatawan yang berencana liburan ke Eropa disarankan untuk tetap berhati-hati saat, waspada dengan lingkungan sekitar dan menyimpan barang berharga dengan aman untuk menghindari copet.
Berikut ini 10 tempat rawan pencopetan yang harus diwaspadai saat liburan ke Eropa.
1. Air Mancur Trevi
Air Mancur Trevi di Roma, Italia, mencatat angka yang mencengangkan dengan 478 kasus pencopetan per juta pengunjung. Ini adalah lokasi paling rawan pencopetan di Eropa. Greg Wilson, Pendiri dan CEO Quotezone, menjelaskan bahwa keramaian di tempat ini membuat pencopet dapat beroperasi dengan lebih mudah di antara wisatawan yang lengah. “Objek wisata ikonik seperti Menara Eiffel di Paris dan Air Mancur Trevi di Roma sangat digemari pencopet karena mereka dapat bergerak lebih diam-diam di antara kerumunan besar,” kata Greg Wilson, seperti dilansir dari laman Daily Mail.
Untuk mengatasi masalah pencopetan, wisatawan asing yang mengunjungi situs tersebut harus membayar €1 (Rp17 ribu). Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan dan menciptakan pariwisata yang lebih berkelanjutan, dengan fokus pada kenyamanan dan keamanan pengunjung.
2. Menara Eiffel
Menara Eiffel di Prancis merupakan salah satu monumen berbayar yang paling banyak dikunjungi di dunia, dengan hampir enam juta pengunjung setiap tahunnya. Kawasan ini juga menghadapi masalah pencopetan yang signifikan, dengan tingkat pencopetan tertinggi kedua setelah Italia.
Menurut Wilson, ada 251 kasus pencopetan per satu juta pengunjung di Paris. "Italia memiliki catatan pencopetan terbanyak, sementara Prancis dan Spanyol memiliki volume wisatawan yang jauh lebih besar," kata Wilson.
Di tahun 2015, masalah pencopetan menjadi begitu serius hingga staf di area tersebut untuk memprotes banyaknya aktivitas kriminal yang tidak terkendali di wilayah tersebut. Pencopet beraksi dengan mendekati seorang turis untuk bertanya tentang arah, atau membuat perhatian mereka teralihkan dengan berpura-pura menumpahkan makanan atau minuman.
3. Las Ramblas
Las Ramblas di Barcelona menjadi salah satu tujuan wisata populer, tetapi juga terkenal karena tingginya angka pencopetan. Menurut laporan tersebut ada 111 penyebutan kasus pencurian yang dilaporkan. Sedangkan dari data Kepolisian Barcelona, kejahatan pencopetan menyumbang 48,1 persen dari total kejahatan di kota ini pada tahun 2023.
Pencopet sering kali beraksi dengan mencampuri kerumunan dan memanfaatkan kesempatan, seperti menawarkan bantuan kepada wisatawan untuk mencuri barang berharga mereka. Barcelona Yellow mengingatkan wisatawan untuk area Raval dan Rambla di malam hari.
4. Gerbang Brandenburg
Gerbang Brandenburg di Berlin, yang merupakan bangunan bersejarah abad ke-13, menempati posisi keempat dalam Indeks dengan 111 penyebutan terkait pencopetan. Meskipun Berlin dikenal sebagai salah satu destinasi teraman bagi wisatawan solo, keberadaan Gerbang Brandenburg menarik perhatian para pencopet yang menyasar wisatawan. Untuk menghindari copet, sebaiknya mengunjungi Gerbang Brandenburg sebelum pukul 9:30 pagi. Meskipun kendaraan tidak dapat melewati bawah gerbang, pencopet sering menggunakan sepeda sebagai sarana pelarian yang cepat.
5. Distrik Lampu Merah di Amsterdam
Distrik Lampu Merah di Amsterdam menempati posisi kelima dalam Indeks, dengan 100 penyebutan. Kawasan ini salah satu destinasi wisata paling populer yang selalu ramai dikunjungi turis. Namun, popularitasnya juga membawa risiko pencopetan, terutama di antara kepadatan yang padat di gang-gang yang menghiasi lampu neon, museum, dan kedai kopi.
Wilson merekomendasikan agar wisatawan tetap berhati-hati, menyimpan barang berharga di brankas hotel, dan menggunakan tas selempang yang aman untuk melindungi ponsel dan dompet mereka.
6. Distrik Alfama di Lisbon
Distrik Alfama di Lisbon, Portugal, terkenal dengan labirin jalan sempit berbatu dan rumah-rumah tradisional yang menawan. Meskipun Lisbon dianggap sebagai salah satu kota teraman di Eropa, peningkatan jumlah wisatawan telah menyebabkan peningkatan kasus pencopetan, terutama di bidang transportasi umum.
Menurut Lisbon Portugal Tourism, pelaku pencopetan ini biasanya adalah orang-orang nomaden dari Eropa Timur yang sering kali menyamar sebagai turis, bahkan ada yang membawa kamera dan peta untuk mengelabui korban.
7. Distrik Sultanahmet di Istanbul
Distrik Sultanahmet di Istanbul, yang terkenal dengan Masjid Biru dan Hagia Sophia, menduduki peringkat ketujuh dalam Indeks dengan 21 laporan tentang pencopetan. Tourist Journey memberikan peringatan kepada wisatawan untuk memastikan tas mereka tertutup rapat dan dipegang erat, serta menyarankan untuk tidak membawa terlalu banyak uang tunai. Pelancong disarankan untuk menggunakan tas selempang atau ikat pinggang yang disembunyikan di balik pakaian, agar lebih sulit dijangkau oleh pencopet.
8. Museum Acropolis di Athena
Museum Acropolis di Athena, yang dikunjungi hingga 23 ribu pengunjung setiap hari, mengalami tantangan keamanan akibat meningkatnya jumlah wisatawan. Dengan catatan pendapatan sebesar 23,6 juta euro pada awal tahun 2023, museum ini terpaksa membatasi akses pengunjung hingga 20.000 orang per hari untuk menjaga keamanan dan kenyamanan.
Sistem pengaturan akses yang baru membagi jumlah pengunjung dalam interval waktu tertentu, yaitu 3.000 orang pada jam pertama dan 2.000 orang pada jam berikutnya. Namun, tingginya jumlah pengunjung juga meningkatkan risiko pencopetan di situs bersejarah ini.
9. Alun-Alun Pusat Rynek Glowny di Krakow, Polandia
Dikenal sebagai alun-alun terbesar di Eropa dari era abad pertengahan, tempat ini menjadi pusat kehidupan kota dengan arsitektur elegan dan berbagai kafe serta restoran. Suasana semarak di alun-alun ini menjadi daya tarik, namun juga mengharuskan pengunjung untuk selalu waspada terhadap barang-barang pribadi mereka.
"Cobalah untuk tidak pernah meninggalkan barang bawaan pribadi tanpa pengawasan karena perusahaan asuransi perjalanan mengharuskan wisatawan untuk bersikap 'wajar' dan dapat menolak klaim asuransi atas pencurian jika barang bawaan ditinggalkan begitu saja," kata Wilson.
10. Guinness Storehouse di Dublin
Guinness Storehouse di Dublin, yang menyambut lebih dari 1,5 juta pengunjung dari 165 negara pada tahun 2023, mengalami peningkatan 32 persen dalam jumlah pengunjung dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, meningkatnya popularitas juga membawa risiko, seperti yang terjadi pada bulan Agustus ketika sekelompok pencopet menargetkan pengunjung di tempat wisata populer, termasuk Guinness Storehouse. Menurut laporan DublinLive, pencopet tersebut sebagian besar menargetkan wanita yang bepergian dari daratan Eropa dengan paspor Uni Eropa.
PUTRI ANI | DAILY MAIL | GREEK CITY TIMES
Pilihan editor: Tips Menyimpan Uang Tunai saat Liburan di Luar Negeri Agar Terhindar dari Copet