Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keunikan Qutub Minar dengan Pilar Besi Berusia 1000 Tahun Tak Pernah Terkorosi

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Qutub Minar, Delhi, India. Unsplash.com/Akshat Jhingran
Qutub Minar, Delhi, India. Unsplash.com/Akshat Jhingran
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Qutub Minar monumen yang paling banyak dikunjungi di India, setelah Taj Mahal. Monunen ini menambah deretan destinasi wisata utama di Delhi, seperti, Benteng Merah, Gerbang India, Kuil Teratai, Jantar Mantar, Museum Nasional, Agrasen ki Baoli, dan Makam Humayun. Peningkatan fasilitas dan keajaiban bangunannya menjadi daya tarik tersendiri.

Qutub Minar dilengkapi dengan atraksi baru seperti pertunjukan sinar laser harian serta peningkatan standar pemeliharaan dan peningkatan fasilitas pengunjung. Misalnya tempat parkir yang luas, restoran di tempat, jalan-jalan bersejarah, serta akses kursi roda dan kamar mandi higienis. 

Selain itu, keunikan bangunan ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Saat mengunjungi Qutub Minar, wisatawan akan langsung melihat pilar besi megah setinggi 7,2 meter seberat enam ton dengan bagian atas dekoratif yang kemungkinan jauh lebih tua dari kompleks tersebut.

Kekuatan pilar Qutub Minar

Uniknya pilar tersebut masih terlihat sama sejak pertama kali ditempa. Bahkan mampu bertahan dari keterbatasan usia dan lingkungan, termasuk meningkatnya polusi di ibu kota dan suhu yang sangat panas. Pilar itu dibangun sejak abad ke-5. Biasanya struktur besi dan paduan besi bila terkena udara atau kelembapan, lama kelamaan akan mengalami oksidasi, sehingga menghasilkan lapisan karat kecuali jika dilindungi lapisan cat khusus seperti Menara Eiffel.

Seperti dikutip dari laman Times of India, menurut laporan pada tahun 1912 para ilmuwan di India dan luar negeri memulai penelitian untuk memastikan bagaimana pilar tersebut berhasil bertahan dari korosi.  Misteri ini terkuak pada tahun 2003 oleh para ahli di Institut Teknologi India (IIT) di Kanpur, yang mempublikasikan temuan mereka di jurnal Current Science.  

Para ahli mengungkapkan bahwa pilar tersebut, yang sebagian besar terdiri dari besi tempa, memiliki kandungan fosfor yang tinggi sekitar 1 persen dan kekurangan sulfur dan magnesium, tidak seperti besi modern. 

Pengrajin zaman dahulu menggunakan teknik yang dikenal sebagai 'pengelasan tempa', yang menjaga kandungan fosfor yang tinggi dengan memanaskan dan memalu besi. Teknik yang sudah jarang terlihat di masa kini. "Pendekatan yang tidak konvensional ini berkontribusi signifikan terhadap kekuatan abadi pilar tersebut," kata ahli arkeolog-metalurgi R. Balasubramaniam, penulis laporan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor lain yang memperkuat daya tahan pilar adalah lapisan tipis 'misawite', senyawa besi, oksigen, dan hidrogen, yang itemukan di permukaan pilar. Lapisan tersebut biasanya terbentuk secara katalitik oleh adanya fosfor tinggi dalam besi dan tidak adanya fosfor dalam kapur. 

Balasubramaniam menggambarkan pilar tersebut sebagai bukti nyata kehebatan metalurgi kuno India. Bukti kekuatan lainnya ditunjukkan sebuah insiden pada abad ke-18 ketika peluru meriam yang diarahkan ke pilar gagal merusaknya. Saat ini, pilar tersebut berdiri sebagai lambang lembaga ilmiah seperti Laboratorium Metalurgi Nasional dan Institut Logam India.

Asal usul pilar 

Menurut sebuah catatan, pilar besi berasal dari Kekaisaran Gupta, khususnya pada masa pemerintahan Chandragupta II, juga dikenal sebagai Vikramaditya, pada abad ke-4 dan ke-5. Pilar tersebut dibangun di Kuil Varaha di Gua Udayagiri, dekat Vidisha di Madhya Pradesh, sebagai monumen kemenangan yang didedikasikan untuk Dewa Wisnu. Dipercaya juga bahwa pilar tersebut pernah menopang patung Garuda, gunung elang dalam mitos Dewa Wisnu, di atasnya, meskipun detail ini telah memudar dari catatan sejarah. 

Selain itu, beberapa catatan sejarah memuji tokoh-tokoh terkenal seperti Raja Anangpal dari dinasti Tomar, dan penguasa Muslim seperti Iltutmish dan Qutbuddin Aibek, atas relokasinya di kompleks Qutb.

Menurut salah satu legenda, pilar ini juga disebut pilar harapan. Jika berdiri dengan punggung menghadap pilar dan melingkarkan tangan di sekelilingnya, dengan jari-jari saling bersentuhan, keinginan akan terkabul. Ini sebuah tradisi yang mengilhami pilar dengan makna spiritual melebihi nilai historisnya. Saat ini, Survei Akeologi India atau ASI memasang pagar di sekeliling pilar sebagai upaya konservasi dan meminimalkan dampak terhadap manusia.

Pilihan editor: 6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

20 menit lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

Berbeda dengan wilayah metropolitan Jaipur yang lebih luas, Walled City adalah bagian bersejarah dan berbeda yang menonjol


Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

9 jam lalu

Honor Pad X8a. Foto :
Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

Honor Pad X8a memiliki layar FHD 90 Hz 11 inci dengan resolusi 1200x1920 piksel yang memberikan visual tajam. Resmi rilis di India.


Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

11 jam lalu

Kota Seoul, Korea Selatan, 19 April 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

Pemerintah Korea Selatan ingin menyaingi Hollywood dengan mendirikan pusat industri hiburan


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

14 jam lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

20 jam lalu

Sheikh Hasina. REUTERS/Damir Sagolj
Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh


Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

1 hari lalu

Moldova. eufordigital.eu
Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

Moldova mungkin negara yang asing jarang terdengar. Padahal negara ini menyimpan banyak hal menarik untuk dijelajahi.


Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan kekasih melakukan selfie. couponraja.in
Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

Tren selfie menyimpan kenangan dari setiap perjalanan, namun lebih penting menjaga keselamatan diri dan tempat yang dikunjungi.


Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

1 hari lalu

Villa Treville, Positano, Italia. Instagram.com/@villatrevilla
Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

Pemerintah Italia berencana menerapkan biaya tambahan untuk wisatawan yang menginap di destinasi populer


Nikmati Suasana Istana Gyeongbokgung Malam Hari pada 9 September

1 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Nikmati Suasana Istana Gyeongbokgung Malam Hari pada 9 September

Istana Gyeongbokgung akan kembali dibuka malam hari mulai 9 September hingga 27 Oktober 2024


Traveling ke India, Jangan Lewatkan 6 Festival yang Digelar Bulan September

2 hari lalu

Festival Ladakh. (utsav.gov.in)
Traveling ke India, Jangan Lewatkan 6 Festival yang Digelar Bulan September

Festival di India selama bulan September 2024 menampilkan budaya suatu daerah, mempromosikan pariwisata hingga memberi penghormatan kepada dewa agama