Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari ini 49 Tahun Lalu Tugu Monas Dibuka untuk Umum

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Pengunjung melihat video mapping di Tugu Monas, Jakarta, Minggu 20 Agustus 2023. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Monas Week yang menampilkan video mapping di Tugu Monas dan air mancur menari di sisi selatan Monas dalam rangka merayakan HUT ke-78 RI. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pengunjung melihat video mapping di Tugu Monas, Jakarta, Minggu 20 Agustus 2023. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Monas Week yang menampilkan video mapping di Tugu Monas dan air mancur menari di sisi selatan Monas dalam rangka merayakan HUT ke-78 RI. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -– Ikon DKI Jakarta, Monumen Nasional atau Tugu Monas adalah kebanggan bangsa Indonesia dan telah menjadi tempat wisata sekaligus tempat edukasi yang menarik bagi masyarakat Indonesia, baik dari warga lokal maupun dari luar Jakarta.

Tugu Monas dibangun pertama kali dengan tujuan untuk mengenang dan mengabadikan kebesaran perjuangan bangsa Indonesia yang dikenal dengan Revolusi 17 Agustus 1945. Monas juga dibangun sebagai wahana untuk membangkitkan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

Mengutip dari badansertifikasikadindkijakarta.or.id, ikon kota Jakarta ini mulai dibangun pada Agustus 1959. Tugu Monas secara keseluruhan dirancang oleh para arsitek Tanah Air, yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Ir. Soekarno dan dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975.

Ide awal pembangunan ikon kota Jakarta ini muncul setelah sembilan tahun kemerdekaan diproklamirkan. Sebelum dimulai pembangunan, dibentuklah Panitia Tugu Nasional yang bertanggungjawab mengusahakan berdirinya Tugu Monas tersebut. Panitia ini nantinya bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dalam pembangunan Monas, termasuk mengumpulkan biaya pembangunan yang dikumpulkan dari swadaya masyarakat Indonesia.

Setelah panitia tersebut berhasil dibentuk, kemudian dibentuklah panitian pembangunan Monas yang dinamakan Tim Yuri yang diketuai oleh Presiden Ir. Soekarno. Melalui tim yuri, digelarlah sayembara sebanyak dua kali. Sayembara pertama diadakan pada 17 Februari 1955 dan sayembara kedua pada 10 Mei 1960. Melalui sayembara tersebut, terselip harapan dapat menghasilkan karya budaya yang setinggi-tingginya dan menggambarkan kalbu serta melambangkan keluhuran budaya Indonesia.

Pesan harapan terhadap pembangunan Monas tersebut dijadikan sebagai kriteria penilaian yang kemudia dirinci menjadi lima kriteria. Hal tersebut meliputi Nasional, menggambarkan dinamika dan berisi kepribadian Indonesia serta mencerminkan cita-cita bangsa, melambangkan dan menggambarkan “api yang berkobar” di dalam dada bangsa Indonesia, menggambarkan hal yang sebenarnya bergerak meski tersusun dari benda mati, dan tugu harus dibangun dari benda-benda yang tidak cepat berubah dan tahan berabad-abad.

Melalui kedua sayembara yang diselenggarakan tersebut, tidak ada rancangan yang memenuhi seluruh kriteria yang ditetapkan panitia. Pada akhirnya, Presiden Ir. Soekarno menunjuk beberapa arsitek kenamaan Indonesia pada masa itu, yaitu Soedarsono dan Ir. F Silaban untuk menggambar rencana tugu Monas. Setelahnya, kedua arsitek tersebut merancang gambar rencana tugu Monas, kemudia Ir. Soekarno memilih gambar yang dibuat oleh Soedarsono.

Falsafah Desain Monas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soedarsono menyampaikan landasan pemikiran dalam rancangan yang dibuatnya tersebut. Hal tersebut berupa kriteria Nasional. Soedarsono mengambil beberapa unsur ketika Proklamasi Kemerdekaan RI yang mewujudkan revolusi nasional lalu menerapkannya dalam rancangannya. Gambar tugu Monas karya Soedarsono menerapkan kriteria Nasional yang terlihat pada dimensi arsitekturnya berupa angka 17, 8, dan 45 sebagai angka bersejarah bangsa Indonesia.

Bentuk tugu Monas yang menjulang tinggi pun mengandung falsafah “Lingga dan Yoni” yang menyerupai “Alu” sebagai “Lingga” dan bentuk wadah (cawan-red) berupa ruangan menyerupai “Lumpang” sebagai “Yoni”. Lingga dan Yoni adalah simbol dari Alu dan Lumpang, dua alat penting yang dimiliki oleh keluarga Indonesia, khususnya masyarakat perdesaan. Lalu, Lingga dan Yoni adalah simbol dari zaman dahulu yang menggambarkan kehidupan abadi, yaitu unsur positif (lingga) dan unsur negatif (yoni) seperti adanya siang dan malam, laki-laki dan perempuan, baik dan buruk, merupakan keabadian dunia.

Lalu, bentuk garis-garis dalam rancangan Monas memiliki arti sebagai perwujudan garis-garis yang bergerak tidak monoton merata, naik melengkung, melompat, merata, dan naik menjulang tinggi, yang pada akhirnya menggelombang di atas api yang menyala.

Badan Tugu Monas menjulang tinggi dengan lidah api di puncaknya yang melambangkan dan menggambarkan semangat yang berkobar dan tidak kunjung padam dalam dada bangsa Indonesia.

KADIN JAKARTA
Pilihan editor: Jumlah Pengunjung Puncak Tugu Monas Dibatasi 200 Orang Per Jam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kualitas Udara Jakarta Siang Ini Tidak Sehat, IQAir: Hindari Aktivitas Luar Ruangan

3 hari lalu

Seorang wanita melintas dengan latar belakang Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Januarta 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kualitas Udara Jakarta Siang Ini Tidak Sehat, IQAir: Hindari Aktivitas Luar Ruangan

Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11,3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.


Pramono Anung-Rano Karno Maraton Temui Eks Gubernur Jakarta

4 hari lalu

Bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jakarta Pramono Anung (kiri) dan Rano Karno, saat bersilaturahmi bersama Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo di Museum M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, 3 September 2024. Rano mengatakan bakal bertemu dengan para mantan Gubernur DKI Jakarta demi kesinambungan pembangunan ke arah yang lebih baik. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pramono Anung-Rano Karno Maraton Temui Eks Gubernur Jakarta

Pramono Anung-Rano Karno menilai, Jakarta harus dibangun berkesinambungan bukan terpisah dengan pembangunan sebelumnya.


Jakarta Peringkat Kedua Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini

5 hari lalu

Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta Peringkat Kedua Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini

Konsentrasi PM2.5 di Jakarta pagi ini 13.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.


BMKG: Jakarta Berawan Sepanjang Hari dengan Suhu Maksimal 35 Derajat

5 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG: Jakarta Berawan Sepanjang Hari dengan Suhu Maksimal 35 Derajat

Pada Senin siang, seluruh wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah berawan dengan suhu rata-rata maksimal 29-35 derajat celsius.


Profil Pramono Anung, Seskab Jokowi yang Akan Maju Cagub Jakarta 2024

10 hari lalu

Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat ditemui di kediamannya di Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu, 28 Agustus 2024. Dia akan mendaftarkan diri sebagai calon gubernur ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Profil Pramono Anung, Seskab Jokowi yang Akan Maju Cagub Jakarta 2024

Pramono Anung dipastikan akan diusung PDIP sebagai calon gubernur DKI Jakarta dan dipasangkan dengan Rano Karno. Ini profilnya.


Jakarta Diprakirakan Cerah Berawan Sepanjang Hari

10 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Jakarta Diprakirakan Cerah Berawan Sepanjang Hari

Pada Rabu pagi wilayah DKI Jakarta diprediksi akan cerah berawan, kecuali Jakarta Barat yang akan berawan.


BMKG Prediksi Jakarta Berawan Tebal Siang Hari, Hujan di Jaksel Sore

11 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prediksi Jakarta Berawan Tebal Siang Hari, Hujan di Jaksel Sore

Seluruh wilayah lainnya di Jakarta memiliki cuaca berawan tebal pada Selasa sore.


Sebagian Jakarta Diperkirakan Berawan pada Minggu Pagi

14 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Sebagian Jakarta Diperkirakan Berawan pada Minggu Pagi

Pada siang hari seluruh wilayah DKI Jakarta akan cerah berawan.


MK Tolak Ubah Syarat Batas Usia Calon Kepala Daerah, Kaesang Tak Bisa Maju Pilkada 2024

18 hari lalu

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bermain basket sebelum pemberian rekomendasi rekomendasi untuk 14 bakal calon kepala daerah pada Pilkada 2024 di BrickHouse, Kalibata Utara, Jakarta Selatan pada Kamis, 8 Agustus 2024. Dewan Pimpinan Pusat PSI atau DPP PSI memberikan rekomendasi untuk 14 bakal calon kepala daerah pada Pilkada 2024.  TEMPO/Ilham Balindra
MK Tolak Ubah Syarat Batas Usia Calon Kepala Daerah, Kaesang Tak Bisa Maju Pilkada 2024

Putusan MK ini menutup kesempatan Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep untuk maju dalam Pilkada 2024


Cara Cek NIK KTP Dipakai Dukungan Calon Independen di Pilkada 2024

22 hari lalu

Ilustrasi KTP. Shutterstock
Cara Cek NIK KTP Dipakai Dukungan Calon Independen di Pilkada 2024

Masyarakat perlu mengecek apakah NIK KTP-nya dicatut secara sepihak atau tidak untuk mendukung bakal calon independen di Pilkada 2024.