Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat dari Dekat Oryx, Satwa Nasional Uni Emirat Arab yang Hidup di Gurun Pasir Dubai

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Sekumpulan oryx di Dubai Desert Conservation Reserve atau DDCR, Maret 2024. TEMPO/Mila Novita
Sekumpulan oryx di Dubai Desert Conservation Reserve atau DDCR, Maret 2024. TEMPO/Mila Novita
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Melipir jauh dari pusat kota Dubai yang berisi gedung-gedung megah, ada gurun pasir luas dengan sejarah dan keindahan yang unik. Di gurun ini, wisatawan bisa merasakan pengalaman berbeda. Salah satunya melihat oryx, hewan nasional Uni Emirat Arab yang sempat nyaris punah.

Dalam perjalanan ke Dubai Maret lalu, Tempo.co dan empat jurnalis Indonesia yang diundang Department of Economy and Tourism (DET) of Dubai mengunjungi gurun ini. Nikki, pemandu dari Patinum Heritage, salah satu operator tur di gurun pasir Dubai, mengajak kami naik Land Rover klasik dengan bak terbuka membelah gurun di pagi hari dan singgah di tempat hidup oryx. 

Nikki menjelaskan bahwa gurun pasir ini merupakan bagian dari Dubai Desert Conservation Reserve atau DDCR, cagar alam dengan luas total 225 kilometer persegi. DDCR merupakan bagian dari Rub al-Khali atau Empty Quarter, gurun pasir terbesar di dunia yang luasnya mencapai 650.000 kilometer persegi yang berada di Arab Saudi, Oman, Yaman, dan Uni Emirat Arab. 

Hampir Punah 

Oryx mirip dengan rusa, tetapi tanduknya lurus dan lancip. Di gurun ini, oryx hidup di area khusus yang dipagari dengan kawat. Sangat luas. Beda dengan tempat lain padang pasir ini yang ditumbuhi rumput pada musim ini, kandang oryx ini bersih. Ini karena oryx memakan rumput-rumput yang tumbuh di sana. 

Pada 1970-an, kata Nikki, oryx hampir punah dan hanya beberapa yang tersisa di alam liar. Menyadari bahaya yang mengancam, pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) pun mengirim oryx ke Phoenix di Arizona, Amerika Serikat, untuk dikembangbiakkan. 

"Setelah 10 tahun, program breeding ini sukses. Lalu mereka membawanya pulang ke sini dan memperkenalkannya kembali ke alam liar," kata Nikki, yang menghentikan Land Rover-nya tepat di samping kandang luas oryx. 

Tak semuanya di lepaskan di alam liar. Sebagian lagi berada di tempat yang dilindungi untuk memastikan mereka bebas dari ancaman. Di konservasi, mereka bisa hidup 15-20 tahun, sedangkan di alam liar rata-rata hanya bisa bertahan 5-10 tahun. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau di alam liar, mereka akan bertemu banyak predator. Dan predator utamanya adalah manusia. Dulu, manusia memburunya untuk dimakan. Tapi sekarang, berburu binatang apa pun di UEA termasuk aktivitas ilegal," Nikki menjelaskan. 
Oryx juga menjadi binatang nasional beberapa negara Arab, seperti Qatar, Bahrain, Yordania, dan Oman. 

Populasi di Gurun Dikontrol

Meski dilindungi, populasi mereka kini Dubai Desert Conservation Reserve kini dikontrol. Alasannya, jika terlalu banyak, mereka bisa terancam kekurangan makanan di gurun. Itu sebabnya, sebagian oryx dilepaskan di alam liar. Saat ini populasi oryx di DDCR sekitar 850 ekor. Untuk mengontrol populasi, oryx jantan dan betina dipisahkan dalam kandang yang berbeda. 

Nikki juga menjelaskan perbedaan antara oryx jantan dan betina. "Oryx jantan tanduknya panjang dan tebal, sementara yang betina lebih pendek dan tipis. Jarak antara kedua tanduknya juga lebih lebar," kata Nikki. 

Oryx adalah nama umum hewan ini. Di Arab, hewan ini disebut dengan al maha yang berarti "mata cantik". Oryx memang memiliki mata yang indah berwarna hitam seperti memakai sunglasses

Pilihan Editor: Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

2 hari lalu

Biro Komite Pelaksanaan Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut dari Rakyat Palestina (CEIRPP) melakukan kunjungan ke Jakarta, Indonesia pada 3 - 5 Juli 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

Perwakilan Tetap Palestina untuk PBB mengatakan Palestina ingin menduduki berbagai posisi kepemimpinan di PBB, menyusul resolusi yang memberinya hak-hak istimewa.


PT Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah

3 hari lalu

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melakukan penandatanganan saat acara Peresmian Kantor Cabang PT Pertamina EP (PIEP) di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa 2 Juli 2024.
PT Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah

Kantor cabang di Dubai bisa menjadi kendaraan PIEP untuk ekspansi dan menciptakan peluang penambahan blok baru di Timur Tengah.


Kemenag Buka Seleksi Imam Masjid ke Uni Emirat Arab, Cek Syaratnya

4 hari lalu

ILustrasi Berdoa di Masjid. shutterstock.com
Kemenag Buka Seleksi Imam Masjid ke Uni Emirat Arab, Cek Syaratnya

Kemenag membuka kesempatan bagi masyarakat muslim di seluruh Indonesia untuk ikut dalam seleksi calon imam masjid di Uni Emirat Arab.


Viral Video Tamu Hotel Mewah di Dubai Menjemur Pakaian di Balkon

7 hari lalu

Ilustrasi hotel terbesar di dunia. Foto: Canva
Viral Video Tamu Hotel Mewah di Dubai Menjemur Pakaian di Balkon

Viral video seorang ibu sedang menjemur beberapa potong pakaian di balkon hotel The Palm Atlantis di Dubai. Ada yang memuji, ada pula yang mengkritik


Uni Emirat Arab Imbau Khatib Batasi Waktu Khutbah Jumat Selama Musim Panas

8 hari lalu

Ilustrasi khotbah salat Jumat. TEMPO/Imam Sukamto
Uni Emirat Arab Imbau Khatib Batasi Waktu Khutbah Jumat Selama Musim Panas

Pemerintah UEA memberi arahan agar membatasi khutbah Jumat supaya tidak melebihi 10 menit karena suhu musim panas yang terik.


Menikmati Alam Tanpa Batas dengan Teknologi Imersif di Arte Museum Dubai

9 hari lalu

Visualisasi imersif di ruang Flower Camellia di Arte Museum Dubai. TEMPO/Mila Novita
Menikmati Alam Tanpa Batas dengan Teknologi Imersif di Arte Museum Dubai

Arte Museum Dubai memungkinkan pengunjung merasakan alam tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu dalam beragam tema ruang imersif


2 Anggota Polri Raih Prestasi Akademik di Rochester Institute of Technology Dubai, Polri Beri Pin Emas

18 hari lalu

Dua anggota Polri yang karya ilmiahnya diterbitkan oleh Rochester Institute of Technology Dubai. Polri
2 Anggota Polri Raih Prestasi Akademik di Rochester Institute of Technology Dubai, Polri Beri Pin Emas

2 anggota Polri berprestasi akademik saat pendidikan di UEA Karya Ilmiah mereka satu-satunya yang diterbitkan Rochester Institute of Technology Dubai.


Furnitur Indonesia Catatkan Transaksi Rp 99,46 Miliar di Pameran INDEX Dubai 2024

23 hari lalu

Pameran furnitur. TEMPO/Seto Wardhana
Furnitur Indonesia Catatkan Transaksi Rp 99,46 Miliar di Pameran INDEX Dubai 2024

Furnitur Indonesia catat transaksi sebesar US$ 6,11 juta atau senilai Rp 99,46 miliar selama tiga hari pameran internasional INDEX 2024. Naik 454 persen dari tahun lalu.


7 Negara Arab yang Bisa Mengalahkan Kekuatan Militer Israel

26 hari lalu

Seorang wanita mencoba senjata saat mengunjungi acara  World Defense Show di Riyadh, Arab Saudi, 7 Maret 2022. REUTERS/Ahmed Yosri
7 Negara Arab yang Bisa Mengalahkan Kekuatan Militer Israel

Ada beberapa negara Arab juga memiliki potensi untuk mengalahkan kekuatan militer Israel


Bandara Internasional Dubai Bandara Tersibuk di Dunia Juni 2024, Berikut Profilnya

32 hari lalu

Bandara Internasional Dubai [PRESSTV.COM]
Bandara Internasional Dubai Bandara Tersibuk di Dunia Juni 2024, Berikut Profilnya

Ini dia profil dan sejarah perkembangan Bandara tersibuk dunia, Bandara Internasional Dubai sejak 1950an hingga sekarang