Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sherpa Sebut Tak Ada Lagi Pemandu Pendakian Gunung Everest 10 Tahun Mendatang, Kenapa?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala
Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mencapai puncak Gunung Everest jadi obesesi para pendaki di seluruh dunia. Namun, pendakian ini sangat berbahaya sehingga butuh bantuan Sherpa, masyarakat adat yang menjadi mayoritas pemandu pendakian Everest.

Tugas mereka adalah melakukan apa saja untuk membantu para pendaki mencapai puncak tertinggi dunia itu dengan selamat, termasuk membawa barang-barang berat berisi perbekalan dan membantu orang-orang melewati bagian gunung yang paling berbahaya, seperti Air Terjun Es Khumbu yang terkenal. 

Namun, sejumlah Sherpa meramalkan dominasi orang-orang di gunung sebagai pemandu pendakian akan segera berakhir. "Tidak akan ada satu pun Sherpa yang tersisa di gunung itu dalam 10 tahun," kata Phurba Wangchhu Sherpa, seorang pemandu berusia 48 tahun yang telah mencapai puncak Everest lebih dari belasan kali, seperti dilansir dari Insider. 

Kelebihan Sherpa 

Pada 2017, akademisi di Universitas Cambridge menerbitkan penelitian yang menunjukkan bahwa selama ribuan tahun, Sherpa telah berevolusi secara genetik untuk menggunakan oksigen lebih efisien dan menghemat energi otot dibandingkan dengan orang yang tinggal di dataran rendah. Tubuh mereka, hingga tingkat sel, telah disesuaikan untuk pegunungan. 

Meskipun luar biasa, Sherpa tidak kebal terhadap banyak bahaya di Everest, termasuk longsoran salju yang tidak terduga, celah-celah tersembunyi, serta jatuhnya es dan batu. Menurut Database Himalaya, lebih dari 330 orang tewas di gunung tersebut sejak awal tahun 1900-an, 107 di antaranya adalah Sherpa.

“Banyak Sherpa menakjubkan yang kehilangan nyawa mereka di sini setiap tahun,” kata Phurba. “Banyak teman saya yang kehilangan nyawa.”

Pada 2023, tiga Sherpa meninggal setelah terkubur di air terjun es. "Mereka memiliki anak yang perlu diberi makan dan memimpikan keluarga mereka, tetapi semuanya hancur pada saat itu," kata mantan pemandu pendakian Dawa Geljen Sherpa. 

Berapa bayaran Sherpa?

Sherpa di Everest menghadapi banyak risiko dengan imbalan yang semakin sedikit. Padahal, salah satu daya tarik jadi pemandu adalah uang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemandu gunung yang disertifikasi oleh Federasi Internasional Asosiasi Pemandu Gunung memperoleh penghasilan antara $4.000 (Rp65 juta) dan $10.000 (Rp153 juta) per pendakian, bergantung pada tingkat pengalaman mereka, tip dari pendaki, dan bonus jika puncak berhasil. 

Namun karena waktu optimal untuk mendaki Everest sangat sempit, hanya antara Maret dan Mei, pemandu biasanya hanya dapat melakukan satu ekspedisi, yang biasanya memakan waktu dua bulan, dalam setahun. Ini berarti mereka harus menambah penghasilan dengan pekerjaan sampingan lainnya, seperti bertani dan mengajar.

Mereka juga harus membeli alat pendakian sendiri yang harganya bisa mencapai $7000 atau sekitar 114 juta setiap beberapa tahun. 

Jadi, beban finansial ini terlalu berat bagi para Sherpa. “Pendapatan dari mendaki gunung tidak cukup bagi kami,” kata Phurba.

Jadi, beberapa Sherpa mencari pekerjaan di tempat lain meskipun permintaan pendakian Gunung Everest tetap tinggi. Banyak Sherpa yang memilih pekerjaan lain seperti konstruksi, transportasi, dan manufaktur di negara dengan perekonomian yang sedang berkembang ini. Pekerjaan itu tidak mengharuskan mereka mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan gaji.

INSIDER | NPR

Pilihan Editor: 4 Fakta Menarik Sherpa, Suku Terkuat Pemandu Pendaki Gunung Everest

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Mendaki Gunung Bersama Rombongan, Penting untuk Pemula

2 hari lalu

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Tips Mendaki Gunung Bersama Rombongan, Penting untuk Pemula

Mendaki gunung biasanya dilakukan berkelompok, baik dengan teman sesama pecinta alam atau bersama orang baru dalam open trip.


Profil Pura Besakih, Pura Pasar Agung di Lereng Gunung Agung

11 hari lalu

Umat Hindu melakukan ritual penyucian hewan kurban dalam rangkaian pujawali atau upacara persembahyangan di Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir, Karangasem, Bali, Selasa 19 Oktober 2021. Upacara persembahyangan di pura tersebut digelar pada 20-31 Oktober 2021 dan dibuka untuk masyarakat umum dengan menerapkan protokol kesehatan setelah sempat dilaksanakan secara terbatas hanya diikuti oleh pengurus pura pada tahun 2017 hingga 2020 akibat erupsi Gunung Agung dan pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Profil Pura Besakih, Pura Pasar Agung di Lereng Gunung Agung

Pura Pasar Agung atau Pura Besakih terletak di lereng Gunung Agung, pada ketinggian 1.600 mdpl.


Ada Rangkaian Upacara Keagamaan, Wisata Pendakian Gunung Agung Ditutup 2 Bulan

11 hari lalu

Wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021 di Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali, Jumat 1 Januari 2020. Kawasan wisata alam dengan pemandangan Gunung Agung, Gunung Batur dan Gunung Abang tersebut menjadi salah satu lokasi di Pulau Dewata yang dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ada Rangkaian Upacara Keagamaan, Wisata Pendakian Gunung Agung Ditutup 2 Bulan

Wisata pendakian di Gunung Agung ditutup untuk menghormati upacara keagamaan.


Jalur Pendakian Terpanjang di Korea Mulai Dibuka

20 hari lalu

Gunung Seoraksan, Gangwon, Korea Selatan. Unsplash.com/Na Inho
Jalur Pendakian Terpanjang di Korea Mulai Dibuka

Jalur sepanjang 4.500 kilometer mengelilingi garis pantai Korea hingga wilayah perbatasan dalam Zona Demiliterisasi


Pendaki Nyaris Ditelan Material Erupsi Gunung Dukono, PVMBG Beri Peringatan

57 hari lalu

Detik-detik belasan pendaki gunung api Dukono berlarian, saat gunung  tersebut erupsi di Kabupaten Halmahera. Foto : X
Pendaki Nyaris Ditelan Material Erupsi Gunung Dukono, PVMBG Beri Peringatan

Dalam bulan ini Gunung Dukono sudah ribuan kali meletus.


5 Sherpa Nepal Pemegang Rekor Unik Mendaki 14 Gunung Tertinggi di Dunia

16 Agustus 2024

5 Sherpa Nepal Pemegang Rekor Unik Mendaki 14 Gunung Tertinggi di Dunia

Di balik keberhasilan para pendaki tersohor, kerap ada jasa Sherpa. Suku Sherpa sangat dihormati sebagai pendaki gunung ulung dan ahli.


Mengenal Teknik Pendakian Ultralight, Menikmati Alam Bebas dengan Alat yang Lebih Ringan

13 Agustus 2024

Pendaki berjalan melalui gerbang jalur yang baru dibangun dalam serangkaian uji coba pembatasan wisatawan pada hari pertama musim pendakian di Jalur Fujiyoshidaguchi (Rute Yoshida) di Fujiyoshida, Prefektur Yamanashi, Jepang 1 Juli 2024. REUTERS/Issei Kato
Mengenal Teknik Pendakian Ultralight, Menikmati Alam Bebas dengan Alat yang Lebih Ringan

Ultralight adalah teknik pendakian dengan cara mengurangi berat alat dan perlengkapan saat mendaki gunung.


Gunung Fuji Buka Musim Pendakian, Tiga Pendaki Tewas dalam Dua Hari

15 Juli 2024

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Gunung Fuji Buka Musim Pendakian, Tiga Pendaki Tewas dalam Dua Hari

Cuaca buruk di dekat puncak Gunung Fuji menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap insiden ini.


Kamp Tertinggi Gunung Everest Penuh dengan Sampah Beku, 11 Ton Sudah Dibawa Turun

11 Juli 2024

Ilustrasi Gunung Everest (REUTERS)
Kamp Tertinggi Gunung Everest Penuh dengan Sampah Beku, 11 Ton Sudah Dibawa Turun

Pembersihan Gunung Everest pada musim pendakian terakhir membawa limbah sebanyak 11 ton sampah bersama dengan empat mayat dan satu kerangka.


Berebut Spot Foto Terbaik di Gunung Everest, Dua Wisatawan Berkelahi

3 Juli 2024

Gunung Everest, Himalaya (Pixabay)
Berebut Spot Foto Terbaik di Gunung Everest, Dua Wisatawan Berkelahi

Dua pasangan tersebut berdebat mengenai tempat terbaik untuk berfoto di Gunung Everest, pertengkaran meningkat dari verbal menjadi perkelahian.