Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Kami Rita, pendaki yang pecahkan rekor dunia mencapai puncak Gunung Everest sebanyak 29 kali (Instagram/@kamiritasherpa)
Kami Rita, pendaki yang pecahkan rekor dunia mencapai puncak Gunung Everest sebanyak 29 kali (Instagram/@kamiritasherpa)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Puncak Everest terkenal sulit ditaklukkan. Selain karena tingginya yang mencapai 8.849 meter di atas permukaan laut, tercatat sebagai yang tertinggi di duina, medan gunung ini juga berat. Namun, seorang pria bernama Kami Rita mencapai puncak ini untuk ke-29 kalinya. 

Ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Pemandu pendakian ini tercatat berhasil memecahkan rekornya sendiri, menurut penyelenggara ekspedisi. Pria yang dijuluki Everest Men ini menaklukkan puncak Everest bawah bimbingan Mingma Sherpa dari Seven Summits Treks pada Ahad pagi, 12 Mei 2024. 

Kami Rita membagikan pencapaiannya di Instagram dari base camp, mengungkapkan kegembiraan karena dia telah melakukannya sekali lagi. Dia terlihat berfoto di puncak mengenakan jaket tebal dengan alis dan rambut tertutup es. 

"Saat memulai perjalanan puncak bersejarah lainnya untuk menaklukkan puncak tertinggi di dunia, saya mendapati diri saya dihadapkan pada tantangan alam yang tidak dapat diprediksi. Meskipun kondisi cuaca buruk, tim kami terus maju dengan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan," tulis dia di keterangan Instagramnya. 

Pencapaian ini terjadi di tengah persaingan persahabatan yang sedang berlangsung antara Kami Rita dan sesama pemandu Sherpa, Pasang Dawa, untuk mendapatkan gelar bergengsi pendakian terbanyak di Gunung Everest. Dawa tercatat sudah berhasil mencapai 27 puncak.

Karier Kami Rita

Kami Rita, yang kini berusia 54 tahun, tumbuh dalam komunitas sherpa di kaki bukit Everest. Lahir pada tanggal 17 Januari 1970 di desa Thame di Solukhumbu, Nepal, ia mengembangkan hasrat yang mendalam untuk mendaki sejak usia muda dan telah mendaki gunung selama lebih dari dua dekade. Dia memulai kariernya sebagai porter sebelum beralih menjadi pemandu pendakian. Ia menyelesaikan pendakian pertamanya ke Everest pada 1994, pada usia 24 tahun.

Menurut Guinness Book of World Records, Kami Rita telah mendaki Everest hampir setiap tahun sejak pendakian pertamanya. Dia memulai ekspedisi Musim Semi Everest dari Kathmandu, menemani tim yang terdiri dari sekitar 28 pendaki. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seven Summit Treks, tempat Kami Rita bekerja, mengucapkan selamat kepadanya atas keberhasilan pendakian kali ini melaui media sosial. “Selamat kepada Kami Rita Sherpa, pemandu senior di Seven Summit Treks atas keberhasilan pendakian Gunung Everest ke-29 pagi ini pukul 07.25. Pendakian ini membuat Kami Rita mendapat gelar 'Pendakian Gunung Everest Paling Berhasil oleh Seorang Individu.'"

Nepal Keluarkan Izin Pendakian

Gunung Everest bersiap menyambut ratusan pendaki yang memimpikan menaklukkan puncak tertinggi dunia itu. Pihak berwenang Nepal telah memberikan izin kepada para pendaki asing akan akan siap mendaki beberapa pekan lagi saat musim semi.

Meski pendakian ini begitu menarik bagi pendaki, Everest tetap menjadi tantangan berat. Pada musim pendakian lalu, lebih dari 600 pendaki berhasil mencapai puncak, namun ada 18 nyawa hilang di lereng gunung. Musim pendakian tahun lalu tercatat sebagai salah satu yang terberat sepanjang sejarah. 

Itu sebabnya, sebelum para pendaki memulai perjalanan ke Everest, mereka diingatkan pentingnya persiapan, rasa hormat, dan kerendahan hati dalam menghadapi keagungan alam.

TIMES OF INDIA | HINDUSTAN TIMES

Pilihan Editor: Tibet Beri Izin Orang Asing Mendaki Cho Oyu - Shishapangma, Gunung Tertinggi Keenam di Dunia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan puing-puing pesawat Saurya Airlines yang terbakar setelah tergelincir dari landasan saat lepas landas di Bandara Internasional Tribhuvan, di Kathmandu, Nepal, 24 Juli 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

Sebanyak 18 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Saurya Airlines di Ibu Kota Nepal, dengan sang poilot menjadi satu-satunya korban selamat


Tim Penyelamat Temukan 11 Jenazah Korban Tanah Longsor di Nepal

10 hari lalu

Anggota tim penyelamat mencari bus penumpang yang jatuh ke Sungai Trishuli setelah tanah longsor di daerah Simaltal di distrik Chitwan, Nepal 12 Juli 2024. REUTERS
Tim Penyelamat Temukan 11 Jenazah Korban Tanah Longsor di Nepal

Temuan 11 mayat itu berasal dari dua bus yang hanyut akibat tanah longsor pada Jumat pekan lalu.


Kamp Tertinggi Gunung Everest Penuh dengan Sampah Beku, 11 Ton Sudah Dibawa Turun

16 hari lalu

Ilustrasi Gunung Everest (REUTERS)
Kamp Tertinggi Gunung Everest Penuh dengan Sampah Beku, 11 Ton Sudah Dibawa Turun

Pembersihan Gunung Everest pada musim pendakian terakhir membawa limbah sebanyak 11 ton sampah bersama dengan empat mayat dan satu kerangka.


Tips Memilih Open Trip untuk Mendaki Gunung agar Tak Kecewa

18 hari lalu

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Aris Andrianto
Tips Memilih Open Trip untuk Mendaki Gunung agar Tak Kecewa

Open trip biasanya sudah termasuk semua keperluan mendaki gunung, mulai dari transportasi, makan, sampai dengan perizinan jika diperlukan.


Berebut Spot Foto Terbaik di Gunung Everest, Dua Wisatawan Berkelahi

24 hari lalu

Gunung Everest, Himalaya (Pixabay)
Berebut Spot Foto Terbaik di Gunung Everest, Dua Wisatawan Berkelahi

Dua pasangan tersebut berdebat mengenai tempat terbaik untuk berfoto di Gunung Everest, pertengkaran meningkat dari verbal menjadi perkelahian.


Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

25 hari lalu

Pengunjung berjalan di samping gerbang jalur yang baru dibangun dalam serangkaian uji coba pembatasan wisatawan pada hari pertama musim pendakian di Jalur Fujiyoshidaguchi, Rute Yoshida, di Fujiyoshida, Prefektur Yamanashi, Jepang 1 Juli 2024. REUTERS/Issei Kato
Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

Pembatasan Gunung Fuji dilakukan setelah tanda-tanda overtourism seperti banyak keluhan sampah, polusi, dan jalur yang sangat padat.


Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

27 hari lalu

Gunung Halla, Korea Selatan (Pixabay)
Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

Ada tren makan dan memotret mi instan di gunung tertinggi di Korea, mengakibatkan penumpukan 100 liter hingga 120 liter kuah kaldu per hari.


Musim Pendakian Belum Mulai, Empat Mayat Ditemukan di Gunung Fuji

29 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Musim Pendakian Belum Mulai, Empat Mayat Ditemukan di Gunung Fuji

Di luar musim pendakian musim panas, Gunung Fuji mengalami embusan angin kencang dan badai salju yang berisiko bagi pendaki.


Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis

38 hari lalu

Anggota komunitas LGBTQ+ bereaksi ketika mereka tiba menghadiri disetujuinya RUU kesetaraan pernikahan dalam pembacaan kedua dan ketiga oleh Senat, yang secara efektif menjadikan Thailand melegalkan pernikahan sesama jenis, di Bangkok, Thailand, 18 Juni 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis

Senat Thailand mendukung RUU kesetaraan pernikahan dengan suara 130 berbanding empat.


Biaya Evakuasi Jenazah dari Gunung Everest sampai Miliaran

52 hari lalu

Foto ini diambil pada 22 Mei 2019 dan dirilis oleh pendaki Nirmal Purja menunjukkan lalu lintas padat para pendaki gunung yang berdiri untuk mencapai puncak Everest.[CNN]
Biaya Evakuasi Jenazah dari Gunung Everest sampai Miliaran

Berdasarkan catatan, hampir 330 orang telah kehilangan nyawa di Gunung Everest sejak 1920-an. Banyak jenazah dibiarkan membeku di sana.