TEMPO.CO, Magelang - Kedatangan 32 biksu dari Thailand ke Indonesia dengan berjalan kaki menyedot perhatian masyarakat. Kehadiran para biksu yang sedang melakukan ritual Thudong itu disambut meriah masyarakat Magelang pada Rabu, 31 Mei 2023.
Perjalanan biksu atau bhante tersebut juga tak lepas dari berbagai rintangan dan kesulitan. Terlebih, jarak tempuhnya juga sangat panjang.
Seorang biksu dari Thailand, Wicay menceritakan dirinya mengganti sandal setiap dua atau tiga hari sekali pada setiap perjalanan. "Harus berganti sandal karena perjalanannya jauh dan cukup cepat, kira-kira 7 hingga 9 kilometer per jamnya," kata Wicay kepada Tempo.co, Kamis, 1 Juni 2023.
Meski begitu, menurut Wicay, para biksu seharusnya saat melakukan ibadah perjalanan panjang tidak boleh mengenakan alas kaki. "Tetapi dari pihak panitia dan pendamping tidak mengizinkan, untuk menghindari cidera atau kecelakaan, sudah disediakan tinggal memakai" ujarnya.
Menurut Wicay, sandal yang ia kenakan bermodel japit berbahan karet karena ringan dan lunak sehingga nyaman dipakai. "Kalau alas kaki yang digunakan untuk sehari-hari biasanya berbahan kayu, tetapi kalau pakai bahan tersebut keras dan berbahaya di jalan," kata dia.
Baca juga:
Pergantian alas kaki biasanya dilakukan Wicay setiap istirahat atau ketika alas kakinya ada kerusakan. Wicay yang berjalan bersama ke-31 orang rekannya juga mengaku takjub dengan kontur wilayah Indonesia.
"Kadang sampai di beberapa tempat yang naik, turun, berliku, kami juga sudah merasakan berjalan saat hujan, paling lama dan sering hujannya di Indramayu, Losari dan sekitarnya," kata Wicay.
Wicay menceritakan kecepatan berjalan yang ia alami setiap hari biasanya rerata 10 kilometer per jam. Sedangkan waktu istirahatnya biasanya dilakukan kurang lebih 30 menit hingga 1 jam pada saat-saat tertentu, mengingat cuaca siang hari di Indonesia sangat panas.
"Kami para biksu hanya makan setiap pagi hingga jam 12 siang, terlepas dari itu cuma boleh minum saja," kata biksu Wicay.
Sejumlah biksu yang mengikuti ritual Thudong saat melintasi Kota Semarang, Jawa Tengah, Ahad, 28 Mei 2023. Sebanyak 32 biksu dari Thailand akan melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur untuk menyambut Hari Raya Waisak pada 4 Juni mendatang. ANTARA/Aji Styawan
Selama perjalanan, Wicay menceritakan dirinya bersama biksu yang lain biasanya melakukan sembayang atau semedi. "Merapal mantra dan doa agar seluruh umat manusia diberikan keberkahan, kedamaian, dan keselamatan," kata dia.
Walaupun punya tenaga yang kuat, Wicay mengatakan dirinya dan biksu lainnya juga pernah mengalami demam saat perjalanan. Jika hal tersebut terjadi, biasanya akan ada tim medis setempat yang menyusul dan memberi pertolongan pertama pada para biksu.
Walaupun menjadi satu-satunya biksu asli Thailand yang bisa berbahasa Inggris, Wicay mengaku para biksu tidak pernah kesulitan berkomunikasi dengan warga sekitar. "Kami sesekali dibantu translator atau warga sekitar yang berbahasa Inggris, caranya, dari sesama biksu, bicara dulu ke saya, lalu diterjemahkan," kata dia.
Sementara itu, agar tidak kelelahan selama perjalanan, setiap harinya biksu juga singgah di rumah ibadah atau penginapan yang sudah disediakan panitia Thudong. "Tiap diatas jam 6 sore biasanya kami singgah dulu, membersihkan diri, meditasi kemudian beristirahat, baru keesokan harinya setengah tujuh pagu melanjutkan perjalanan," ujar Wicay.
Wicay yang baru pertama kali mengikuti Thudong mengatakan ritual ini menjadi pengalaman yang berkesan baginya. Salah satunya karena ia belum pernah sama sekali mengunjungi Candi Borobudur yang menjadi salah satu pusat peribadatan umat Buddha di seluruh Indonesia.
"Hanya mendengar dari cerita orang-orang selama ini ada Candi Borobudur, megah dan besar, senang rasanya bisa berkesempatan melihat langsung," kata Wicay.
Pilihan Editor: Mengenali Ritual Thudong Para Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.